Skip to content

Penjelasan Tentang Bisnis MLM yang Harus Kamu Ketahui

featured-img

Kalau dengan istilah MLM apa sih yang pertama kali terlintas di dalam benakmu? Penipuan? Usaha bodong? Usaha bohong-bohongan?

Nah ada baiknya kamu membaca artikel yang kami buat ini, mengenai penjelasan bisnis MLM. Apa itu bisnis MLM, bagaimana konsep bisnis MLM, dan tentu saja yang paling kontroversial bagaimana hukum halal haram bisnis MLM?

Yuk Disimak!

Baca juga: Berapa penghasilan driver go-car?

Konsep Dasar Bisnis MLM

MLM

MLM yang memiliki kepanjangan Multi Level Marketing merupakan suatu model marketing / pemasaran dimana rantai distribusi terpotong dan digantikan dengan rantai up line – down line. Dengan kata lain perusahaan MLM memanfaatkan customer sebagai jaringan distribusi.

Dalam sistem bisnis MLM customer diberikan kesempatan untuk terlibat pula menjadi penjual secara aktif. Nantinya si customer diiming-imingi dengan imbalan atas hasil kerja kerasnya menjual barang milik perusahaan.

Customer yang menjadi mitra perusahaan nantinya akan mengajak orang lain untuk turut serta menjadi anggota. Hasil akhir yang didapat tentu saja omzet perusahaan yang akan semakin meningkat, dan mitra akan diberikan insentif sebagai imbalan kerja kerasnya.

Kalau dari artikel ilmiah yang kami dapat, menurut Harefa (2000) MLM bisa diartikan sebagai metode pemasaran atau penjualan produk secara langsung kepada customer yang juga distributor. Sehingga biaya distribusi serta biaya promosi yang dibutuhkanuntuk bisnis MLM ini sampai ke titik nol.

Wih wih berat juga ya ulasan kita kali ini.

Apa Bedanya MLM dengan Bisnis Konvensional?

Multi Level Marketing

Kalau dilihat-lihat dengan rinci setidaknya ada tiga perbedaan mendasar antara bisnis konvensional dengan bisnis MLM.

Perbedaan pertama yakni armada penjualan dimana pada bisnis MLM armada penjual adalah distributor barang sekaligus pelanggan perusahaan alias mitra. Nah dilihat dari sudut pandang mitra, mereka dianggap mempekerjakan dirinya sendiri, alias menjadi bos atas diri sendiri.

Sementara menilik bisnis konvensional produk yang dijual seluruhnya akan melewati rantai distribusi (yang juga pada umumnya) yakni mulai dari produsen ke distributor, dari distributor ke agen atau sub agen atau ke pedagang eceran, dan terakhir menuju konsumen.

Perbedaan mendasar yang kedua adalah terkait pembagian keuntungan. Pada bisnis MLM distributor akan secara langsung mendapatkan keuntungan berdasarkan kerja yang dilakukannya. Sedangkan pada bisnis konvensional orang yang mendapatkan keuntungan langsung adalah pemilik usaha dan tentu saja para pemegang saham.

Terakhir pada bisnis MLM, mengingat rantai distribusi menjadi terputus. Maka pada dasarnya semua produk dijual secara langsung kepada end-user alias direct selling. Sementara bisnis konvensional tentu alur distribusinya mengikuti rantai pasok pada umumnya.

Jenis-Jenis dan Cara Kerja MLM

Alur kerja MLM

Pada dasarnya dengan semakin berkembangnya zaman, berkembang pula metode-metode yang ada dalam bisnis MLM. Meski demikian ada beberapa langkah yang secara umum akan kamu lalui, tidak peduli di perusahaan MLM apapun kamu bergabung.

Pertama kamu akan diberikan modal alias disponsori distributor dari perusahaan MLM tersebut. Kamu pasti akan diminta untuk mencari customer sebanyak-banyaknya untuk perusahaan tersebut.

