Apa Itu Uang Elektronik Berbasis Chip dan Bedanya dengan Basis Server
By
vonika
Updated On
Perkembangan teknologi memberikan inovasi yang semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi. Salah satunya, yaitu hadirnya uang elektronik yang diterbitkan berbagai perusahaan perbankan.
Pada dasarnya, uang elektronik dibagi menjadi dua jenis, yaitu berbasis chip dan server. Meskipun memiliki fungsi yang sama, tapi ada banyak perbedaan antara uang elektronik berbasis chip dengan server. Apa saja perbedaan tersebut? Berikut ulasannya!
Pengertian Uang Elektronik Berbasis Chip
Berdasarkan informasi dari Investopedia, uang elektronik digunakan sebagai alat transaksi yang praktis dan aman sebab sistemnya dikelola oleh perbankan. Sudah menjadi metode pembayaran yang banyak digunakan, uang elektronik memberikan keamanan karena kartu tersebut berbasis chip.
Uang elektronik berbasis chip merupakan produk yang berbentuk kartu seperti debit yang dilengkapi chip sebagai penyimpan nilai uang (saldo). Meskipun nilai uang elektronik setara dengan uang tunai, tapi nominal yang ada di dalamnya tidak dapat ditarik tunai.
Baca juga: Uang Elektronik: Memudahkan Semua Transaksi
Apa istimewanya dari chip? Tentunya chip menjadi garda terdepan untuk memproteksi adanya penyalahgunaan yang bisa dilakukan siapa pun. Sebagai contoh uang elektronik yang ada di Indonesia, yaitu Flazz dari BCA, e-money Bank Mandiri, Tap Cash dari BNI, Brizzi dari BRI.
Fungsi Uang Elektronik Berbasis Chip
Chip menjadi teknologi canggih yang memiliki fungsi untuk menghindari penipuan. Bagaimana cara kerjanya? Chip dilengkapi metode card authentication method (CAM) untuk memverifikasikan asli atau tidaknya kartu tersebut. Hal ini digunakan untuk melindungi data pribadi dan semua transaksi yang dilakukan.
Uang Elektronik Bisa Digunakan untuk Apa Saja?
Untuk bertransaksi menggunakan uang elektronik berbasis chip ini, dibutuhkan alat bantu, yaitu mesin EDC atau mesin ATM. Lalu, di mana saja uang elektronik bisa digunakan?
Berbelanja di Supermarket
Uang elektronik sudah mengubah gaya hidup manusia dalam bertransaksi. Tanpa harus membawa uang tunai, pelanggan Anda sudah bisa berbelanja di minimarket atau supermarket. Untuk proses pembayaran di supermarket menggunakan uang elektronik, diperlukan mesin batuan yang disebut Elektronik Data Capture (EDC). Mesin ini sama seperti yang digunakan jika melakukan pembayaran dengan kartu debit atau kredit. Perbedaannya, pelanggan Anda tidak perlu memasukkan pin kartu dan limit saldo yang tertanam di uang elektronik ini juga terbatas maksimal Rp1 juta.
Pembayaran Tarif Toll
Sejak 2017 pemerintah telah menetapkan pembayaran tarif tol non tunai sehingga uang elektronik menjadi metode pembayaran pengganti yang dianjurkan untuk melakukan pembayaran tersebut.
Baca juga: Berbagai Cara Isi Saldo Uang Elektronik dengan Mudah dan Cepat
Sebelumnya, uang elektronik khusus pembayaran toll ini hanya bisa menggunakan uang elektronik bermana e-toll yang diterbitkan oleh kerjasama antara Jasa Marga dengan Bank Mandiri. Namun, seiring banyaknya perbankan menerbitkan uang elektronik, saat ini pembayaran toll bisa digunakan oleh seluruh uang elektronik mana pun. Misalnya, BCA Flazz, Brizzi BRI, Tap Cash BNI, dan masih banyak lagi.
