15 Tips Bisnis Makanan/Kuliner Online (Biar Banjir Order!)
Updated On
Satu hal yang berubah semenjak adanya jasa ojek online adalah makin banyaknya orang yang memesan makanan secara online.
Bahkan, banyak bisnis makanan yang justru merasakan kesuksesan di aplikasi ojek online seperti Gojek atau Grab dibanding via berjualan secara konvensional.
Ada beberapa aspek di bisnis tersebut yang menunjang pertumbuhan dan kesuksesannya secara online.
Saya akan berusaha berbagi beberapa hal seputar bisnis makanan online yang mungkin bisa membantu kamu mengembangkan bisnis makanan/kuliner online kamu.
1. Apakah bisnis kamu tipe yang fokus di aplikasi ojek online, atau yang berjualan via Instagram?
Secara umum ada dua tipe bisnis kuliner online, yaitu yang jualan via Instagram ala mamah-mamah muda yang ingin mencari uang tambahan dan menjualnya hanya ke lingkup terdekatnya saja, dan bisnis kuliner yang memang serius berbisnis dan membuka lapak di Gojek/Grab.
Ada juga bisnis frozen food atau bahan makanan ready to cook di Tokopedia dan Bukalapak.
Bingung? Mari saya bantu.
Kalau kamu berjualan cookies, kue kering, dan makanan yang bisa disimpan dalam waktu lama, maka berjualan di Instagram atau ecommerce macam Tokopedia sangatlah cocok.
Kalau kamu berjualan makanan yang memang untuk disantap hari itu juga, lebih cocok berjualan di Gojek/Grab.
2. Kamu punya dua opsi, menjadi yang terbaik, atau menjadi berbeda
Bisnis makanan online sama seperti bisnis online lainnya, sama-sama kompetitif dan tidak ada tempat untuk hal yang biasa-biasa saja.
Opsi pertama adalah menjadi yang terbaik. Makanan kamu harus paling enak, service-nya paling bagus, dan harganya paling kompetitif.
Agak susah ya? Bayangkan, misal kamu berbisnis kopi, maka kamu harus bersaing dengan kopi-kopi yang sudah terkenal seperti Starbucks, Kopi Kenangan, dan Janji Jiwa.
Berapa besar kemungkinan kamu untuk bahkan sekadar menyaingi mereka? Kecil!
Opsi kedua adalah menjadi berbeda. Apa yang kamu jual harus memberikan sensasi yang berbeda dibanding pesaing kamu yang sudah pada besar dan sukses.
Kasarnya, kamu mengisi ceruk atau niche yang saingannya masih sedikit tapi tetap mempunyai demand yang lumayan.
Alih-alih bersaing berjualan iced coffee yang sangat mainstream, kamu mungkin bisa fokus berjualan kopi yang dicampur rempah.
Berbeda bukan? Dan bisa jadi orang-orang malah tertarik karena apa yang kamu tawarkan itu berbeda dan unik.
3. Foto makanan yang bagus dan profesional wajib hukumnya
Apa yang dilakukan orang ketika makan di restoran yang kece dan lagi hype? Mereka memfoto makanannya!
Foto makanan, entah itu akan dipost di Instagram, Tokopedia, atau Gojek, sangat penting.
Foto harus jelas dan menggambarkan apa yang pembeli akan dapat.
Investasikan modal kamu untuk menyewa fotografer makanan profesional agar hasil fotonya benar-benar membuat pembeli percaya kalau bisnis kamu itu memang dikelola oleh orang-orang yang profesional.
Tidak percaya? Coba saja lihat brand-brand resto atau makanan besar, ada yang fotonya asal-asalan?
4. Bisnis online bukan berarti promosi offline tidak penting (ikut bazaar!)
Bahkan, di awal pertumbuhannya, banyak bisnis makanan justru melakukan promosi dengan cara ikut bazaar makanan atau food festival yang sering diadakan produsen kecap.
Di situ kamu bisa mempromosikan dan memberi tahu orang-orang kalau makanan kamu bisa dibeli secara online.
Sediakan QR code atau link sehingga mereka bisa mengecek langsung lapak online kamu.
Dan pastikan para pembeli suka dan nyaman dengan makanan yang kamu tawarkan sehingga mereka akan membeli lagi secara online.
5. Buat para driver ojol nyaman ketika menunggu pesananmu
Tips yang satu ini sering dilupakan oleh banyak pelaku bisnis kuliner, namun sudah mulai diperhatikan oleh bisnis yang besar dan sedang berkembang.
