Tips Memulai Bisnis Travel
By
vonika
Updated On
Di kalangan entrepreneur muda, bisnis travel boleh jadi merupakan salah satu yang paling favorit dan tentu saja paling menghasilkan. Meski demikian belum banyak orang yang paham seluk beluk serta tips memulai bisnis travel.
Kami disini hadir khusus untuk kamu, anak-anak muda dengan jiwa bisnis yang menggebu-gebu. Tentu diiringi keinginan untuk memulai bisnis travel pertama kamu!
Kira-kira kami nanti bakal bahas banyak hal nih. Beberapa diantaranya adalah mengapa harus bisnis travel, jenis bisnis travel, dan tentu saja tips memulai bisnis travel secara menyeluruh! Jadi siapkan camilan kamu untuk menemani kamu membaca!
Kenapa Harus Bisnis Travel?
Kaum milenial punya minat sangat tinggi terhadap dunia traveling.
Kenapa kata-kata pertama yang muncul di kalimat ini adalah milenials? Menurut studi yang baru-baru ini dikerjakan oleh ASTA (American Society of Travel Agents) ternyata anak-anak milenials adalah anak-anak yang hobi jalan-jalan!
ASTA tahun 2017 sudah membagi data yang akan diambil, antara generasi Baby Boomers (kakek nenek dan orang tua kita), generasi X (orang tua, om, tante, dan mungkin kakak-kakak kita), serta generasi milenial (generasi yang lahir di atas tahun 1995).
Beberapa aspek yang dinilai adalah kebutuhan masing-masing generasi terhadap hotel, paket perjalanan, destinasi, pesawat terbang, tiket event, asuransi perjalnan, cruise line, dan rental kendaraan.
Hasilnya? Di semua aspek ternyata milenial mengungguli jauh dibandingkan generasi X, apalagi baby boomers. Hasil paling ekstreme bisa dilihat pada kebutuhan milenials akan hotel, tiket event, serta rental kendaraan.
Kesimpulannya? Tentu saja kesimpulan ASTA bahwa generasi milenials merupakan berita baik bagi para pengusaha bisnis travel agen. Target pasar besar! Alasana apa lagi yang kamu butuhkan untuk memulai bisnis travel?
Oke oke kalau alasan di atas belum cukup, kami kasih tau lagi ya alasan lain kenapa kamu harus memulai bisnis travel? Alasan tersebut adalah karena kamu bisa memulai bisnis travel tanpa modal!
Benarkah demikian? Tentu saja. Bisnis travel di awal-awal amat mungkin kalian lakukan dengan modal dengkul, alias modal koneksi dan link! Model bisnis macam ini bisa dilakukan semua orang kok. Karena toh yang bermodal besar pun pada akhirnya harus memiliki banyak koneksi kalau ingin memulai bisnis travel!
Untuk cara yang satu ini, coba saja kamu mendaftarkan diri ke agen penjualan tiket pesawat, dan moda transportasi lain, yang terpercaya tentunya. Dengan demikian kamu akan memiliki hak eksklusif untuk menjual tiket angkutan umum. Mulailah dengan orang-orang terdekatmu!
Terakhir, kenapa kamu harus memulai bisnis travel adalah karena bisnis travel merupakan salah satu bisnis dimana konsumen mu melakukan pembayaran di muka. Dengan kata lain kamu diberikan “modal” oleh konsumen untuk mengatur liburan mereka.
Dengan sistem yang seperti ini kamu sama sekali tidak perlu nombok untuk modal usaha kamu. Hanya saja dengan sistem demikian kamu wajib memiliki orang yang ahli dalam menghitung keuangan maupun risiko di dalam bisnis mu. Jangan sampai kamu nombok di akhir ya!
Jenis Bisnis Travel Saat Ini
Sebenarnya ada banyak travel agen yang beroperasi di Indonesia. Persoalan pembagian mungkin saat ini terasa tidak terlalu relevan karena sebenarnya bahkan banyak travel agen yang tampak menyediakan semua layanan perjalanan. Tapi yuk kita bahas satu persatu!
