Career Shifting: Begini Cara Melakukannya!
By
vonika
Updated On
Bosan dengan pekerjaan yang sedang dijalankan dan terpikir ingin melakukan career shifting? Sebelum mengambil keputusan, yuk pelajari hal-hal yang harus dipersiapkan beserta keuntungan dan kerugian dari keputusan tersebut.
Berada dalam kondisi jenuh menjalani karier adalah situasi yang lumrah terjadi. Bukan karena suasana kantor atau rekan kerja, melainkan jenuh dengan perjalanan karier secara menyeluruh. Minim tantangan sehingga tidak berkembang menjadi penyebab paling umum.
Bagi individu yang tidak suka mengambil risiko, kejenuhan dalam berkarier mungkin jarang dirasakan. Meskipun terjadi, mereka dengan mudah bisa menepis dan kembali menjalankannya dengan aman. Namun, berbeda untuk orang-orang yang berkarakter dinamis atau penyuka tantangan baru. Kondisi ini menjadi masalah yang harus diselesaikan. Tidak heran jika career shifting menjadi pilihannya.
Career shifting atau perpindahan jalur karier sering terjadi di dunia pekerjaan. Banyak karyawan yang rela meninggalkan kariernya untuk mencoba profesi baru. Sebagai contoh, karyawan sudah bekerja sebagai Human Resource selama 2 tahun dan mengubah jalur kariernya menjadi seorang Sutradara. Kecintaannya terhadap sinematografi menjadi alasan pindah profesi. Meskipun keduanya dilatarbelakangi ilmu yang berbeda, tapi jika merasa memiliki kemampuan dan peluangnya besar, itu bisa terjadi.
Jika Anda tertarik mencoba profesi baru, cari tahu dulu penyebab dari keputusan career shifting yang akan anda ambil.
Penyebab career shifting
Dilansir dari indeed.com, career shifting adalah tindakan mengganti profesi yang selama ini dijalani dengan profesi baru yang belum pernah dijalani sebelumnya. Tindakan ini terjadi bukan tanpa sebab. Berikut ini beberapa penyebab biasanya seseorang melakukan career shifting.
Mencari Keseimbangan Hidup dan Pekerjaan
Tahun 2021, FlexJobs melakukan survei kepada pekerja tentang keinginan dari sebuah pekerjaan. Hasil survei tertinggi menyebutkan, mereka ingin mendapatkan keseimbangan antara kehidupan sosial dan pekerjaannya (work - life balance), meskipun harus melakukan career shifting.
Baca juga: Apa Tujuan Karier Anda? Ini Jawaban Paling Tepat!
Tantangan Baru
Terkesan klise, tapi tidak sedikit orang yang melakukan career shifting untuk mencari tantangan baru. Hal ini dilakukan supaya kemampuannya semakin berkembang. Menurut Indeed.com, melakukan perubahan perjalanan karier dengan keahlian yang berbeda, bisa memberikan semangat dan kepercayaan diri untuk menjalankan kehidupan. Apalagi profesi barunya sesuai dengan keinginan, pasti akan nyaman menjalankannya.
Penghasilan yang Lebih Tinggi
Penghasilan lebih tinggi memang tidak selalu memberikan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja. Namun, untuk mendapatkan penghasilan lebih besar demi bisa memenuhi kebutuhan, tidak menutup kemungkinan seseorang melakukan career shifting.
Peluang Karier yang Hilang
Kemajuan teknologi, perkembangan industri, atau perubahan ekonomi menjadi sebagian penyebab pekerjaan kehilangan prospek karier. Mereka yang berada di situasi ini, memutuskan untuk beralih ke profesi yang peluang karier-nya lebih menjanjikan.
Baca juga: Penilaian kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator, dan Contohnya
Tekanan dalam Bekerja
Setiap pekerjaan memiliki tingkat tekanan yang berbeda-beda. Pastinya, sebelum menerima atau menjalankan pekerjaan, Anda sudah mempelajari tingkat kesulitan atau tekanan yang dihasilkan pekerjaan tersebut. Mungkin awal-awal Anda bisa mengatasi tekanan dalam pekerjaan tersebut. Namun, jika merasa sudah tidak sanggup, ada baiknya melakukan career shifting. Menurut the balance careers, mengubah jalur karier merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan mental fisik Anda.
