Apa Saja Prospek Kerja Anak Geologi?
By
vonika
Updated On
Geologi saat ini masih dipandang sebelah mata, terbukti bahwa banyak anak-anak SMA yang lebih tertarik masuk ke jurusan teknik yang lain macam teknik industri, teknik kimia, teknik mesin, teknik elektro, dibandingkan dengan teknik geologi.
Kalau kamu masih galau mau masuk teknik jurusan apa, kami disini sudah menyiapkan artikel mengenai teknik geologi serta prospek kerja geologi khusus buat kamu. Harapannya sih supaya kamu bisa lebih tegas menentukan pilihanmu setelah membaca artikel ini.
Langsung aja yuk!
Baca juga: Prospek kerja jurusan teknik industri
Kuliah Teknik Geologi
Kalau kamu pengen kuliah geologi kamu harus bersiap-siap ya, karena ternyata nantinya akan ada banyak hal yang kamu pelajari di kampus jurusan geologi.
Di jurusan geologi secara umum kamu akan mempelajari hal-hal yang terkait dengan komposisi bumi, struktur bumi, sifat-sifat fisik kebumian, sejara kebumian,hingga proses pembentukan segala sesuatunya.
Selain itu beberapa ilmu lanjutan yang banyak dipelajari oleh anak-anak teknik geologi misalnya mengenai migas, batubara, kartografi, vulkanologi, eksplorasi panas bumi, hingga mengenai mitigasi bencana geologi.
Melihat hal itu, tentu saja kalau kamu ingin bekerja di bidang geologi kamu harus menyukai tentang ilmu bumi. Selain itu kamu juga harus menyukai beberapa keminatan terhadap ilmu fisika, biologi, kimia, matematika, dan tentu saja geografi.
Nah setelah lulus kuliah teknik geologi pekerjaan apa sih yang bisa kamu pilih? Dan sebenarnya bagaimana prospek kerja geologi saat ini? Yuk kita bahas!
Insinyur Geologi
Seorang insinyur geologi memiliki tugas untuk melakukan analisis teknis secara detil tentang material bumi dan potensi bencana yang bisa terjadi secara geologi pada suatu proyek pembangunan.
Selain itu adapula insinyur geologi yang bekerja dengan melakukan survey lapisan permukaan tanah dengan tujuan memahami karakteristik tanah sehingga bisa menentukan sistem yang cocok untuk kegiatan konstruksi bawah tanah. Biasanya ilmu ini banyak digunakan di pertambangan.
Mereka pula lah yang diberikan tanggung jawab pemilihan lokasi dan rencana operasi pertambangan bawah tanah, hingga memberikan spesifikasi proses, tenaga kerja, peralatana-peralatan yang akan digunakan, dan hasil apa yang akan didapatkan.
Selain itu seorang insinyur geologi juga diharapkan mampu memeriksa peta, deposito, lokasi pengeboran, lokasi penambangan untuk menentukan segala hal teknis yang akan berhubungan dengan proses penambangan.
Nantinya mereka bukan sekadar diminta menganalisis secara keilmuannya loh, tapi perusahaan juga pasti menginginkan mereka mampu menganalisis dari segi ekonominya. Apakah akan menguntungkan perusahaan, atau malah justru membuat perusahaan merugi.
Orang-orang yang berkarir di bidang ini biasanya mendapatkan gaji pertama mereka rata-rata Rp 5.000.000,- hingga Rp 7.000.000,- per bulannya. Gaji ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya pengalaman mereka pula.
Ahli Geofisika
Sebenarnya di beberapa kampus jurusan geofisika dan jurusan geologi adalah jurusan yang berbeda, karena pada akhirnya mereka juga akan berkutat dengan banyak hal yang jauh berbeda satu sama lain.
Seorang ahli geofisika akan mempelajari struktur fisik dan juga perilaku bumi. Jika seorang geologi lebih banyak belajar mengenai struktur bumi dan batuan di dalamnya, maka seorang geofisika dituntut juga mempelajari mengenai laut, gravitasi, hingga kelistrikan dan medan magnet bumi.
Di beberapa perusahaan pertambangan seorang ahli geofisika biasanya memiliki tanggung jawab untuk mengumpulan data yang berisi tentang mineral-mineral bawah tanah. Intinya sih di antara banyak tanah di permukaan bumi, mereka akan diminta mencari sumber daya yang bisa ditambang.
Sama seperti seorang ahli geologi, seorang ahli geofisika bukan hanya diminta menemukan bahan tambang. Namun mereka juga dituntut agar bisa menghitung nilai ekonomis dari tambang tersebut, artinya apakah secara ekonomi layak untuk ditambang atau tidak.
