Skip to content

10 Tips Bisnis Travel Online (Mulai Kecil-Kecilan Aja Dulu!)

featured-img

Walau sedang pandemi, bukan berarti kita tidak bisa traveling.

Memang, traveling keliling dunia masih sangat susah, namun traveling untuk destinasi lokal masih dapat diwujudkan apabila mengikuti prokes secara ketat dan disiplin.

Untuk kamu yang hobi jalan-jalan dan berminat membuat bisnis travel online kecil-kecilan sendiri, artikel ini mungkin bisa memberikan beberapa tips agar kamu tidak bingung-bingung amat.

Mari disimak!

1. Tentukan tipe bisnis travel yang ingin kamu lakukan

Ada banyak bisnis travel yang bisa kamu lakukan, seperti misalnya jasa pencarian tiket pesawat/kereta/bus, pencarian tiket hotel/villa, pembelian tiket konser/event, atau rental mobil/motor, tour guide serta paket wisata, dan kombinasi semuanya.

Apabila kamu bermodal kecil, hal yang paling masuk mudah kamu lakukan adalah menjadi tour guide dan menawarkan paket wisata. Kamu bisa membuka open trip yang bisa diikuti individu yang ingin jalan-jalan. Setelah menerima DP, kamu bisa membooking semua yang dibutuhkan.

2. Tentukan destinasi yang kamu tawarkan (sesuaikan dengan yang familiar dengan kamu)

Apabila kamu memutuskan untuk membuat paket wisata, maka kamu harus familiar dengan tempat wisatanya, atau setidaknya pernah ke sana sehingga kamu bisa membuat itinerary yang optimal dan efisien secara biaya dan waktu.

Paket wisata biasanya menawarkan tempat-tempat wisata yang masih berada di satu daerah/kota sehingga kamu harus melakukan riset terlebih dahulu.

3. Apakah kamu akan menjadi tour guide-nya juga, atau bekerja sama dengan orang lain?

Kalau kamu sendiri yang akan menjadi tour guide-nya sendiri, maka kamu harus siap bepergian dan mengurus segalanya (dari promosi, keuangan, sampai masalah lapangan).

Kalau kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan orang lain yang akan berperan sebagai tour guide-nya, maka komunikasi dan kepercayaan adalah hal yang penting. Kamu harus benar-benar mengenal orang tersebut dan pastikan kalau dia memang kompeten dalam menjalankan tugasnya.

Biasanya, tour guide adalah orang asli kota/daerah tempat wisata yang akan didatangi, tapi bisa juga orang asli kota/daerah tempat calon wisatawan datang. Tapi, bisa juga kombinasi keduanya alias tour guide-nya tidak sendiri.

4. Dapatkan kenalan dari tempat-tempat wisata dan pihak transportasi serta hotel untuk mendapatkan harga khusus

Harga tiket hotel, tempat wisata, hingga rental mobil biasanya berbeda antara orang umum dan orang 'dalam'.

Pastikan kamu menjadi orang dalam dengan menjalin relasi dengan para pengusaha dan pengelola bisnis tersebut.

Yakinkan mereka kalau kamu akan membawa banyak customer secara berkala karena kamu adalah pemilik bisnis travel online, bukan sekadar orang umum yang ingin mengakali mereka agar mendapat harga murah.

Di awal mungkin kamu belum bisa mendapat harga khusus, tapi lama kelamaan kamu kemungkinan akan bisa mendapatkannya. Lagipula, mereka punya saingan kan?

5. Hitung estimasi biaya agar calon customer mendapat harga bersaing dan kamu tetap untung

Hal ini penting, jangan sampai customer harus membayar biaya ekstra karena ternyata kamu salah menghitung biaya dan ternyata uangnya kurang.

Tapi pastikan juga kamu juga mendapat keuntungan yang lumayan dari trip-trip kamu, karena itu memang tujuan kamu, bukan?

Pastikan tidak ada uang yang terbuang percuma, misalnya atur rute agar konsumsi bensin lebih optimal dan waktu tidak terbuang sehingga semua tempat yang akan didatangi bisa terwujud dalam hanya beberapa hari saja. Mayoritas orang hanya bisa berlibur paling lama 4 hari 3 malam saja.

