Perbedaan Uang Elektronik dengan Dompet Elektronik
By
vonika
Updated On
Memiliki fungsi yang sama, tetapi uang dan dompet elektronik memiliki proses penggunaan dan sistem yang berbeda.
Uang dan dompet elektronik menjadi salah satu hasil transformasi dari kecanggihan teknologi yang direspon dengan sangat positif. Mampu mengubah gaya transaksi masyarakat Indonesia, kedua produk ini menjadi pilihan utama sebagai metode pembayaran.
Dilansir dari Antara News, pada april 2024, nominal transaksi uang elektronik mencapai Rp253,39 triliun, meningkat 41,70% secara years on years. Angka ini tentu menjawab pengaruh produk ini untuk kehidupan masyarakat.
Baca juga: Pahami Apa Itu Uang Elektronik Berbasis Chip dan Bedanya dengan Basis server
Uang elektronik dan dompet elektronik dibuat untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan pembayaran non tunai. Sebab, kedua produk ini sangat dipantau oleh masing-masing penerbitnya. Untuk uang elektronik semua perkembangan sistem dan kerahasiaan data pelanggan diawasi sepenuhnya oleh perbankan, sedangkan dompet elektronik dipantau oleh masing-masing perusahaan.
Perbedaan Uang Elektronik dengan Dompet Elektronik
Lalu, apa saja perbedaan dari kedua produk ini? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pengertian
Dilansir Bank Indonesia, uang elektronik diartikan sebagai alat pembayaran elektronik atau digital dengan sistem penyimpanan nilai uang melalui media elektronik tertentu.
Selain itu, pengertian dompet elektronik adalah aplikasi digital yang dilengkapi fitur-fitur untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi. Sebagai contoh, fitur scan barcode yang menjadi media utama untuk melakukan pembayaran.
Baca juga: Simak Perbedaan Rupiah Digital dengan Uang Elektronik
Tampilan
Selain pengertian, hal yang menjadi pembeda antara uang elektronik dan dompet elektronik adalah bentuk atau tampilannya. Uang elektronik memiliki bentuk fisik yaitu berupa kartu seperti kartu debit yang dilengkapi chip sebagai pengaman data pelanggan. Sebagai contoh uang elektronik yang sudah diterbitkan oleh beberapa perbankan di Indonesia, yaitu Flazz, e-Money, Tap Cash, Brizzi, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan uang elektronik, dompet elektronik tidak memiliki tampilan atau bentuk fisik. Dompet elektronik ini berbasis server di mana seluruh sistem dan penggunaannya dilakukan melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone pelanggan. Jadi, untuk sistem pembayarannya menggunakan barcode yang di scan dari smartphone. Sebagai contoh dari dompet digital, yaitu DANA, OVO, Gopay, LinkAja, dan lainnya.
Kegunaan Transaksi
Ada beberapa transaksi yang bisa menggunakan uang dan dompet digital, tapi ada juga yang hanya bisa menggunakan salah satunya. Sebagai contoh, uang elektronik bisa digunakan untuk berbelanja di minimarket atau supermarket, bayar tarif toll, bayar parkir, bayar tarif transportasi umum (TransJakarta, KRL, MRT), hingga membayar tiket masuk suatu objek wisata. Kemudian, untuk dompet digital, bisa digunakan di berbagai transaksi merchant, bayar tarif transportasi (KRL), tagihan BPJS, beli pulsa listrik, pulsa dan paket data, tagihan TV Kabel, dan masih banyak lagi.
Limit Saldo
Perbedaan berikutnya adalah jumlah saldo yang bisa ditanam di masing-masing produk ini. Untuk uang elektronik maksimal saldo yang bisa diisi sebesar Rp1 juta, sedangkan untuk saldo dompet elektronik ditentukan oleh masing-masing perusahaan penerbit dan ada yang bisa diisi maksimal hingga Rp10 juta.
Baca juga: Berbagai Cara Isi saldo Uang Elektronik dengan Mudah dan Cepat
Proses Isi Saldo
Dalam proses pengisian saldo pun kedua produk ini memiliki cara yang berbeda-beda. Untuk uang elektronik, pengisian saldo bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
- Pengisian di mesin ATM sesuai dengan bank penerbit uang elektronik. Contohnya ingin mengisi e-Money harus dilakukan di mesin ATM Mandiri dengan menggunakan kartu debit Mandiri. Begitu pun dengan bank lainnya.
- Pengisian uang elektronik bisa dilakukan melalui kasir minimarket, seperti Indomaret atau Alfamart. Namun, untuk pengisian di minimarket ini hanya bisa dilakukan oleh beberapa uang elektronik saja, yaitu e-Money Mandiri dan e-Toll.
- Saldo uang elektronik juga sudah bisa diisi menggunakan smartphone dengan teknologi NFC. Jadi, jika smartphone pelanggan Anda sudah dilengkapi NFC dan memiliki mobile banking bank terkait, proses pengisian saldo bisa dilakukan di smartphone.
- Saat ini juga pengisian saldo bisa dilakukan d sejumlahi e-commerce yang ada di Indonesia seperti toko oren, hijau, dan biru.. Caranya hanya dengan memasukkan nomor kartu elektronik dan kemudian pilih nominal saldonya.
Selanjutnya proses isi saldo untuk dompet elektronik bisa dilakukan dengan cara-cara berikut, yaitu melalui mobile banking dan e-commerce.
Penerbit
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kedua produk ini memiliki penerbit yang berbeda. Uang elektronik sepenuhnya diterbitkan dan dikelola oleh perbankan yang ada di Indonesia. Namun, untuk dompet elektronik diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang berfokus pada layanan dompet elektronik.
Pengamanan Data
Perbedaan yang terakhir antara uang dan dompet elektronik adalah dari sisi keamanannya. Uang elektronik berbentuk kartu sehingga tidak bisa memiliki fitur keamanan. Chip yang terpasang di kartu tersebut digunakan untuk menyimpan saldo dan data penggunanya saja. Namun, uang elektronik ini bisa digunakan dengan mudah oleh orang lain karena tidak ada pin ataupun pengaman lainnya dalam bertransaksi.
Baca juga: Uang Elektronik Memudahkan Semua Transaksi
Berbeda dengan dompet elektronik yang menggunakan nomor handphone untuk aktivasi dan pin untuk setiap proses transaksinya sehingga kemungkinan besar untuk disalahgunakan orang lain sangat minim.