Memang kebanyakan seorang ahli geofisika adalah orang-orang yang bekerja di lapangan. Belum lagi bicara ahli geofisika yang bekerja di perusahaan pertambangan. Mereka adalah orang-orang yang siap melakukan penjelajahan dan tinggal di daerah-daerah terpencil.
Gaji yang diterima seorang ahli geofisika di awal-awal karirnya tidak jauh berbeda dengan seorang ahli geologi yakni berkisar di antara Rp 5.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- per bulannya dan akan terus bertambah tentu saja.
Interpreter Seismik
Interpreter seismik merupakan seorang ahli geologi yang menggunakan berbagai macam teknik geologi, teknik komputasi dan pemodelan saintifik untuk membuat data geofisikal dan data geologis untuk menganalisa konten hidrokarbon dari struktur batuan.
Duh duh bahasanya ketinggian? Intinya sih seorang interpreter seismik ditugaskan untuk menganalisa jumlah minyak dan gas yang terkandung di dalam struktur batuan. Selain itu mereka juga diminta menganalisa bagaimana proses ekstraksi serta potensi bencana dalam prosesnya.
Sebenarnya sih seorang geofisika, geologis, dan interpreter seismik harus bekerja sama. Terutama dalam industri pertambangan, sehingga perusahaan tambang tempatnya bekerja bisa menemukan sumber tambang yang bila dikeruk akan menguntungkan secara ekonomis.
Secara mendetil mereka wajib memiliki kemampuan interpretasi model 2D, 3D, hingga 4D pemetaan batuan. Mereka juga wajib mengumpulkan data dari pembacaan akustik, survey permukaan, dan satelit.
Mereka juga seringkali diminta untuk membuat peta dan potong lintang struktur batuan bumi, mengumpulkan data mengenai itu, dan mengumpulkan informasi mengenai volum batuan dan kualitas yang bisa diukur untuk menghitung konten minyak atau gas di dalam tanah.
Gajinya lagi-lagi serupa sih dengan orang yang bekerja sebagai ahli geologi dan ahli geofisika. Apalagi kalau sama-sama bekerja di perusahaan pertambangan. Rata-rata per bulannya mereka mendapatkan Rp 5.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- di awal karirnya.
Dosen dan Peneliti
Terakhir pilihan kerja bagi kamu yang memutuskan untuk kuliah di jurusan geologi tentu saja menjadi seorang akademisi. Kamu boleh memilih untuk menjadi seorang dosen ataupun menjadi seorang peneliti.
Untuk menjadi seorang dosen syaratnya mungkin sedikit lebih sulit daripada menjadi seorang peneliti. Karena di Indonesia seorang dosen diwajibkan setidaknya memiliki pendidikan S2 alias seorang doktor.
Gaji yang didapatkan seorang dosen mungkin tidak akan sebanyak orang-orang yang bekerja di industri pertambangan. Lagipula sudah bukan rahasia lagi kalau industri pertambangan merupakan industri dimana pekerjanya mendapatkan gaji yang cukup besar.
Gaji seorang dosen universitas negeri di Indonesia akan mengikuti standar gaji pegawai negeri sipil,jika kamu sudah diangkat menjadi PNS. Meski gaji pokoknya terbilang sedikit, sebenarnya take home pay yang didapat per bulannya cukup besar kok.
Begitupula dengan menjadi seorang peneliti. Apalagi belum banyak lembaga penelitian swasta yang beroperasi khusus di bidang geologi di Indonesia. Kesimpulannya boleh dibilang sih jadi peneliti dan dosen geologi bukan merupakan pekerjaan untuk semua orang.
Mungkin memang prospek kerja geologi di bidang akademik belum secerah prospek kerja geologi di industri. Tapi manfaat langsung maupun tak langsung yang kamu dapatkan amatlah besar loh.
Apalagi kalau kamu orangnya akademisi banget. Kamu sangat mungkin menjadi ahli di satu bidang tertentu. Untuk yang satu ini kamu butuh investasi waktu yang panjang, karena kamu harus menempuh pendidikan S3 untuk cukup diakui sampai tingkat ini.
Nah setelah menempuh pendidikan yang panjang, percaya deh prospek kerja geologi di bidang akademik mendadak jadi amat cerah. Karena di titik ini kamu sudah dianggap sebagai “aset” yang mahal harganya.
Memang pilihan pekerjaan yang bisa dipilih ketika memutuskan menjadi seorang ahli geologi tidak terlalu banyak. Namun permintaan ahli geologi tetap tinggi loh, karena peminat ilmu ini gak terlalu banyak sehingga menurut kami prospek kerja geologi di Indonesia masih amat cerah.
Semangat bagi kamu calon-calon geologis Indonesia!