Fakta Tentang Kartu Uang Elektronik Kadaluwarsa!
By
vonika
Published On
Apa benar kartu uang elektronik bisa kadaluwarsa? Daripada bertanya-tanya, yuk simak ulasannya berikut ini.
Uang elektronik adalah salah satu alat pembayaran yang paling banyak digunakan saat ini. Alat pembayaran ini berbentuk kartu dengan dilengkapi chip layaknya seperti kartu debit atau kredit. Namun, perbedaannya kartu elektronik tidak dilengkapi pin jika ingin menggunakannya dalam bertransaksi. Tidak hanya itu, ada banyak perbedaan lain antara uang elektronik dengan kartu debit. Salah satunya adalah masa aktif. Kalau begitu, apakah pada kartu uang elektronik ada masa aktifnya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Apakah kartu uang elektronik bisa kadaluwarsa?
Seperti yang diketahui, kartu debit memiliki masa aktif atau masa pakai 2 sampai 4 tahun. Tanggal masa berlaku kartu debit tersebut ditulis di bagian depan tepatnya di bawa nomor kartu. Untuk tetap menggunakan kartu tersebut, pengguna harus melakukan pergantian kartu sebelum masa aktifnya berakhir.
Baca juga: Pahami Apa Itu Uang Elektronik Berbasis Chip dan Bedanya dengan Berbasis Server
Lalu, bagaimana dengan uang elektronik? Dilansir dari Kumparan, uang elektronik terbitan perusahaan berkode emiten BMRI tidak ada batas waktu atau expired. Jika terdapat masalah mengenai tidak biasanya digunakan uang elektronik, hal ini terjadi dikarenakan saldo yang terdapat di dalam uang elektronik tidak cukup untuk melakukan transaksi tersebut.
Baca juga: Cara Aman Top Up Uang Elektronik Brizzi
Tanda uang elektronik tidak bisa digunakan
Kartu uang elektronik tidak memiliki masa aktif, sehingga bisa digunakan kapan saja. Namun, kartu uang elektronik bisa saja terblokir dan seringnya terjadi ketika digunakan untuk pembayaran tarif di TransJakarta. Adapun penyebab kartu uang elektronik bisa terblokir dikarenakan:
Baca juga: Cara Mudah Top Up e-Money Via Livin dan ATM Mandiri
- Tidak disiplinnya dalam melakukan tap-in dan tap-out. Misalnya, dalam setiap kali perjalanan hanya melakukan tap-in saja dan tidak melakukan tap-out ataupun sebaliknya.
- Kurangnya saldo yang ada di dalam uang elektronik sehingga tidak membayar tarif yang sudah ditentukan.
- Kartu uang elektronik hanya bisa digunakan untuk satu orang saja. Tidak bisa digunakan lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan.
- Khusus di jam sibuk seperti berangkat atau pulang kantor, pengguna transportasi umum sangat membludak dak ketika melakukan tap in atau tap out tidak diberi jeda antar masing-masing pengguna.
Baca juga: Uang Elektronik Memudahkan Semua Transaksi
Apa yang harus dilakukan jika uang elektronik terblokir?
Berdasarkan informasi dari narasi.tv, ada cara yang bisa dilakukan jika kartu uang elektronik terblokir. Pengguna bisa meminta bantuan langsung dari petugas lapangan setempat dan ceritakan kronologinya hingga kartu uang elektronik terblokir.
Selanjutnya, petugas akan membantu untuk meriset ulang dengan menggunakan perangkat khusus yang tersedia di loket. Proses riset ini dilakukan sangat mudah, hanya satu kali tap di perangkat tersebut dan blokir pada kartu uang elektronik dapat di buka.
Baca Juga: Cara Mudah dan Aman Top Up Uang Elektronik Brizzi
Perlu diingat mengenai saldo ketika blokir sudah dibuka, apabila dalam perjalanan sebelumnya pengguna sudah melakukan tap out, maka saldo yang ada di uang elektronik akan tertera Rp0. Begitu pun sebaliknya, jika selama perjalanan pengguna belum melakukan tap out, maka saat melakukan reset untuk membuka blokir, saldo di uang elektronik akan berkurang sesuai tarif dari jarak perjalanan yang dilakukan.
Cara menghindari uang elektronik tidak terblokir
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari kartu uang elektronik terblokir. Ada pun caranya seperti berikut.