Pastikan abang ojol nyaman dalam menunggu pesanan, dan buat mereka mudah dalam memesan pesanannya, seperti misalnya dengan menyediakan tempat duduk khusus (yang bisa untuk ngerokok terutama) dan tempat order khusus untuk pesan antar.
Dengan membuat mereka nyaman, secara tidak langsung akan membantu bisnis kamu dalam menyebarkan reputasinya karena kalau tempat menunggu kamu nyaman, akan ada banyak driver ojol yang nongkrong di tempat kamu dan membuat response dan delivery time makin cepat.
Hal ini tentu akan membuat customer makin senang karena mereka tidak lagi perlu menunggu lama.
6. Pastikan packaging makanan aman sehingga makanan tidak kotor dan berantakan ketika dikirim
Ketika kamu mengirim kue kering atau frozen food, pastikan packaging rapi dan aman sehingga makanan tidak rusak atau basi ketika sampai ke tangan customer.
Kue yang hancur tentu akan merusak pengalaman makannya walau rasanya mungkin masih sama. Frozen dan vacuumed food bisa jadi cepat basi apabila container-nya bocor.
Hal ini juga berlaku untuk pengiriman via ojek online. Banyak kasus plastiknya bocor atau isinya tumpah karena miring-miring dan goyang ketika dibawa menggunakan motor.
Itu tugas kamu sebagai pemilik bisnis untuk membantu pengiriman berjalan mulus. Caranya bisa dengan bungkus atau kemasan yang lebih rapat lagi dan mendesain kemasan khusus.
7. Endorse selebgram dan YouTuber kuliner
Ini adalah senjata kamu dalam mempromosikan bisnis kuliner kamu, dan senjata ini sangat powerful.
Tapi karena ini adalah senjata, kamu bisa terluka kalau tidak tahu cara menggunakannya. Dalam kasus ini, luka kamu adalah kerugian finansial.
Yang perlu diingat adalah, lakukan hal ini kalau memang kamu punya budget berlebih. Kalau budget promosi pas-pasan lebih baik pakai fitur advertising di tiap-tiap platform seperti Instagram ads atau Facebook ads saja.
Pastikan juga influencer yang kamu endorse memang punya audiens yang sesuai dengan target customer kamu.
Kalau kamu jualan kue kering, selebgram yang difollow ibu-ibu adalah pilihan tepat. Kalau kamu jualan kopi, selebgram yang audiensnya adalah anak-anak muda gaul lebih tepat.
Intinya, jangan terpaku dengan jumlah follower saja.
8. Pastikan menu resto kamu di Gojek atau Grab tertata rapi dan dilengkapi gambar dan deskripsi yang lengkap
Saya sering mencoba membeli makanan baru di Gojek namun akhirnya mengurungkan niat, karena fotonya tidak ada atau tidak jelas. Deskripsi makanannya pun seadanya saja sehingga saya tidak tahu apa yang akan saya dapatkan ketika membeli.
Hal ini paling saya benci terjadi kalau sedang mencoba membeli pizza atau martabak manis. Saya tidak tahu berapa diameter pizza atau martabaknya.
Pernah saya iseng paksain beli, dan berharap dapat martabak manis dengan ukuran yang umum. Ternyata yang datang adalah martabak manis tipis dan mini...dengan harga normal. Rasa kecewa tersebut membuat saya memberi rating bintang satu untuk penjual martabak tersebut.
Kalau kamu tidak mau hal itu terjadi ke bisnis kamu, pastikan foto dan deskripsi sejelas-jelasnya sehingga customer tidak merasa tertipu ketika makanan yang datang tidak sesuai ekspektasi mereka.
9. Adakan promo, diskon, dan gratis ongkir
Di awal-awal berdirinya lapak online kamu di Gojek atau Grab, berikan calon customer kamu dengan berbagai macam promo, diskon, dan gratis ongkir. Apa tujuannya?
Review!
Makin banyak review yang didapat resto kamu (bintang 5 kalau bisa ya), makin percaya orang dengan restoran kamu dan makin percaya juga mereka untuk membeli dari resto kamu.
Rugi di awal tidak apa, karena justru proses paling susah di awal adalah meyakinkan orang untuk membeli dari kamu.
Setelah kamu sudah mendapat lebih dari 1000 review di Gojek, orang sudah percaya dengan brand kamu dan kamu boleh lega dan sudah mulai bisa memikirkan hal-hal lainnya.
