Secerah Apa Prospek Kerja Jurusan Agribisnis?
By
vonika
Updated On
Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai prospek kerja agribisnis, kamu harus tau bedanya agrobisnis dengan agribisnis. Kalau sudah tau baru kita bisa bicara prospek kerja agribisnis dengan lebih detil!
Jawabannya adalah, sama! Agrobisnis dan agribisnis merupakan kata yang sama, meski menurut KBBI kata yang baku adalah agrobisnis. Baik agrobisnis ataupun agribisnis merupakan jurusan yang mempelajari ilmu bisnis berbasis hasil tani.
Intinya sih, mahasiswa agribisnis nantinya akan diajari mengenai produksi, distribusi, hingga penjualan hasil pertanian hingga bisa menjadi seorang entrepreneur di bidang pertanian. Di dalamnya mereka akan diajari ilmu pasti terapan maupun ilmu sosial.
Kalau kamu adalah orang yang ingin menjadi seorang pebisnis, maka kamu cocok kuliah di jurusan ini. Nah prospek kerjanya pun amat cerah mengingat Indonesia merupakan negara dengan area pertanian yang luas. Artinya prospek bisnis di bidang ini menurut kami masih cerah loh!
Tapi ngomong-ngomong soal prospek kerja agribisnis, kira-kira pekerjaan apa ya yang bisa dipilih kalau kamu kuliah di jurusan agribisnis.
Baca juga: Prospek kerja jurusan agroteknologi
1. Manajer Pembibitan dan Rumah Kaca
Sebagai seorang manajer pembibitan dan rumah kaca tugas utama mereka adalah melakukan perencanaan dan mengontrol serta koordinasi kegiatan pekerja-pekerja yang masuk ke dalam proses penyilangan, perawatan, dan panen tumbuhan.
Secara lebih detil seorang manajer pembibitan dan rumah kaca akan mengatur pembibitan jenis-jenis tanaman yang akan dijual, mengidentifikasi permasalahan yang dialami tanaman dan solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Selain itu mereka juga diberikan tanggung jawab untuk selalu memeriksa, mengevaluasi tanaman, serta mengatur jadwal-jadwal pekerjaan kepada para pekerja kebun pembibitan dan rumah kaca agar proses pertanian dapat berlangsung dengan baik.
Gaji rata-rata manajer pembibitan dan rumah kaca dengan pengalaman yang masih sedikit adalah Rp 4.000.000,- hingga Rp 7.000.000,- dan gaji ini tentu saja akan terus meningkat seiring dengan perkembangan karirnya.
2. Manajer Pertanian dan Peternakan
Seorang manajer pertanian dan peternakan, sebagaimana manajer pembibitan dan rumah kaca memiliki tugas utama melakukan perencanaan dan mengontrol dan koordinasi para pekerja. Bisa dikatakan manajer pertanian dan peternakan lingkup kerjanya lebih luas daripada manajer pembibitan dan rumah kaca.
Nantinya seorang manajer pertanian dan peternakan bertanggung jawab atas kegiatan harian dan seluruh operasional perusahaan, yang tentunya bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Baik swasta maupun perusahaan milik pemerintah.
Secara lebih detil seorang manajer pertanian dan peternakan memiliki tanggung jawab untuk memeriksa perkebunan dan peternakan sehingga hasil panen maupun hasil ternak bisa didapatkan sesuai dengan target.
Selain itu manajer pertanian dan peternakan bertanggung jawab dalam proses produksi tumbuhan dan peternakan. Mulai penanaman, pemberian pupuk, pembudidayaan, hingga penanganan penyakit. Dalam bidang peternakan tentu berkaitan dengan pembudidayaan hewan-hewan ternak.
Selain itu seorang manajer pertanian dan peternakan diberikan tanggung jawab untuk melakukan pencatatan arsip baik produksi, operasional, keuangan, dan semua arsip lain yang berhubungan dengan proses pertanian dan peternakan dalam perusahaan.
Nah bicara soal gaji, mengingat lingkup kerjanya yang lebih luas dari manajer pembibitan dan rumah kaca tentu saja seorang manajer pertanian dan peternakan mendapatkan gaji yang lebih besar pula yakni mencapai rerata Rp 8.000.000,- hingga Rp 10.000.000,- per bulannya.
Gaji inipun masih sangat bisa bertambah seiring dengan perkembangan dan pengalaman karir seorang manajer tersebut.
3. Peneliti
Sebagaimana profesi lainnya, seorang sarjana agribisnis juga bisa memilih karir sebagai seorang peneliti, baik di lingkungan akademik hingga di LIPI dan lembaga penelitian lainnya. Secara lebih rinci misalnya meneliti tentang tanah hingga tumbuh-tumbuhan.
Secara umum seorang peneliti agribisnis dituntut untuk mampu mengadakan penelitian dalam lingkup penyilangan, fisiologi, produksi, penghasilan, manajemen bibit tanaman, dan tumbuh-tumbuhan agrikultura.
