Lunasi Hutang Kartu Kredit yang Menumpuk dengan Tips Ini!
By
Fakhri Zahir
Updated On
Sudah bukan rahasia lagi kalau penggunaan kartu kredit saat ini seolah sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di perkotaan. Tuntutan hidup yang serba cepatlah yang membuatnya begitu bertumbuh.
Apalagi masyarakat kelas menengah yang seolah dituntut untuk memiliki ini itu, serba ada, dalam waktu cepat dan singkat. Membuat banyak orang salah menggunakan kartu kredit dan justru terlilit dengan tagihan hutang yang datang setiap bulan.
Meski demikian bila kamu sendiri mengalami lilitan tagihan kartu kredit yang begitu berat, kamu tidak perlu khawatir. Karena pada dasarnya kamu tetap bisa kok lepas dari jerat hutang tersebut.
Apalagi kalau kamu mengikuti beberapa tips di bawah ini.
#1 Hadapi dengan Gentle, Bukan Denial
Kesalahan pertama yang sering sekali dialami oleh para pengguna kartu kredit adalah tidak mengakui hal tersebut sebagai suatu masalah. Alih-alih mereka justru terbiasa berhutang, dan menambah terus menerus hutang tersebut.
Padahal salah satu hal terpenting yang harus kamu lakukan untuk lepas dari jerat hutang kartu kredit adalah memahami bahwa gaya hidup semacam ini adalah salah. Selain itu kamu juga harus memiliki kesadaran untuk menyelesaikannya.
Hadapi saja, fakta bahwa tagihan hutangmu sudah begitu menumpuk karena gaya hidup dan pengelolaan keuangan mu yang tidak terlalu baik. Sehingga akan timbul keinginan untuk menyelesaikan persoalan ini.
Kamu harus sadar bahwa tumpukan hutang yang tidak wajar merupakan masalah. Setelah itu barulah kamu bisa lebih optimis dan realistis di dalam menyelesaikan masalah hutang tersebut, alih-alih menghindar dari masalah tersebut.
#2 Mulai Belajar Membuat Laporan Keuangan
Salah satu hal yang cukup kontroversial di dunia keuangan adalah persoalan membuat dan mempelajari laporan keuangan. Sebagian menganggap bahwa hal ini adalah omong kosong dan tidak praktis untuk dilakukan.
Nah menurut kami pribadi salah satu langkah awal untuk membenahi kesehatan keuanganmu adalah dengan membuat laporan keuangan yang benar.
Lebih jauh lagi ketimbang membuat laporan keuangan dengan target yang bejibun, jauh lebih penting untuk kamu tetap disiplin dan sesuai dengan target yang ada. Proses menjadi disiplin itulah yang membuat keuanganmu perlahan membaik.
Tidak peduli jumlah uangmu saat ini, berapa penghasilanmu saat ini. Proses di dalam membuat laporan keuangan pribadi adalah proses berkepanjangan yang melatihmu disiplin terhadap pengeluaran pribadi.
Di awal-awal pasti akan sulit untuk mengontrol keuangan pribadi semacam ini. Hal ini menunjukkan saat ini keuanganmu lah yang mengontrol hidupmu.
Namun perlahan tapi pasti kamu mulai bisa mengatur pos-pos pengeluaran dengan baik. Serta memiliki ketahanan diri dan disiplin keuangan yang baik. Di titik inilah artinya kamu sudah memiliki kontrol atas keuanganmu.
Toh bila memang sulit, ada banyak sekali aplikasi yang bisa kamu manfaatkan sekarang. Beberapa aplikasi yang cukup direkomendasikan misalnya Stash, Digit, YNAB (You Need A Budget), PocketGuard, Mint, hingga Personal Capital.
Baca juga: Berbagai Aplikasi Pengelola Keuangan Terbaik untuk Finansial Anda
#3 Datangi Konselor Keuangan untuk Meminta Nasihat
Memang terdengar sedikit membingungkan bagaimana seseorang yang sedang diambang kebangkrutan justru harus datang ke konselor keuangan untuk meminta nasihat keuangan.
Tapi pikiran seperti itu menurut kami bisa kamu buang jauh-jauh. Karena saat ini banyak sekali konselor keuangan yang sudah berorientasi kepada para klien mereka, dengan menyesuaikan kondisi keuangan klien mereka.
Apalagi banyak sekali saat ini konselor keuangan yang selain bekerja dengan perusahaan, untuk menjaga aset. Juga bekerja kepada pribadi-pribadi yang ingin mengembangakan uang, juga untuk mengelola keuangan mereka.
Beberapa contoh konselor keuangan yang menawarkan jasa dengan harga menarik, misalnya Akbar's Financial Check Up. Mereka menawarkan layanan dengan harga yang relatif murah, bahkan menurut klaim mereka bisa dibayar oleh orang bergaji 2 juta rupiah per bulan.
Nah, lebih dari itu masih banyak lagi pilihan konselor keuangan dengan harga yang juga bisa dinegosiasikan namun tetap memberikan pelayanan yang maksimal.
#4 Membuat Komitmen Khusus untuk Membayar Hutang
Salah satu kesalahan lain dari orang-orang yang terlilit hutang kartu kredit adalah ketiadaan komitmen untuk melunasi hutang-hutang tersebut.
Akhirnya banyak diantara orang-orang tersebut justru melanjutkan gaya hidup mereka dengan berhutang terus menerus. Walhasil tentu saja jumlah hutang yang mereka miliki akan semakin banyak dibanding sebelumnya.
Saran kami mulailah dari diri sendiri dengan membuat komitmen sejak dini. Mulailah buat komitmen untuk tidak berhutang dan tidak menggunakan kartu kredit untuk hal-hal yang tidak esensial dalam hidup.
