Prospek Kerja Lulusan Kesehatan Masyarakat
By
Fakhri Zahir
Updated On
Menjadi seorang sarjana kesehatan masyarakat saat ini mungkin bukanlah pilihan bagi para angkatan muda di Indonesia. Alasannya tentu saja karena ilmu kesehatan masyarakat disini masih terbilang cukup muda sehingga belum cukup populer.
Padahal saat ini banyak universitas-universitas di Indonesia yang mulai membuka program studi di bidang kesehatan masyarakat. Prospek kerja kesehatan masyarakat saat ini pun bisa dibilang cukup menjanjikan.
Permintaan cukup tinggi dengan gaji yang lumayan bervariasi. Meski demikian masih banyak angkatan muda di Indonesia yang belum tertarik untuk terjun di dunia kesehatan masyarakat di Indonesia.
Apakah kamu termasuk ke dalam orang yang ingin menjadi sarjana kesehatan masyarakat, tapi masih bingung mengenai prospek kerjanya? Tenang saja, kami punya jawabannya untuk mau semua.
Baca: Prospek kerja lulusan teknik mesin
1. Healthcare Administrator
Salah satu prospek kerja kesehatan masyarakat yang terbilang cukup baik dan tinggi peminat di Indonesia adalah sebagai healthcare administrator atau dalam bahasa Indonesia adalah administrator layanan kesehatan masyarakat.
Administrator layanan kesehatan intinya adalah pekerjaan yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur sektor medis di berbagai perusahaan, praktik, program-program pelatihan, hingga lembaga-lembaga pemerintahan.
Untuk melihat permintaan administrator layanan kesehatan, kamu mungkin harus banyak-banyak berjalan-jalan di situs pencari kerja yang besar seperti Indeed, Monster, hingga Jobstreet untuk menemukan pilihan yang tepat.
Pekerjaan ini memiliki jenjang karir dan pintu masuk yang cukup luas. Dengan berkarir sebagai administrator kesehatan masyarakat kamu bisa menjadi manajer kantor klinik dan praktik swasta, asisten administratif medik, asisten eksekutif, hingga auditor dan staff research and development untuk perusahaan farmasi dan asuransi kesehatan.
Kalau kamu ingin memiliki jenjang karir yang lebih jelas, kamu bisa memilih formasi administrator kesehatan masyarakat pada pembukaan lowongan pegawai negeri sipil yang secara rutin dibuka.
Beberapa pekerjaan yang bisa kamu kerjakan jika menjadi PNS di bidang ini misalnya mempersiapkan pelayanan administrasi kesehatan, penyusun kebijakan program kesehatan, organisasi dan fasilitasi pelaksanaan program, memantau program, hingga akreditasi dan sertifikasi tenaga kesehatan.
Gaji yang akan kamu terima tentu sangat bervariasi mengingat luasnya cakupan kerja di bidang ini. Namun bagi kamu yang memilih untuk menjadi pegawai negeri sipil, tentu saja nilai take home pay nya akan sesuai dengan aturan yang sudah ada. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa cek di artikel gaji PNS ini.
2. Ahli Gizi
Agak berbeda dengan dokter spesialis gizi yang lebih banyak berkutat di dunia klinik, seorang ahli gizi yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat biasanya lebih banyak bekerja sebagai ahli gizi di suatu populasi.
Mudahnya bila dokter spesialis gizi kebanyakan menangani orang per orang dengan masalah gizinya, maka ahli gizi bertugas untuk misalnya manajemen produk makanan di suatu perusahaan ataupun rumah sakit.
Kalau kamu masih tidak menginginkan dunia klinis, kamu bisa juga lho bekerja sebagai quality control di suatu perusahaan makanan maupun minuman. Kamu arus memastikan manajemen kualitas produk yang dibuat.
Selain menjaga kualitas produk dari makanan dan minuman kemasan pabrik, kamu pun bisa menjadi penjaga kualitas makanan di hotel ataupun restoran lho.
Lagi-lagi bidang pekerjaan ahli gizi yang dikembangkan dari kesehatan masyarakat ini memiliki cakupan yang lumayan luas. Sehingga kamu tidak perlu khawatir untuk kehabisan lapangan pekerjaan.
Nah akan tetapi, kami belum menemukan nih patokan rata-rata gaji sarjana kesehatan masyarakat di bidang gizi ini. Mengingat luasnya jenis pekerjaan di bidang ini. Tapi tetap saja kesimpulannya prospek kerja kesehatan masyarakat di bidang ini masih baik kok!