Pertama-tama menurut luas operasinya, bisnis travel agen bisa dibagi menjadi:
1. Agen Travel Internasional
Merupakan perusahaan agensi perjalanan yang melayani rute perjalanan domestic maupun antar negara dan antar benua. Agen travel jenis ini tentu saja membutuhkan link dan modal yang cukup besar. Terutama di sisi sumber daya manusia. Karena membutuhkan orang dengan keterampilan lebih, untuk menjadi pemandu wisatanya apabila diperlukan.
2. Agen Travel Nasional
Sebagai namanya merupakan agensi travel yang membantu mengurus wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing dalam berwisata di Indonesia.
3. Agen Travel Domestik
Berbeda dengan agensi travel nasional yang melayani wisatawan asing dan domestik. Agen travel domestik secara khusus hanya melayani perjalanan wisata turis domestik. Mereka tidak membuka layanan mereka kepada wisatawan asing. Tentu implikasinya adalah modal yang dibutuhkan akan lebih sedikit dibandingkan dengan agen travel nasional.
Sementara menurut pemilik modal alias pemegang sahamnya, jenis travel agen dapat dibagi-bagi menjadi:
1. Agen Travel Asing
Pemegang saham terbesarnya dimiliki oleh orang asing, alias menggunakan modal asing. Pemerintah Republik Indonesia secara khusus telah membuat peraturan bahwa agensi travel asing saat ini dilarang beroperasi di Indonesia. Tujuannya adalah untuk melindungi agensi-agensi travel domestik.
2. Agen Travel Domestik
Kebalikan dari agen travel asing. Dimana pemilik modal atau pemegang saham perusahaan terbesarnya adalah orang Indonesia. Nah kamu jangan keliru ya, walaupun agen travel asing dilarang di Indonesia, tapi orang asing berhak memegang saham agensi travel domestik. Dengan syarat bukan menjadi pemegang saham terbesar tentunya.
Sementara apabila kita menelisik dari sudut pandang alur penjualan maka bisnis travel dapat terbagi menjadi:
3. Agen Travel Grosir / Wholesaler
Nah kenapa ada istilah grosir? Maksudnya disini adalah mereka menjual jasa maupun produk lainnya kepada agen travel perantara alias retail. Dengan kata lain model bisnis mereka merupakan model B2B alias business to business. Contoh dari agen travel wholesaler misalnya Dunia Wisata, KAHA, ataupun Bayu Buana Travel.
4. Agen Travel Retailer
Yang memiliki peran sebagai perpanjangan tangan dari agen travel wholesaler. Mereka inilah yang banyak dicari oleh orang-orang sebagai pelanggan mereka. Dengan kata lain model bisnis mereka merupakan model B2C alias business to client. Contohnya sangat banyak, intinya travel agen yang bisa kamu temui menjual paket-paket perjalanan wisata dapat digolongkan ke dalam jenis ini.
Terakhir berdasarkan jenis usaha yang dijalankan (barangkali ini adalah salah satu bahasan terpenting, karena kamu bisa menentukan nantinya jenis yang mana yang mau kamu jalani), bisnis travel agen bisa digolongkan menjadi:
1. Usaha ticketing
Yang hanya berfokus kepada penjualan tiket-tiket baik tiket pesawat, tiket bus, hinga tiket kapal dan kereta api. Kami cukup merekomendasikan bisnis travel jenis ini terutama bagi kamu yang baru memulai bisnis travel.
Karena modalnya minimal, dan untuk usaha jenis ini banyak perusahaan yang menawarkan kemitraan. Mulailah dari sana sehingga kamu bisa pelan-pelan belajar sebelum memulai usahamu sendiri.
2. Usaha Rental Kendaraan
Meski memiliki potensi besar usaha ini tidak terlalu kami rekomendasikan bagi kamu yang baru memulai bisnis travel. Karena selain modalnya besar, risiko dan biaya perawatan aset yang harus kamu keluarkan pun cukup besar. Tapi kalau kamu sudah siap, bisnis ini tentu saja merupakan pilihan. Alasannya? Tentu saja karena potensinya yang sangat besar!
3. Usaha Pemandu Wisata
Nah bisnis ini juga banyak dilakoni oleh orang-orang yang baru memulai bisnis travel. Biasanya mereka menawarkan jasa mereka secara personal kepada turis-turis, dan yang lebih menggiurkan tentu saja kepada turis asing.
