Inilah Besaran Gaji Guru di Indonesia Terbaru 2024!
By
vonika
Updated On
Guru merupakan salah satu profesi yang dianggap mulia, tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Karena dari tangan dingin seorang guru lah kemudian seorang pengacara, insinyur, hingga seorang dokter bisa mencapai mimpi-mimpinya.
Tidak heran kalau di berbagai negara di dunia, guru merupakan salah satu profesi dengan pendapatan yang cukup besar. Selain untuk menjaga kualitas guru, tentu saja gaji yang besar merupakan kompensasi yang amat sepadan atas jasa-jasa yang telah diberikan oleh seorang guru.
Lain padang lain ilalang, kalau di luar negeri guru merupakan pekerjaan yang amat dihargai dengan segala kompensasinya yang besar. Maka di Indonesia guru boleh jadi belum cukup dihargai, bila dinilai dari pendapatan yang mereka terima.
Baca juga : Intip Besaran Gaji Pegawai PLN Disini!
Berapa Sebenarnya Gaji Guru di Indonesia?
Di Indonesia guru sendiri secara umum bisa terbagi menjadi guru PNS, guru honorer, serta pekerja swasta. Seluruhnya boleh jadi memiliki gaji yang berbeda-beda, namun secara umum relatif kecil bila dibandingkan dengan pekerjaan lain di Indonesia.
Baca Juga: Ini dia daftar gaji fresh graduate di Indonesia paling lengkap!
Guru PNS sendiri di Indonesia masih amat bervariasi, dan bahkan variasi gaji guru PNS tersebut masih terlalu luas. Misalnya saja di DKI Jakarta yang memiliki pendapatan daerah serta UMR yang cukup tinggi, guru digaji sejumlah Rp 10-15 juta per bulannya.
Sementara itu gaji guru PNS di DKI Jakarta ini tentu jauh berbeda dengan gaji guru PNS di Jawa Barat, apalagi di daerah-daerah luar jawa yang memiliki nilai UMR relatif rendah. Yang jelas gaji guru PNS di DKI Jakarta saat ini merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Meski demikian guru-guru yang berstatus PNS ini memiliki banyak tunjangan yang menggiurkan. Diantaranya adalah tunjangan hari raya, uang makan, uang nasi, hingga tunjangan keluarga dan tunjangan-tunjangan lainnya bila melaksanakan tugas tambahan.
Intinya sih gaji guru PNS besarannya amat bergantung kepada “kebaikan hati” dari masing-masing Pemerintah Daerah. Semakin besar gaji pokok serta tunjangan sertifikasi yang disuntikkan, tentu semakin besar gaji yang didapatkan.
Di bawah guru PNS, ada guru swasta yang bisa mendapatkan gaji “lumayan” besar. Lagi-lagi dengan ketentuan, hanya segelintir sekolah swasta saja yang mampu menggaji gurunya dengan uang yang “lumayan” besar ini.
Dari beberapa sekolah yang berani membuka data gaji para guru, kami menghimpun 10 sekolah swasta yang menggaji para guru dengan nominal yang cukup besar. Ke sepuluh sekolah tersebut adalah:
- PSKD Mandiri yang menggaji gurunya rata-rata Rp 8-9 juta per bulan
- Yayasan Pendidikan Santo Yohanes yang menggaji gurunya rata-rata Rp 8 juta per bulan
- Lentera Kasih yang menggaji gurunya rata-rata Rp 8 juta per bulan
- Yayasan Satya Harapan yang menggaji gurunya rata-rata Rp 8 juta per bulan
- Yayasan Tjiptamas Eka Bangsa yang menggaji gurunya rata-rata Rp 8 juta per bulan
- Putra Sampoerna yang menggaji gurunya rata-rata Rp 7-8 juta per bulan
- Penabur International School yang menggaji gurunya rata-rata Rp 7-8 juta per bulan
- Sekolah Kristen Ipeka yang menggaji gurunya rata-rata Rp 7,5 juta per bulan
- SD Binus Simprug yang menggaji gurunya rata-rata Rp 7,5 juta per bulan
- Al Azhar yang menggaji gurunya rata-rata Rp 7 juta per bulan
Sementara itu gaji guru swasta di luar 10 daftar di atas boleh dibilang secara umum lebih rendah, misalnya saja rata-rata gaji guru Kinderfield adalah Rp 4 juta per-bulannya, sementara gaji guru di Al Izhar Pondok Labu rata-rata adalah Rp 5 juta per bulannya.