Pertimbangan Sebelum Melakukan Career Shifting
Mengubah jalur karier tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal harus dipertimbangkan dengan matang agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Berikut tiga poin penting yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan career shifting.
Cari Alasan yang Tepat
Mengubah karier merupakan salah satu keputusan besar dalam hidup. Karier bukan sekedar aktivitas. Di dalamnya juga ada mimpi dan prospek yang menunjang keberlangsungan hidup. Jangan mengubah karir tanpa alasan yang jelas, apalagi hanya karena Anda bosan atau ingin mencoba keuntungan. Oleh karena itu, cari tahu lebih dalam keinginan Anda career shifting. Jika salah langkah, pastinya hanya penyesalan yang Anda rasakan.
Mengetahui Konsekuensi yang Bisa Terjadi
Setiap keputusan, pasti ada konsekuensinya. Begitu pula dengan keputusan mengubah jalur karier. Dikutip dari umass global, ada beberapa hal yang harus Anda terima dan jalani, seperti perubahan penghasilan, jabatan, atau lingkungan kerja.
Sudah Memiliki Kemampuan yang Dibutuhkan
Profesi berbeda tentu membutuhkan kemampuan yang juga berbeda. Misalnya, Anda ingin menjadi fotografer hanya karena Anda suka memfoto. Padahal, untuk menjadi seorang fotografer dibutuhkan hal lain selain kesukaan, yakni penguasaan Ilmu tata cahaya, komposisi gambar, komposisi warna, dan lainnya. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah mencari tahu dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan profesi baru yang dipilih.
Baca juga: Pekerjaan Freelance yang Paling Banyak Dibutuhkan Perusahaan
Ingin Melakukan Career Shifting? Ini Triknya!
Melakukan career shifting bukan hanya persoalan mencari pekerjaan baru, tapi juga strategi. Dibutuhkan trik agar keputusan yang dipilih berjalan sesuai harapan. Berikut ini, trik mengubah jalur karier yang bisa diterapkan.
Menentukan Waktu yang Tepat
Proses perpindahan karier membutuhkan waktu dan perencanaan yang tepat. Jika Anda melakukannya tanpa perencanaan dan mendadak, kemungkinan career shifting akan gagal dan merugikan diri sendiri. Adapun beberapa langkah yang harus dilakukan dalam perpindahan jalur karier sesuai rangkuman dari glints.com.
- Menentukan tanggal untuk mengajukan pengunduran diri. Idealnya, Anda bisa melakukan minimal satu bulan dari sekarang.
- Selama menunggu waktu resign tiba, ada baiknya mengerjakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda. Kerjakan semuanya dengan sebaik mungkin. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan baik di mata perusahaan sebelum Anda benar-benar meninggalkannya.
- Usahakan ada jeda antara waktu resign dengan menjalankan profesi baru. Contohnya, Anda resign dari kantor lama tanggal 30 April dan baru akan mulai menjalankan profesi baru tanggal 10 Mei. Waktu jeda yang dimiliki, bisa Anda gunakan untuk mengistirahatkan pikiran dan tenaga atau melakukan evaluasi diri dari perjalanan karier sebelumnya agar tidak terjadi hal yang sama pada profesi baru.
Baca juga: Daftar Gaji Fresh Graduate di Indonesia Paling Lengkap
Baca juga: Analisis Jabatan: Begini Cara Penerapannya!
Persiapkan Curriculum Vitae (CV) Terbaik
CV merupakan elemen penting dalam proses perpindahan karier. Sebelum ke tahap lebih lanjut, perusahaan akan melihat calon karyawan barunya dari informasi yang tercantum di CV. Misalnya, tonjolkan semua prestasi kerja yang diraih selama ini, meskipun berbeda bidang, tapi Anda akan dinilai sebagai karyawan yang berprestasi.