Dari customer-customer tersebut lah nantinya kamu akan melihat kemungkinan beberapa menjadi mitra bisnis yang baru. Untuk kemudian kamu ajak kembali menjadi distributor dari perushaaan MLM tersebut. Tujuannya tentu memperluas jaringan seluas-luasnya.

Di kebanyakan perusahaan MLM kamu pasti akan diminta untuk membayarkan sejumlah uang pendaftaran untuk menjadi anggota. Uang ini nantinya akan diberikan kepada stockiest terdekat, dan kamu pun akan diberikan formulir pendaftaran.

Setelah itu baru deh kamu akan dikasih beberapa fasilitas oleh perusahaan. Fasilitas tersebut misalnya berupa buku pedoman, kartu anggota, bacaan-bacaan terkait perusahaan, majalah, brosur-brosur berkala, info produk, hingga nasihat bisnis dan contoh produk.

Nah setelah resmi mendaftar dan dianggap sebagai mitra alias distributor, kamu nantinya akan diminta untuk menandatangani perjanjian yang dibuat oleh perusahaan. Baca dengan baik ya, jangan sampai ada klausul-klausul yang terlewat!

Biasanya sih di dalam kontrak tersebut akan tertulis hak dan kewajiban baik perusahaan maupun mitra. Perusahaan biasanya akan memenuhi hak mitra seperti memberikan produk, memberikan komisi, memberikan layanan sehingga memberikan pedoman kepada mitra.

Sementara mitra akan diminta untuk mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan tentu saja mitra akan diminta untuk menjalankan bisnisnya dengan baik dan benar.

Setelah rangkaian proses ini seorang mitra kemudian dipersilahkan untuk melakukan aktivitas penjualan produk kepada target-target konsumen. Mayoritas metode penjualan yang dilakukan adalah metode direct selling dan dilakukan face to face.

Dengan metode macam ini tentu saja seorang mitra membutuhkan kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik. Semakin jago keterampilan komunikasi mereka, pasti semakin tinggi juga angka penjualan mereka!

Selain berjualan, seorang mitra juga memiliki tugas untuk mengembangkan jaringan penjualan produk perusahaan seluas-luasnya.

Sebagaimana yang telah kami jelaskan di awal, seorang mitra harus lihai menetapkan target orang-orang yang kira-kira cocok untuk dijadikan mitra. Setelah bertemu target, seorang mitra harus memosisikan diri sebagai agen dan melancarkan jurus persuasi!

Intinya sih semakin jago mitra berkomunikasi, semakin mungkin orang akan bergabung dengan perusahaan MLM tersebut. Dampaknya secara langsung tentu saja kemungkinan omzet perusahaan tersebut akan meningkat dengan tajam.

Terus ada berapa sistem MLM yang harus kita tahu?

Secara garis besar ada tiga jenis sistem MLM yang lazim digunakan oleh berbagai perusahaan MLM di luar sana. Sistem pertama adalah binary plan dimana perusahaan mengutamakan dua leg saja. Maksudnya masing-masing mitra hanya akan diminta mencari 2 orang mitra lainnya.

Sistem macam ini banyak digunakan di negara kita tercinta Indonesia. Karena biasanya calon mitra akan diiming-imingi dengan bonus yang besar, maka banyak masyarakat Indonesia yang tergiur dengan sistem binary plan ini.

Binary Plan MLM

Padahal dengan sistem ini tingkat repeat order tentu saja akan berkurang. Selain itu sistem ini amat rentan terhadap overpay. Meski demikian banyak perusahaan yang tidak menyadari kelemahan dari sistem ini.

Lagipula sistem ini secara halus tampak seperti penjualan manusia, karena kebanyakan perusahaan akan memberikan imbalan atas mitra yang berhasil kita rekrut. Wih wih, ga heran kalau sistem ini seringkali diberikan predikat money game. Akhirnya? Perusahaan yang menerapkan binary plan ini umumnya hanya berumur pendek.