6. Simulasikan dulu trip-nya agar kamu tahu apa saja yang berpotensi menjadi masalah

Kalau kamu punya uang berlebih di awal dan ingin melakukan riset yang mendalam, mengapa tidak mencoba melakukan trip-nya sendiri terlebih dahulu sambil membayangkan apabila kamu membawa banyak tamu.

Kamu akan merasakan apabila itinerary berpotensi tidak akurat dan ngaret, atau suasana tempat wisata tidak nyaman ketika kemalaman, dan banyak hal lainnya.

Tapi kalau kamu sudah sering bepergian ke tempat-tempat wisata yang akan ada di dalam paket wisatanya, kamu mungkin bisa langsung membuat paketnya tanpa perlu mencoba simulasi trip-nya dahulu.

7. Buat promo untuk customer yang rombongan

Biasanya, paket wisata itu makin banyak makin murah karena ada harga spesial untuk rombongan, baik dari hotel, rental, maupun tempat wisata.

Hal ini bisa menjadi senjata kamu dalam memasarkan paket wisata kamu, terutama kalau fokus pasar kamu adalah ke perkantoran atau institusi, walau kemungkinannya kecil, karena perkantoran atau institusi biasanya memilih travel agent yang sudah punya reputasi, tidak seperti kamu yang baru mulai.

Sekarang ini, fokus lah ke open trip saja dulu, mungkin ke teman atau saudara kamu.

8. Tentukan kegiatan yang cocok untuk calon customer

Beda tipe turis, beda pula kegiatan dan tempatnya.

Anak muda lebih suka wisata alam yang ada aktivitasnya seperti rafting, body surfing, main air, atau camping. Sedangkan orang tua lebih suka wisata kuliner, belanja, dan sightseeing atau lihat-lihat saja, terutama museum dan landmark di daerah tersebut.

Keluarga dengan anak kecil beda lagi, mereka biasanya suka melihat binatang dan main ke tempat rekreasi yang warna-warni dan memang didesain untuk keluarga.

Jangan sampai customer kamu bapak-bapak kantor berumur namun kamu ajak bungee jumping, atau tamu yang kamu bawa anak muda namun malah kamu bawa ke tempat-tempat membosankan.

9. Buat akun Instagram, dan website kalau memang lebih niat lagi

Ini jelas wajib, karena judulnya saja bisnis travel online, maka harus ada online presence-nya. Bukan hanya untuk sekadar nampang, tapi justru untuk promosi dan membangun calon customer.

So far, punya akun IG saja sudah cukup, tapi beberapa bisnis yang sudah besar biasanya punya website juga sehingga customer bisa melihat paket yang ditawarkan lebih nyaman karena Instagram tentu saja terbatas dalam kemampuan menyajikan informasinya.

Kalau kamu ingin punya kelebihan dibanding para kompetitor kamu yang masih amatir juga, punya website bisa sangat membantu.

Tiru desain dan format website-website bisnis tour lainnya yang sudah sukses, dan pastikan nama website singkat dan catchy agar mudah diingat dan terkesan profesional.

10. Daftarkan merek bisnis kamu agar legal dan tidak direbut

Kalau kamu tidak mendaftarkan merek bisnis travel kamu, maka ketika nanti bisnis kamu sudah punya reputasi dan cukup populer, ada kemungkinan nama bisnis kamu akan dipakai orang lain demi kepentingan mereka.

Bisa saja mereka ingin merebut pasar kamu dengan membuat orang percaya seolah-olah bisnis mereka itu adalah bisnis kamu. Sakit hati? Pasti. Kesal? Tentunya.

Maka dari itu, begitu bisnis kamu sudah mendapatkan traction, segera daftarkan agar posisi kamu kuat secara hukum dan tidak ada orang yang berusaha curang seperti itu.


Ya itulah beberapa tips sederhana dan obvious terkait bisnis travel dan tur online yang bisa kamu lakukan.

Dan semisal kamu butuh semacam Bill Payment Service untuk bisnis kamu nanti, jangan lupa untuk cek Alterra ya.

Tags