10. Promosikan di Instagram untuk menarik perhatian, dan jual di Gojek/Grab/Tokopedia
Ecommerce dan aplikasi seperti Tokopedia, Gojek, dan Grab membuat proses pemesanan makanan jadi mudah karena kemungkinan penipuan makin kecil.
Berbeda dengan jualan online yang masih amatir dengan cara transfer ke rekening bank atau COD, pelanggan akan yakin kalau terjadi apa-apa maka uang mereka akan aman.
Lagipula, proses pemesanan via aplikasi-aplikasi tersebut jauh lebih mudah karena kita tidak perlu lagi mengetik alamat, menulis pesanan, dan mengkonfirmasi pembayaran. Semua dipermudah ketika memakai aplikasi.
Gunakan Instagram lebih untuk ke promosi dan content marketing, lalu alihkan calon pembeli ke aplikasi khusus jualan seperti Tokopedia dan Gojek. Lagipula, Instagram didesain untuk media sosial dan beriklan, bukan untuk jualan.
11. Permudah pembayaran apabila kamu menerima direct order di Instagram
Apabila kamu memang ingin berjualan secara langsung dan tradisional via Instagram, maka pastikan kamu punya banyak rekening bank-bank paling umum di Indonesia seperti BCA dan Mandiri.
Mayoritas pembeli, apalagi dari kalangan kelas menengah, tidak suka membayar transfer fee sebesar Rp6.500 rupiah.
Saran saya? Lebih baik gunakan Instagram untuk marketing saja dan buat lapak di Tokopedia dan Gojek untuk mempermudah hidup kamu.
12. Jangan terobsesi menjual makanan murah yang menyebabkan makanan kurang enak
Orang bisa jadi protes ketika makanannya tidak enak, walaupun harganya murah. Tapi jarang sekali orang protes harga mahal ketika makanannya enak.
Jadi, fokuslah ke rasa karena mayoritas orang bukan anak gym yang lebih peduli gizi dan kandungan protein.
Mahal tidak masalah, asal memang benar-benar enak.
13. Update stok makanan secara rutin
Pernahkah kamu memesan makanan via Gojek dan kemudian abangnya nelpon dan bilang makanannya habis, dan ketika ditawarkan makanan lain kamu akhirnya memilih makanan lain, dan ternyata habis juga?
Saya pernah, dan itu membuat saya kecewa saat itu juga dan memberikan rating bintang 3 ke restorannya karena suka PHP-in customer.
Pastikan admin atau kasir resto kamu selalu mengupdate ketersediaan menu secara rutin.
14. Sediakan same day delivery apabila kamu berjualan di Tokopedia
Ketika orang memesan makanan, itu biasanya karena mereka lapar. OH YA JELAS DONG!
Bukan, maksud saya adalah ketika orang memesan makanan, mereka sedang dalam keadaan lapar dan ingin makan saat itu juga.
Buat apa pesan makanan kalau makanannya baru diproses besok dan dikirim lusa?
Pengiriman yang cepat dan instan sangatlah krusial, terutama untuk makanan yang memang untuk dimakan saat itu juga.
Saya pernah beli grilled chicken di Tokopedia dan langsung dikirim menggunakan Gojek dan bisa langsung saya nikmati hari itu juga.
Tapi saya juga pernah memesan teri kacang tempe dari Tokopedia juga, dan baru dikirim 2 hari kemudian, padahal saya ingin makan hari itu juga.
Lebih cepat lebih baik.
15. Upsell dan tawarkan produk-produk lainnya kepada calon pembeli
Kalau kamu jualan kue, tawarkan juga kue-kue lainnya ke calon pembeli. Kalau kamu jualan grilled chicken, tawarkan juga saus-saus yang bisa mereka beli dan simpan di kulkas. Kalau kamu jual kopi, tawarkan pula gulanya.
Intinya, pakai strategi yang sudah digunakan banyak bisnis fast food di seluruh dunia. Resto seperti McD dan KFC sangat ahli dalam melakukan upsell dan membuat kita membeli hal yang sebenarnya tidak kita inginkan di awal.
Biasanya, yang ditawarkan adalah produk tambahan yang lebih murah dan juga didiskon apabila dibeli saat itu juga. Hal ini membuat pembeli merasa tidak terbebani terlalu berat dan juga membuat mereka merasa sayang apabila tidak mengambil promo yang ditawarkan.
Nah itu tadi beberapa tips bisnis makanan/kuliner online yang bisa kamu ikuti kalau kamu mencoba mengalahkan Janji Jiwa.
Anyway, kalau bisnis kalian butuh Bill Payment Service, coba cari tau tentang Alterra deh.