Alasan Resign Terbaik (dan Terburuk) untuk Berhenti Kerja
By
Fakhri Zahir
Updated On
Sering terjadi pada anak milenial yang memang dikenal sebagai salah satu generasi yang kreatif namun seringkali mengalami kebosanan dengan mudah: ingin keluar dari pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini.
Memang keluar dari pekerjaan bukanlah hal yang salah, apalagi bila menurutmu uang yang kamu hasilkan dari sana tidak sebanding dengan waktu serta tenaga yang kamu berikan kepada perusahaan pemberi kerja.
Yang salah adalah ketika kamu ditanyakan mengenai alasan kamu keluar dari pekerjaan, dan kamu tidak mampu memberikan alasan yang baik. Hingga kemudian itu menjadi bumerang bagi kamu dan membuatmu stuck.di karir apapun
Ini dia alasan terbaik dan terburuk yang bisa kamu berikan kepada perusahaan apabila kamu ingin berhenti kerja.
Alasan Terbaik Untuk Berhenti Bekerja
Ada beberapa alasan yang menurut kami cukup baik kamu terapkan apabila memang kamu telah bulat memutuskan untuk keluar dari pekerjaan yang sedang kamu lakukan saat ini.
Meski demikian kami tetap merekomendasikan kamu untuk menjelaskan kepada perusahaan lama kamu mengenai alasanmu keluar dari tempat tersebut. Hindari bohong kepada perusahaan tempatmu bekerja.
#1 Menemukan Pekerjaan Baru
Sudah jelas menemukan pekerjaan baru merupakan salah satu alasan yang harus kamu berikan kepada pihak manajemen apabila kamu ingin keluar dari perusahaanmu tempatmu bekerja saat ini.
Selain itu kamu juga bisa memberikan alasan kepada pihak manajemen Mengapa kamu ingin pindah ke kantor baru mu tersebut. Hal ini tidak akan menjadi masalah, apalagi bila kantor barumu itu sudah punya reputasi yang baik.
Selain itu kamu juga harus merapikan seluruh pekerjaanmu sebelum menemukan kantor berumur tersebut. Termasuk merapikan isi dari kantor laptop ataupun komputer perusahaan yang sebelumnya kamu gunakan.
Sehingga kamu bisa bilang kepada pihak manajemen bahwa sebelum memutuskan untuk pindah ke kantor barumu tersebut, kamu sudah mengerjakan seluruh hal yang seharusnya kamu kerjakan di kantor lama.
Hal semacam inilah yang akan mencegah pihak manajemen menilai buruk tentangmu, apalagi sampai mengirim surat kepada kantor baru mu tentang perilaku mu di kantor lamamu tersebut.
#2 Mengubah Jalur Karir
Alasan terbaik setelah menemukan pekerjaan baru, tentu saja adalah karena kamu ingin mengubah jalur karir kamu saat ini. Seringkali hal ini terjadi terutama pada lulusan-lulusan muda yang masih bingung mengenai pilihan karir yang harus mereka ambil.
Saat menjelaskan kepada pihak manajemen bahwa kamu ingin mengubah jalur karirmu, ada beberapa cara yang membuat kami cukup aman:
- Kamu ingin pergi karena kamu ingin memastikan bahwa karirmu berpindah dari dunia industri menjadi dunia klinis misalnya bagi kamu yang lulusan psikologi.
- Kamu merasa saat ini kamu sudah berkembang secara maksimal di bidang yang sedang kamu jalani di kantor ini, namun kamu ingin mencari kesempatan baru agar karirmu bisa berkembang dengan lebih baik.
- Kamu boleh berkata kepada pihak manajemen bahwa kamu ingin mencari jalur jalur baru di luar jalur yang sedang kamu lakoni saat ini.
- Kamu juga boleh berkata kepada pihak manajemen, bahwa kamu sangat berterima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk bekerja dan tentu berkembang di kantor tersebut. Namun kamu memiliki mimpi yang jauh lebih besar untuk bekerja di kantor yang sudah sejak lama kamu impikan.
- Selain itu kamu juga bisa berkata kepada pihak manajemen bahwa kamu ingin melanjutkan sekolah Master ataupun doktoral demi mencapai jalur karir yang kamu inginkan.
Dengan beberapa alasan tersebut menurut kami pihak manajemen tidak akan memandang negatif kepergianmu dari kantor. Meski demikian hindari menjelek-jelekkan kantor lamamu sebagai alasan bagi kamu untuk pergi.
Baca juga: Mengupas Tuntas Kontrak Kerja PKWT dan PKWTT yang Berlaku di Indonesia
#3 Restrukturasi Organisasi
Alasan ini biasanya digunakan bagi kamu yang sudah mencapai posisi cukup tinggi di perusahaan, misalnya supervisor, pemimpin tim, hingga manajer tingkat menengah ataupun manajer tingkat atas.