- Pastikan selalu melakukan tap in dan tap out di setiap kali perjalanan menggunakan transportasi umum (TransJakarta, LRT, MRT, JakLingko, Commuter Line).
- Pastikan saldo di dalam uang elektronik selalu mencukupi untuk membayar tarif perjalanan. Lakukan cek saldo berkala atau setiap kali sebelum digunakan. Untuk mengecek saldo, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari mesin ATM, kasir minimarket, mobile banking sesuai penerbit uang elektronik, hingga e-commerce.
- Jika pengguna lupa untuk melakukan tap in atau tap out, segera datangi petugas untuk dilakukan reset kartu di loket terdekat.
- Perlu diketahui, proses reset kartu dikenakan biaya sebesar jarak perjalanan terjauh yang pernah dilakukan oleh pengguna sebelumnya.
Baca juga: Berbagai Cara Isi Ulang Uang Elektronik dengan Mudah dan Cepat
Kartu uang elektronik bisa kadaluwarsa khusus pembayaran tarif tol
Seperti yang kita ketahui, kartu uang elektronik bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan, salah satunya pembayaran tarif tol. Pada ulasan sebelumnya menyebutkan bahwa uang elektronik tidak memiliki masa aktif atau tidak akan kadaluwarsa. Namun, untuk hal ini tidak berlaku bagi kartu uang elektronik yang digunakan untuk membayar tarif tol.
Dirangkum dari IDN Times, kartu uang elektronik bisa saja expired ketika hendak keluar tol. Disaat pengguna menempelkan kartu di perangkat yang disediakan, pada layar saldo akan tertulis “Expired”. Lalu, apa penyebabnya hal ini bisa terjadi?
Menurut Pihak PT Jasa Marga, status kartu uang elektronik yang expired ini adalah proses monitoring durasi perjalanan pada satu kali transaksi di jalan tol. PT Jasa Marga memiliki batas waktu perjalanan maksimal 1,5-2 kali dari waktu tempuh normal. Namun, jika pengguna melakukan tapping out melebih batas waktu yang ditentukan, kemungkinan kartu uang elektronik bisa expired. Status expired ini semata hanya untuk evaluasi operasional yang dilakukan PT Jasa Marga.
Apa solusinya jika hal ini terjadi? Pengguna jangan panik! Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sistem expired ini dilakukan untuk evaluasi operasional sehingga pengguna tidak akan dikenakan sanksi atau denda. Nantinya ada petugas yang akan membantu hingga perjalanan tetap bisa dilanjutkan, kartu uang elektronik bisa digunakan kembali, dan saldo tidak akan hangus.
Baca juga: Rekening Ponsel: Manfaat, Cara Menggunakan, dan Keamanannya
Integrasikan Uang Elektronik Bersama Alterra Bills
Sebagai agregator resmi, Alterra Bills ingin menjadi solusi yang tepat untuk perkembangan bisnis Anda. Alterra Bills selalu mengedepankan layanan sesuai yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah uang elektronik. Semenjak munculnya uang elektronik, banyak masyarakat yang memilih untuk menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Menurut Bank Indonesia, pada 2023 transaksi uang elektronik meningkat 43,45% atau Rp835,84 triliun. Angka ini diprediksi akan terus bertambah hingga Rp1,051,24 triliun pada 2024.
Uang elektronik menjadi salah satu produk yang dapat meningkatkan transaksi bisnis Anda. Hingga saat ini Alterra Bills memiliki 10 produk uang elektronik yang paling banyak digunakan pelanggan Anda. Tunggu apalagi? Yuk, segera update uang elektronik dan lakukan integrasi yang aman, cepat, dan mudah hanya di Alterra Bills.
Itulah informasi mengenai fakta dari uang elektronik yang bisa kadaluwarsa atau tidak. Setiap transaksi memiliki ketentuannya masing-masing. Kartu uang elektronik tidak akan expired dan bisa dilakukan kapan saja asalkan kondisi fisik kartu masih bagus dan terbaca di sistem. Semoga artikel ini dapat memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pelanggan Anda yang mungkin masih belum terselesaikan. Yuk, selalu gunakan uang elektronik untuk setiap transaksinya. Uang elektronik memudahkan pengguna dalam melakukan pembayaran.