Tapi untuk bisnis travel jenis ini ada beberapa persyaratan nih yang mesti kamu penuhi. Diantaranya kamu harus sehat dan fit karena harus menjalani banyak perjalanan dalam waktu yang relatif singkat, kemudian kamu harus fasih berbahasa Inggris karena turis asing adalah target pasar yang sesungguhnya, dan terakhir kamu harus banyak belajar tentang lokasi wisata yang akan dituju oleh klienmu.
4. Paket Wisata
Bisnis model ini lah yang paling menguntungkan namun paling sulit. Boleh dibilang kamu menggabungkan ketiga jenis bisnis travel di atas ke dalam satu naungan. Sehingga otomatis keuntunganmu akan berlipat, namun kamu tentu saja membutuhkan banyak orang dan uang untuk menjalankan bisnis travel jenis ini.
Tips Memulai Bisnis Travel agar Tokcer
Sampailah kita kepada bahasan yang paling kamu tunggu-tunggu: tips memulai bisnis travel agen supaya tokcer, yuk kita bahas satu-satu!
Riset, Riset, dan Riset!
Dalam setiap menjalani bisnis, riset merupakan salah satu langkah terpenting namun seringkali dilewati terutama oleh para pebisnis pemula. Tidak terkecuali dalam memulai bisnis travel, dimana riset juga menjadi hal yang wajib untuk dilakukan.
Kalo kamu udah nentuin bisnis travel jenis apa yang pengen kamu jalanin, saatnya kamu melakukan riset bisnis.
Riset yang pertama adalah mengetahui seluk beluk bisnis yang akan kamu jalani. Kita ambil contoh kamu akan membuat bisnis ticketing! Maka kamu harus tahu seluk beluk ticketing itu sendiri. Bagaimana memesan tiket secara khusus untuk agen dengan harga murah, hingga bagaimana mengambil keuntungan dari sana.
Selain dari mempelajari teknis bisnis, kamu juga harus melakukan riset mengenai kompetitor bisnis mu. Jika kompetitormu merupakan pemain kelas kakap dimana mereka memiliki modal yang nyaris tak terbatas, pikirin lagi deh kira-kira kamu akan tetap main disini apa engga.
Kalo udah selesai riset teknis dan kompetitor bisnis, saatnya kamu melakukan riset pasar. Riset pasar dilakukan untuk menentukan calon pelangganmu. Kamu harus menentukan segmentasi pasar yang baik.
Misalnya kamu ingin berfokus di penjualan tiket-tiket pulau eksotik di Indonesia, otomatis segmen pasarmu adalah orang-orang berkecukupan. Setelah itu tentukanlah lokasi pasarmu berdasarkan segmen ini.
Tentukan Tujuan Traveling
Tips memulai bisnis travel yang kedua adalah menentukan lokasi wisata yang ingin kamu tawarkan. Tips ini mungkin khusus bisa dipakai kalau kamu ingin membuat bisnis dengan paket perjalanan.
Sebisa mungkin kamu harus memahami medan wisata kamu. Di awal-awal jangan membuat paket perjalanan yang terlalu banyak, tapi fokuslah di satu area saja.
Beberapa kenalan kami misalnya menjalankan bisnis travel mereka di awal-awal hanya di sekitar Labuan Bajo, atau ada beberapa kenalan kami pula yang di awal-awal bisnis travel mereka hanya menawarkan perjalanan di seputar Lampung dan wisata Anak Gunung Krakatau.
Mengapa demikian? Kamu harus terbiasa dengan pembuatan database hingga itinerary dalam perjalanan. Kalau di awal kamu terlalu sibuk membuat banyak destinasi wisata, wah wah bisa-bisa yang satu ‘gak keurus dan bisnis kamu malah tidak maksimal deh.
Branding adalah Kunci
Percaya atau tidak, di dalam suatu bisnis branding merupakan kunci yang menghubungkan kamu sebagai pebisnis ataupun perusahaanmu kepada klienmu. Khusus untuk yang satu ini, tidak ada hal yang lebih penting dari masalah branding.