Terkait alasan restrukturasi organisasi, ada beberapa cara berkomunikasi kepada pihak manajemen untuk menyampaikan hal tersebut:
- Kamu boleh berkata bahwa saat ini kamu merasa sulit untuk bernavigasi sebagai pemimpin tim di dalam perusahaan tersebut. Kamu juga boleh melampirkan bukti misalnya produktivitas tim yang menurun, hingga kondisi moral yang secara umum menjadi turun karena keterbatasan mu di dalam bernavigasi.
- Ada beberapa perusahaan yang melakukan pemangkasan jumlah karyawan terkait efektivitas pekerjaan serta kemampuan dalam menggaji karyawan. Bila kamu rasa perusahaanmu melakukan hal ini, dan sedikit banyak hal ini mempengaruhi produktivitas dari kamu dan tim yang kamu punya, kamu boleh menyampaikannya sebagai alasan untuk kamu keluar dari kantor tersebut.
- Selain itu seringkali beberapa perusahaan juga melakukan perubahan struktur secara mendadak tanpa sepengetahuan para karyawannya, dalam hal ini misalnya kamu. Hal ini juga bisa menjadi alasan bagi kamu untuk keluar dari kantormu tersebut.
Seluruh alasan ini merupakan alasan yang tepat bagi kamu untuk keluar. Karena toh memang Setiap perusahaan baru saja mengharapkan produktivitas yang tinggi dari para pekerjanya.
Tapi manager mana yang bisa meningkatkan produktivitas perusahaan, apabila terjadi restrukturisasi atau malah bahkan pemangkasan jumlah karyawan secara mendadak di perusahaan bukan?
Memang hal ini bisa terjadi, dan seolah-olah perusahaan adalah pihak yang bersalah. Itulah ketika menyampaikan alasan ini kamu harus ekstra hati-hati sehingga tidak menyinggung pihak perusahaan.
#4 Alasan Pribadi
Alasan pribadi memang terdengar sebagai salah satu alasan keluar dari pekerjaan yang paling klise. Namun percayakah kamu kalau alasan ini merupakan salah satu alasan yang paling sering diutarakan bagi para pekerja yang ingin keluar.
Memang alasan ini bisa menjadi klise, kalau pihak perusahaan tidak melihat urgensi dari alasan pribadimu tersebut. Untuk itulah menurut kami adalah beberapa alasan pribadi yang bisa kamu pakai bila ingin keluar:
- Bila memang ada sanak saudara yang sakit dan kamu diharapkan bisa merawat mereka, tidak ada salahnya kamu menyampaikan masalah ini sebagai alasan kamu untuk keluar pekerjaan. Tapi kamu juga harus memberikan alasan yang cukup kuat, karena ada kemungkinan kamu tetap dipertahankan oleh perusahaan apabila menyampaikan alasan ini. Apalagi bila memang kamu merupakan karyawan yang cukup berprestasi.
- Selain itu ada beberapa orang yang menyampaikan alasan mereka pindah ke luar kota atau bahkan ke luar negeri setelah mereka menikah. Hal ini juga bisa menjadi alasan yang baik dan tidak akan banyak dipermasalahkan oleh kantor tempat kamu bekerja.
- Kamu yang memiliki masalah kesehatan serius sudah tentu boleh menjadikan masalah tersebut sebagai salah satu alasan kamu keluar dari pekerjaan yang sedang kamu jalan. Tapi jangan sekali-sekali berbohong ya, karena biasanya perusahaan akan meminta bukti yang sah misalnya surat keterangan sakit dari dokter yang merawat kamu.
- Alasan pribadi terakhir yang cukup sering diutarakan dan menurut kami akan sulit ditolak bagi perusahaan adalah alasan mengasuh anak. Mengasuh anak merupakan pilihan pribadi seseorang apalagi bagi pasangan bekerja yang baru memiliki anak kecil. Dalam kasus seperti ini tidak ada alasan bagi perusahaan untuk mempertahankan kamu. Selain itu perusahaan juga tidak berhak menyalahkan alasan tersebut dan membuat namamu menjadi buruk.
Secara umum alasan pribadi merupakan salah satu alasan yang menurut kami cukup baik. Karena memang alasan pribadi yang kami sebutkan diatas cukup sulit untuk ditolak bagi perusahaan sebagai alasan kamu keluar pekerjaan.
Akan tetapi jangan sekali-sekali berbohong untuk alasan pribadi di atas tersebut. Yakinlah, perusahaan biasanya akan meminta surat surat resmi untuk membuktikan alasan pribadimu adalah benar.
Apabila kamu tertangkap basah berbohong sudah tentu perusahaan tersebut akan melakukan blacklist terhadap namamu. Lebih jauh lagi jangan sampai pihak HRD perusahaan lamamu memberitahu kepada calon perusahaan barumu bahwa kamu melupakan seseorang yang senang berbohong.
#5 Mendapatkan Kesempatan yang Lebih Baik
Alasan mendapatkan kesempatan yang lebih baik barangkali terdengar mirip dengan alasan nomor 1 di telingamu. Padahal kesempatan yang lebih baik ini bukan hanya mendapatkan pekerjaan baru menurut kamu lebih menarik loh.