Pembayaran Tarif Transportasi Umum
TransJakarta, MRT, dan Commuter Line menjadi contoh transportasi umum yang mengharuskan penggunanya menggunakan uang elektronik. Untuk menggunakan transportasi umum tersebut, sudah bisa menggunakan seluruh jenis uang elektronik. Jadi, 1 kartu bisa digunakan untuk segala transaksi. Tentu ini menjadi solusi yang sangat amat terbaik untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Letak Chip Pada Uang Elektronik
Mungkin masih banyak yang belum mengetahui keberadaan chip di uang elektronik. Secara umum, chip diletakan di bagian depan kartu. Posisi persisnya di sebelah kiri di atas nomor kartu. Chip berbentuk persegi panjang kecil berwarna emas garis-garis.
Jika dilihat sekilas, chip ini mirip seperti sim card yang telepon genggam. Khusus di uang elektronik, teknologi yang digunakan chip serupa magnetic stripe yang berfungsi sebagai perlindungan keamanan data penggunanya dalam bertransaksi.
Perbedaan Uang Elektronik Chip dengan Server
Dilansir dari kumparan, uang elektronik berbasis chip lebih sering disebut sebagai e-money, sedangkan berbasis server disebut e-wallet. Adapun beberapa perbedaan antara uang elektronik berbasis chip dengan server adalah sebagai berikut.
Bentuk
Perbedaan pertama adalah dalam bentuknya. Uang elektronik berbasis chip berupa kartu di mana chip terseut ditanamkan di dalamnya dan terlihat. Chip ini berwarna gold kecil yang letaknya di depan kartu. Kemudian, uang elektronik berbasis server berupa aplikasi yang harus diunduh terlebih dahulu di smartphone pengguna. Sudah banyak perusahaan yang menyediakan uang elektronik berbasis server ini yang bisa dipilih oleh pelanggan Anda.
Baca juga: Manfaat Penggunaan Dompet Elektronik untuk Kemudahan Transaksi
Proses Registrasi
Proses registrasi antara e-money dan e-wallet tentu berbeda. Uang elektronik berbasis chip tidak perlu melakukan registrasi. Produk ini bisa langsung digunakan asalkan sudah memiliki saldo. Hal ini tentu berbeda dengan e-wallet yang harus membuat akun dengan mengisi beberapa data identitas yang dibutuhkan. Untuk proses registrasinya pun dilakukan di aplikasi e-wallet tersebut. Biasanya data yang dibutuhkan berupa nama, nomor telepon, nomor KTP, dan lainnya.
Isi Saldo
Proses pengisian saldo antara e-money dan e-wallet pun berbeda. Untuk e-money pengisian saldo bisa dilakukan melalui berbagai cara, yaitu melalui mesin ATM sesuai bank penerbit uang elektronik, secara offline di minimarket, dan melalui smartphone dengan teknologi Near Field Communication (NFC).
Semantara e-wallet, cara untuk pengisian saldo bisa dilakukan melalui bank transfer, atau merchant sesuai dengan kerja sama dari perusahaan terkait.
Jumlah Saldo
E-money dan e-wallet memiliki limit saldo yang berbeda-beda. Jika uang elektronik berbasis chip maksimal saldo yang tertanam hanya Rp1 juta, sedangkan e-wallet cukup beragam sesuai dengan kebijakan perusahaan e-wallet masing-masing.
Mana yang Lebih baik uang Elektronik Berbasis Chip dengan Server?
Fungsi utama dari kedua produk ini adalah memberikan pilihan metode pembayaran non tunai yang lebih praktis dan aman. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan yang mungkin dirasakan pelanggan berbeda-beda.
Baca juga: Simak Perbedaan Rupiah Digital dengan Uang Elektronik
Untuk proses transaksi menggunakan uang elektronik berbasis chip harus secara offline karena menggunakan mesin lain untuk menghasilkan transaksi, sedangkan uang elektronik berbasis server bisa dilakukan secara online maupun offline. Sebab, proses transaksi menggunakan e-wallet hanya membutuhkan barcode dan dilakukan semuanya melalui smartphone.
Kedua produk ini dibutuhkan oleh pelanggan Anda dan menjadi produk harian yang paling sering digunakan. Oleh karena itu, lengkapi produk e-money dan e-wallet di platform bisnis Anda sekarang juga bersama Alterra Bills.
Baca Juga : Perbedaan Uang Elektronik dengan Dompet Elektronik