Branding di sini bukan hanya sekadar persoalan nama dan logo saja. Melainkan persoalan komunikasi antara perusahaanmu dengan klienmu.
Nama dan logo merupakan satu hal. Pilihlah nama yang bukan hanya mudah diingat dan diucapkan, tapi tentu sesuai dengan segmen pasar yang sudah kamu pilih sebelumnya. Begitu pula dengan logo yang kamu buat. Pastikan logo dari perusahaanmu sesuai dengan image brand mu.
Kalau kamu berharap membuat bisnis travel yang ceria misalnya, gunakanlah logo yang memberikan kesan tersebut. Sebaliknya, kalau kamu ingin image yang cenderung premium dan mewah, gunakanlah logo yang juga memberikan kesan tersebut.
Setelah itu, pastikan kamu memahami ilmu tone and manner dari perusahaanmu. Usahakan warna dan tema yang konsisten dalam mempresentasikan layanan apapun dari perusahaanmu. Mengapa harus demikian?
Faktanya warna mampu meningkatkan brand recognition hingga 80% loh, dan konsistensi presentasi brand mu di seluruh platform terbukti dapat meningkatkan pemasukanmu hingga mencapai 23%.
Terakhir pastikan brand mu memiliki nilai yang kamu anut, dan kamu harus menyebarkan nilai-nilai itu kepada klienmu. Ketika kamu dan klienmu memiliki kesamaan nilai, dipastikan kepercayaan akan terbangun dan orang-orang pasti akan lebih loyal kepada perusahaanmu.
Wah wah, percaya atau tidak, ilmu tentang branding di atas berlaku di banyak hal loh. Angka-angka yang ada pun merupakan hasil penelitian, jadi percaya lah!
Persiapkan Lapakmu!
Setelah mempersiapkan “tulang punggung” perusahaanmu, jangan lupa untuk mempersiapkan lapakmu.
Gak lucu dong kalau kamu punya brand yang mentereng, iklan yang jor joran dimana-mana, tapi pas ada calon pelangganmu membuka lapakmu ternyata kamu belum mempersiapkan “barang-barang” yang mau kamu jual.
Dua poin persiapan yang wajib banget kamu punya adalah profil usaha dan konten! Kalau kamu memahami kekuatan dari konten, pasti kamu akan banyak mengeluarkan modal kamu dalam soal konten ini.
Apalagi kalau kamu memulai bisnis travel dalam platform online, dimana konten bisa amat menentukan. Kalau kamu berhasil membuat konten yang menarik disertai copywriting yang ciamik, dijamin deh jualan kamu bakalan laku.
Manajemen, Keuangan, Marketing, dan Mulai!
Kalau semua barang jualan kamu udah siap go public, tunggu apa lagi? Jalanin bisnis kamu! Eh eh tapi ada beberapa hal yang harus kamu pahami ya sebelum bisa benar-benar resmi memulai bisnis travel.
Tips memulai bisnis travel yang terakhir ini merupakan yang paling ribet, sering dilupakan orang, tapi sebenarnya membantu kamu mengelola bisnis serta mengelola risiko bisnis kamu, termasuk bisnis travel.
Singkat aja, pertama-tama pastikan perusahaanmu berbadan hukum dengan surat izin usaha yang sesuai dengan bidang travel ini. Kemudian pelajari ilmu manajemen bisnis, keuangan, dan marketing dasar.
Sebagai manajer kamu harus pandai-pandai mengatur strategi bisnismu, menjaga keharmonisan tim mu, serta memperkirakan risiko bisnis serta mencari solusi atas permasalahan yang mungkin muncul.
Pastikan pula kamu memiliki orang yang handal di bidang akuntansi dan pencatatan keuangan. Tanpa pencatatan keuangan yang baik, kamu akan sulit mendapatkan data mentah yang biasanya bisa digunakan untuk evaluasi kinerja hingga ekspansi bisnis.
Sementara ilmu marketing, wajib kamu pahami. Atau setidaknya kamu bermitra dengan temanmu yang memiliki latar belakang marketing, sehingga persoalan marketing perusahaan travelmu bisa dikerjakan dengan benar.
Terakhir? Mulai! Semua persiapanmu sia-sia kan kalau tidak dimulai. Selamat mencoba!