Berikut ini adalah beberapa alasan yang bisa kamu sampaikan kepada manajemen apabila kamu mendapatkan kesempatan yang lebih baik sehingga kamu ingin keluar dari tempat bekerjamu yang saat ini:
- Kamu yang saat ini masih bekerja sebagai pegawai part time dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang menawarkan untuk bekerja sebagai pegawai full time boleh menyampaikan kepada pihak manajemen mengenai alasanmu keluar terkait hal ini. Percayalah untuk alasan yang satu ini pihak perusahaan tidak akan mencap-mu buruk karena hal ini.
- Kamu juga boleh menjelaskan kepada perusahaan lama mu bila ingin keluar, apabila memang kamu mendapatkan gaji serta jenis pekerjaan yang lebih baik di perusahaanmu yang baru.
- Kamu juga tidak akan disalahkan oleh perusahaan apabila kamu menjelaskan bahwa kamu telah mendapatkan kantor yang menurut kamu lebih mudah untuk dicapai baik menggunakan kendaraan umum ataupun menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini amat baik disampaikan apalagi bila kantor tempatnya bekerja saat ini tidak menyediakan uang ataupun kendaraan khusus bagi kamu yang pulang pergi dalam jarak yang cukup jauh.
- Di luar dari beberapa alasan ini kamu boleh boleh saja menyampaikan kepada perusahaan lamamu bahwa kamu keluar karena di perusahaan baru tempat kamu bekerja, kamu mendapatkan berbagai macam penawaran yang lebih menarik. Intinya jangan sekali-sekali menjelek-jelekkan perusahaan bekerja saat ini di dalam surat berhenti kerja yang kamu ajukan kepada manajemen.
Baca:
Alasan Terburuk Untuk Berhenti Kerja
Memang ada beberapa alasan terbaik yang patut kamu sampaikan kepada pihak manajemen apabila kamu ingin keluar dari tempat mau bekerja saat ini. Tapi tidak menutup kemungkinan alasan-alasan tersebut bukanlah alasan yang paling jujur yang ingin kamu sampaikan.
Beberapa alasan untuk berhenti kerja yang akan kamu tulis di bawah ini barangkali merupakan alasan paling jujur yang ingin kamu sampaikan. Hal itu memang baik, tapi untuk saat ini kami tidak merekomendasikan kamu untuk menyampaikan alasan alasan di bawah ini.
- Jangan pernah menyampaikan alasan bahwa kamu sudah tahu kalau kamu akan dipecat oleh perusahaan sehingga kamu ingin keluar dari perusahaan tersebut.
- Menyampaikan bahwa perusahaan tempat kamu bekerja sekarang merupakan perusahaan yang buruk dan tidak memperhatikan karyawan, meski hal itu memang benar.
- Menyampaikan bahwa kamu tidak menyukai pekerjaan dan tugas tugas yang diberikan oleh kantor tempatnya bekerja saat ini.
- Menyampaikan bahwa kamu tidak menyukai jadwal serta shift yang telah diatur oleh kantor tempatmu bekerja saat ini.
- Menyampaikan bahwa kamu membenci kolega atau bahkan kamu membenci supervisor dan manajer serta pemimpin perusahaan tempatmu bekerja saat ini. Meski hal ini merupakan hal yang benar dan barnagkali adalah hal yang paling jujur. Kami sangat tidak merekomendasikan kamu menyampaikan hal ini kepada perusahaan ketika kamu memutuskan untuk berhenti bekerja.
- Selain itu jangan pernah menyampaikan bahwa Kamu merasa bahwa pekerjaan yang diberikan terlalu sulit, hak-hakmu tidak diberikan, atau kamu sedang mengalami masalah di luar pekerjaan yang kamu hadapi saat ini.
Percayalah beberapa alasan terburuk di atas akan membuat namamu dampak buruk di hadapan manajemen. Lebih jauh lagi kamu seharusnya khawatir bahwa manajemen tempat perusahaan mau bekerja saat ini akan menghubungi calon perusahaanmu dan memberitahukan sifatmu tersebut.
Selain itu kamu juga diharamkan menyampaikan hal-hal ini ketika melakukan wawancara di calon perusahaanmu yang baru. Karena pihak manajemen akan menganggap kamu memiliki pribadi yang negatif.
Sudah jelas bukan tidak ada perusahaan yang ingin memiliki karyawan yang memiliki pribadi negatif, apalagi bila dihawatirkan bisa mempengaruhi banyak karyawan yang ada di sana.
Pada akhirnya seluruh alasan yang kami utarakan di sini bisa kamu sampaikan baik manajemen tempat kamu bekerja saat ini ataupun ketika kamu ditanya pada saat wawancara di calon tempat kerjamu yang baru.
Terakhir untuk alasan apapun kami tidak merekomendasikan kamu untuk berbohong terkait hal ini karena biasanya penyeleksi memiliki cara mereka masing-masing untuk mendeteksi calon pekerjanya yang berbohong.
Baca Juga