Terakhir yang paling miris adalah gaji guru honorer di sektor negeri. Gajinya boleh dibilang termasuk sangat kecil, bahkan bila kita coba membandingkannya dengan berbagai pekerjaan lainnya.
Rata-rata guru honorer di sekolah negeri digaji Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu oleh masing-masing sekolah per bulannya. Bahkan di sekolah negeri di daerah-daerah sangat terpencil, kamu bisa menemukan guru honorer yang digaji kurang dari Rp 100 ribu per bulannya.
Nasib guru-guru honorer di sekolah swasta ini tidak berbeda jauh dengan guru honorer di sekolah negeri, memang sih lebih besar. Tapi secara angka tentu masih amat jauh dibandingkan dengan pengajar tetap di masing-masing sekolah.
Bagaimana dengan Guru Bimbel dan Guru Privat?
Melihat gaji guru yang relatif kecil, tentu banyak yang mengambil alternatif untuk menjadi pengajar bimbingan belajar alias bimbel. Dengan merebaknya bimbingan belajar, hal ini tentu membawa angin segar bagi guru-guru di Indonesia.
Meski demikian menurut sumber yang kami dapatkan, rata-rata pengajar bimbel dibayar sesuai dengan jam ajarnya setiap bulan. Oleh karena itulah data yang kami kumpulkan di bawah ini tidak bisa digeneralisir, karena amat bergantung dari jumlah jam ajar masing-masing guru.
Oleh karena itulah barangkali nilai yang kami cantumkan di bawah ini tidak terlalu representatif, namun kami mencoba menyimpulkan dengan asumsi jam mengajar sejumlah 16 jam ajar dalam seminggu. Berikut ini gaji guru di beberapa bimbel ternama di Indonesia:
- Ganesha Operation; seorang guru bimbel GO bisa mendapatkan uang sejumlah Rp 1 juta hingga Rp 8 juta per bulannya.
- Primagama; seorang guru bimbel Primagama rata-rata setidaknya bisa mendapatkan uang sejumlah Rp 300 ribu hingga Rp 4 juta per bulannya.
- Bimbingan Tes Alumni (BTA); seorang guru BTA rata-rata bisa mengantongi uang sejumlah Rp 1 juta hingga Rp 4 juta per bulannya.
- Nurul Fikri; Seorang guru NF bisa mengantongi setidaknya uang sejumlah Rp 2 juta hingga Rp 5 juta dalam sebulan.
Sementara itu, untuk memperkirakan gaji guru privat tentu saja jauh lebih sulit dibandingkan memperkirakan gaji guru bimbel, apalagi guru swasta dan guru PNS di Indonesia. Karena tentu saja sang guru lah yang menentukan tarifnya mengajar.
Meski demikian dari berbagai sumber yang kami dapatkan, seorang pengajar privat bisa mendapatkan uang sejumlah Rp 1 juta hingga (bahkan) Rp 25 juta per bulannya. Tergantung dari tingkat kesulitan mata ajar serta jumlah jam ajar per bulannya.
Tidak heran untuk pekerjaan guru privat ini, banyak guru-guru di sektor PNS dan swasta yang ‘nekat’ merangkap jabatan menjadi guru privat sampai jadi agen pulsa. Karena toh nyata-nyatanya memang pendapatan dari menjadi guru privat dan agen pulsa bisa jauh lebih besar.
Walaupun sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, pada kenyataannya penghasilan guru di Indonesia tampaknya benar-benar nyaris seperti “tanpa tanda jasa”. Akibatnya tentu saja kesejahteraan guru di Indonesia menjadi banyak yang memprihatinkan.
Padahal boleh jadi kesejahteraan guru berbanding lurus dengan kualitas pengajaran dan tentu saja kualitas murid yang diajar. Dengan demikian pembangunan sumber daya manusia yang baik juga dapat tercapai.
Intinya kami pun berharap kedepannya pemerintah akan lebih meningkatkan kesejahteraan dan tentu kualitas guru-guru di Indonesia sehingga Sumber Daya Manusia di Indonesia bisa bersaing di kancah global.
Baca juga : Intip Besaran Gaji Seorang Dosen Disini!