Beberapa hal seperti makan malam mewah setiap hari, gadget-gadget terbaru yang pada akhirnya tidak terpakai, tentu saat ini tidak menjadi prioritasmu bukan?
Mungkin hal ini akan terasa berat di awal, apalagi bagi kamu yang memiliki kebiasaan hidup yang konsumtif. Untuk menahan pengeluaran-pengeluaran semacam ini biasanya menjadi cukup berat.
Akan tetapi hal ini tidak akan berlangsung lama kok. Pada umumnya orang-orang yang mulai berubah akan terbiasa setelah 2 bulan berjalan. Setelah itu biasanya kamu akan memiliki kecenderungan lebih untuk menabung.
#5 Hindari Pembayaran Minimal dalam Kartu Kredit
Pembayaran minimal di dalam hutang kartu kredit memang salah satu hal yang paling menggiurkan. Kamu bisa membeli sesuatu dengan cara mencicil sedikit demi sedikit, namun dalam jangka waktu yang lama.
Nah sayangnya banyak yang tidak sadar bahwa pilihan pembayaran minimal semacam ini justru akan menjebak kamu ke dalam lilitan hutang yang semakin besar. Toh secara matematis harga barang yang harus dibayar pun semakin bengkak.
Selain itu dengan pembayaran minimal, biasanya belum selesai cicilan hutang satu hal lalu akan muncul cicilan hutang barang yang lain. Hal inilah yang membuat proses pembayaran hutang menjadi semakin lama.
Lebih jauh lagi pembayaran hutang minimal membuat termin pembayaran menjadi sangat panjang. Artinya semakin lama kamu akan terlilit dengan hutan, dan semakin sulit kamu akan melunasinya.
#6 Melacak Pengeluaran
Salah satu komponen paling penting di dalam membuat laporan keuangan adalah dengan melacak pengeluaran. Disamping mencatata berbagai macam pemasukan yang kamu miliki.
Proses pencatatan pengeluaran menjadi begitu penting, apalagi kalau kamu cukup mobile di dalam keseharianmu. Lebih-lebih lagi bila kamu banyak menggunakan uang di dalam keseharianmu.
Dari sini biasanya kamu akan mendeteksi pengeluaran-pengeluaran rutin yang tampaknya tidak mengganggu, tapi setelah dihitung justru menjadi salah satu pengeluaran terbesar yang kamu miliki di akhir bulan.
Dari sini pula kamu seharusnya bisa mulai mengatur gaya hidup yang kamu miliki. Sebagai contoh bila sehari-hari menggunakan mobil ke tempat kerja dengan bensin RP 100.000 per hari, maka pengeluaran bulanan bisa mencapai Rp 2 juta.
Adapun bila menggunakan ojek online misalnya pengeluaran menjadi Rp 40.000,- per hari yang berarti dalam sebulan hanya butuh mengeluarkan Rp 800 ribu.
Penekanan pengeluaran hingga 1,2 juta rupiah itu merupakan salah satu hal yang tidak terlalu disadari. Namun bila dilakukan maka dampaknya bisa menjadi baik sekali terhadap keuanganmu. Malah bisa membantu membayar tagihan yang kamu miliki.
#7 Mulai Sedikit Demi Sedikit
Tidak ada salahnya kalau kamu mulai sedikit demi sedikit. Kamu bisa mulai membuat target kecil-kecilan untuk mencapai target besarmu, melunasi seluruh hutang kartu kredit.
Dengan memiliki target yang sedikit dan kecil, biasanya kamu akan lebih semangat untuk menyelesaikan masing-masing target tersebut. Ketimbang langsung memiliki target yang besar.
Ketika satu persatu target hutangmu sudah terbayarkan, biasanya akan timbul kepuasan yang membuatmu akan semakin termotivasi untuk membayar hutang-hutangmu yang lain.
#8 Mencari Teman Terdekat untuk Bercerita
Tips terakhir dari kami adalah untuk mencari teman dekat yang sebisa mungkin mengalami masalah yang sama. Selain itu kamu juga harus bisa menceritakan segala masalahmu kepadanya, termasuk masalah keuangan ini.
Nah, lebih jauh lagi sebenarnya banyak sekali generasi milenials dan Gen Z yang mengalami lilitan hutang, namun enggan bercerita. Karena hal-hal semacam ini cenderung tabu dibicarakan di Indonesia.
Akibatnya kamu yang saat ini terlilit hutang kartu kredit justru seringkali merasa sendirian dan tidak memiliki teman. Sehingga merasa sangat stress karena permasalahan ini.
Ketika kamu menemukan teman cerita, bahkan teman yang memiliki masalah yang sama, kelak kamu akan mendapat dukungan moral yang besar dari hasil bercerita tersebut.
Hal inilah yang seharusnya dicari sehingga kemudian kamu memiliki perasaan optimis bahwa kamu akan bisa membayar hutang-hutang tersebut. Lebih jauh lagi bisa keluar dari jeratan hutang kartu kredit yang menumpuk.
Penutup
Mungkin tips yang kami bagikan di atas memang tidak ideal, dan tentu tidak konkret. Namun beberapa tips tersebut boleh dikatakan merupakan rangkuman tips dari banyak konselor keuangan kok!
Pada akhirnya memang mental dari diri kita sendiri lah yang harus dilatih untuk keluar dari jebakan hutang kartu kredit yang menggunung.
Tanpa kekuatan mental yang baik, metode seperti apapun yang kamu gunakan untuk melunasi hutang, biasanya tidak akan bisa bekerja dengan baik. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu ya!