Selain itu sebagai seorang peneliti agribisnis, secara lebih rinci yakni peneliti tanah, mereka dituntut untuk bisa melakukan pengklasifikasian dan pemetaan tanah sehingga bisa dianalisis efeknya pada produktivitas tumbuhan.
Secara lebih rinci untuk menjadi seorang peneliti agribisnis, mereka dituntut untuk bisa menguasai penyusunan rencana agribisnis, mampu mengorganisasi dan mengendalikan agribisnis, serta mampu mengembangkan agribisnis,
Meski tampak rumit, keilmuan dasar yang harus mereka miliki ternyata tidak berbeda jauh dengan pekerjaan di bidang agribisnis lainnya.
Diantaranya adalah ilmu makro- maupun mikroekonomi dalam bidang agribisnis, konsep manajemen penelitian bidang agribisnis, hingga pengetahuan dasar di bidang agrarian dan komoditas pertanian.
Setelah menguasai seluruh skill dan ilmu pengetahuan tersebut, nantinya mereka tentu saja akan menerapkan ke dalam penelitian dan yang paling penting adalah membuat laporan terkait penelitian tersebut.
Kalau menurut kami sih, pekerjaan macam peneliti ini bukan untuk semua orang. Mengingat beban kerjanya yang bisa melebihi seorang manajer, namun gajinya secara umum biasanya di bawah manajer.
Rata-rata peneliti mendapatkan gaji bulanan dalam rentang Rp 4.000.000,- hingga Rp 6.500.000,-Namun mereka bisa mendapatkan bonus-bonus penelitian yang jumlahnya bisa puluhan hingga ratusan juta di akhir penelitian!
Jadi disinilah letak bahagianya, selain para peneliti memang bekerja sesuai passionnya mereka biasanya bisa mendapat dana “sisa” hibah penelitian. Jadi walaupun gaji bulanannya tidak terlalu besar, dana sisa inilah yang biasanya menjadi pelipur lara.
Kami tidak bermaksud mendiskreditkan profesi ini, namun memang faktanya di Indonesia pekerjaan sebagai peneliti boleh dibilang belum cukup dihargai sebagaimana di luar negeri. Namun toh dengan gaji bulanan yang relatif di bawah manajer, mereka bisa kok mendapat sumber penghasilan lain.
4. Entrepreneur
Pernah dengar Bachtiar Karim, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Peter Sondakh, Murdaya Poo, Chairul Tanjung, atau malah almarhum Om Bob Sadino? Tau apa persamaan mereka?
Persamaan mereka adalah salah satu cabang bisnis mereka adalah bidang agribisnis! Bahkan seorang Bachtiar Karim berhasil duduk di bangku nomor lima orang terkaya di Indonesia dari bisnis kilang minyak sawitnya lho!
Kalau lihat nama-nama besar di atas, apa kamu masih mau meremehkan pekerjaan-pekerjaan di bidang agribisnis ini? Mmm oke boleh lah kalo kamu ga menganggap entrepreneur sebagai “pekerjaan”, tapi toh sama-sama menghasilkan uang kan?
Logikanya sederhana, seorang sarjana agribisnis akan banyak bermain di dalam bidang pertanian khususnya tanaman-tanaman budidaya seperti durian, kurma, jamur merang, jamur tiram, dan tanaman-tanaman ekostik lainnya. Pada akhirnya mereka akan berbisnis dengan tanaman budidaya tersebut.
Nah sementara permintaan dari konsumen pasti tinggi karena produk hasil jadi dari tanaman tersebut tentu berupa makanan. Permintaan makanan setiap harinya tentu saja tidak akan pernah habis bukan?
Disinilah peluang seorang sarjana agribisnis. Mereka memiliki dua ilmu dasar yang wajib dimiliki untuk menggeluti bisnis ini, yakni ilmu agrarian ataupun pertanian serta ilmu manajemen dan bisnis.
Dengan berbekal dua ilmu dasar tersebut, kamu cuma perlu nyali serta perhitungan yang matang dalam mengambil risiko, dan voila! Kamu pasti bisa menjadi pengusaha sukses di bidang ini!
Kesimpulan
Nah secara garis besar prospek kerja agribisnis terbagi menjadi ke dalam 3 bidang: pekerja korporat, akademisi, dan pengusaha.
Bagi kamu yang ingin menjadi korporat maka pilihannya adalah merintis karir menjadi manajer pertanian dan segala hal yang tercakup di dalamnya. Jika kamu anaknya akademisi banget, kamu boleh memilih karir sebagai seorang peneliti.
Tapi terakhir, kami mendorong banget buat kamu yang udah masuk di jurusan Agribisnis ini buat jadi entrepreneur. Karena potensi ekonomis yang besaaar banget di sini, sementara pemainnya sedikit mengingat ilmunya yang cukup “advanced”.