3. Keselamatan & Kesehatan Kerja (Health and Safety Engineer)
Sebagaimana prospek kerja di dunia teknik, ternyata sarjana kesehatan masyarakat juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang ahli K3 atau Health Safety Engineer (HSE), sebutan yang lebih lazim di luar negeri.
Sebagai seorang HSE, ahli kesehatan masyarakat dituntut untuk membuat rancangan sistem kemanan dan kesehatan di suatu perusahaan.
Seorang HSE pertama-tama harus mengetahui bidang kerja perusahaan yang ingin dianalisis aspek keselamatan dan kesehatan kerjanya. Kemudian ia pun harus mengidentifikasi seluruh jenis pekerjaan yang ada di lingkungan perusahaan.
Dari data mentah itulah kemudian seorang HSE akan mencoba untuk mencari risiko kecelakaan kerja hingga risiko bahaya yang mengancam kesehatan pekerja di perusahaan tempatnya bekerja.
Setelah menganalisis seluruh risiko yang didapat itulah, baru kemudian seorang HSE dituntut untuk membuat sistem yang menjaga karyawan dari sakit dan tentu saja meminimalisasi kecelakaan kerja.
Setelah sistem diterapkan, bukan tidak mungkin kecelakaan dan kesakitan akibat kerja tetap terjadi. HSE masih berperan disini untuk kemudian melakukan investigasi terhadap insiden maupun temuan yang ada. Untuk kemudian menjadi bahan evaluasi, yang akan diterapkan kembali ke dalam sistem terpadu.
Gaji seorang HSE di Indonesia saat ini berkisar antara Rp 5.000.000,- hingga Rp 15.000.000,- per bulannya tergantung di posisi apa kamu nantinya berdiri.
4. Ahli Epidemiologi dan Biostatistika
Epidemiologi mungkin terdengar asing bagi kalian yang belum menekuni dunia kesehatan masyarakat. Padahal ilmu epidemiologi ini merupakan ilmu yang sangat penting di dunia kesehatan.
Ilmu epidemiologi secara ringkas adalah ilmu yang membahas pola kesehatan dan penyakit serta seluruh faktor yang terkait terhadap penyakit tersebut. Komponen yang harus digunakan oleh seorang ahli epidemiologi adalah ilmu kedokteran, ilmu statistik, ilmu sosiologi dan antropologi.
Kalau kamu masih bingung, konkretnya seperti ini. Misalnya kamu pasti pernah mendengar kalimat “1 dari 10 orang mengalami tulang keropos” dan semacamnya. Nah hitung-hitungan statistik dari kalimat tersebut biasanya didapatkan oleh ahli epidemiologi.
Lebih jauh dari itu seorang ahli epidemiologi biasanya harus mampu menganalisis kondisi masyarakat ketika terjadi wabah, kejadian luar biasa, dan distribusi penyakit dalam area geografis yang terbatas.
Jenjang karir seorang ahli epidemiologi biasanya mirip dengan dosen di dunia akademik. Meski demikian mengingat rumitnya ilmu epidemiologi, untuk menjadi seorang ahli epidemiologi kamu harus menempuh pendidikan S2 kesehatan masyarakat untuk mencapainya.
Seorang ahli epidemiologi bisa bekerja di pusat riset universitas, hingga pusat riset swasta. Jumlah uang yang didapatkan ahli epidemiologi sulit diprediksi karena bergantung dari hibah dana penelitian yang dijalankan. Tapi, menurut informasi yang kami dapatkan, seorang peneliti kedokteran bisa mendapatkan dana hibah ratusan juta hingga miliaran rupiah lho!
Jumlah dana yang begitu besar itulah yang kemudian akan dialokasikan untuk penelitian dalam jangka waktu tertentu. Karena begitu variatifnya dana hibah, maka gaji yang diterima oleh seorang ahli epidemiologi pun menjadi bervariasi.
Tapi jika kamu menyukai gaji yang tetap, kamu bisa memilih untuk menjadi seorang dosen statistik ataupun mendaftar PNS yang membuka formasi ahli epidemiologi. Gaji yang didapatkan tentu saja sama dengan gaji PNS umumnya.
Nah itulah ringkasan singkat mengenai jenjang karir ahli epidemiologi. Bagaimana dengan ilmu biostatistik? Pada dasarnya tidak jauh berbeda, namun kamu yang ingin menjadi ahli biostatistik biasanya akan lebih banyak berkutat di laboratorium.
Di Indonesia sendiri pekerjaan sebagai biostatistik belum populer, sehingga prospek kerjanya belum secerah di luar negeri. Tapi kalau kamu cukup pintar, bukan tidak mungkin kan kamu bisa bekerja sebagai ahli biostatistik di perusahaan asing?