Sistem kedua adalah matrix system yang mengizinkan mitranya memiliki tiga frontline alias tiga kaki, dan seterusnya ke bawah. Meski dianggap sebagai solusi dari binary plan, nyatanya banyak perusahaan yang menerapkan sistem ini juga berumur pendek lho.

Matrix System MLM

Terakhir ada pula perusahaan MLM yang menggunakan sistem break away dimana seorang mitra diberikan kebebasan untuk merekrut frontline. Semakin banyak orang yang kamu rekrut maka semakin besar bonus yang kamu dapatkan.

Sistem Break Away MLM

Dengan sistem ini bonus yang didapatkan oleh mitra biasanya kecil di awal, tapi lama kelamaan akan menjadi semakin besar. Akan tetapi mengingat tidak terbatasnya front line yang bisa direkrut, seorang mitra bisa jadi kesulitan memanage usahanya sendiri.

Kelemahan dan Keunggulan Sistem Bisnis MLM

Sebagaimana berbagai macam skema bisnis lainnya, sistem MLM juga memiliki kelemahan dan keunggulannya sendiri. Kelemahan sistem MLM adalah:

  1. Menurut kami seseorang yang terjun ke dalam bisnis ini tidak layak disebut sebagai entrepreneur. Mengingat seorang mitra harus tunduk kepada upline mereka, kepada aturan-aturan yang dibuat perusahaan. Dengan kata lain seorang mitra tidak dapat bergerak bebas apabila memutuskan terjun di bisnis MLM ini. Berbeda dengan entrepreneur yang memiliki kebebasan dalam mengembangkan bisnis mereka masing-masing.
  2. Dari sisi ekonomi, MLM memiliki dampak yang buruk bagi perekonomian sektor riil. Boleh dibilang sistem MLM hanya menyejahterakan dan memutarkan uangnya di dalam lingkungan bisnisnya sendiri. Otomatis produktivitas masyarakat dalam bekerja pun akan berkurang.
  3. Selain itu masih dari sisi ekonomi, MLM membuat orang-orang malas memutar modal dalam kegiatan bisnis sektor riil. Mengingat sistem MLM memungkinkan bagi seseorang untuk “berbisnis” dengan modal yang relatif kecil. Sementara bisnis sektor riil biasanya membutuhkan modal yang besar. Dengan demikian bisnis MLM boleh dibilang menjadi “ajaran” yang buruk bukan bagi para calon pengusaha?
  4. Selain itu masih banyak perusahaan MLM yang tidak diawasi oleh pemerintah. Hal ini amat berkaitan dengan keamanan uang nasabah pada MLM. Oke dalam beberapa kesempatan kamu mungkin saja bisa menerima modal yang amat besar. Tapi ketika terjadi kerugian, apalagi likuidasi, maka uang nasabah di perusahaan MLM tersebut akan hangus secara cuma-cuma!

Bila dibandingkan dengan kelemahannya, keunggulan MLM sejujurnya nyaris sulit untuk ditemukan. Meski demikian dari sisi personal ternyata ada lho beberapa manfaat dari bisnis MLM ini, diantaranya adalah:

  1. Memberikan kesempatan mitra untuk mengembangkan skill komunikasi dan interpersonal. Hasil akhirnya adalah relasi yang luas.
  2. Memberikan pemasukan pasif yang dirasa cukup menjanjikan, berdasarkan testimoni orang-orang yang sudah melakukan bisnis MLM sebelumnya.

Nah nah bagaimana?

Penjelasan Bisnis MLM dari Sudut Pandang Ekonomi Syariah

MLM di ekonomi syariah

Seiring dengan berkembangnya keislaman di Dunia, dalam hal ini di Indonesia. Banyak masyarakat yang mulai melek ekonomi syariah beserta cabang-cabangnya yang begitu luas. Masyarakat saat ini tampak lebih peduli dengan persoalan halal haram ekonomi yang ada di Indonesia.

Begitu pula dengan bisnis MLM, banyak orang-orang yang bertanya penjelasan bisnis MLM syariah. Apakah benar ada?

Ternyata ada beberapa orang yang berpendapat bahwa bisnis MLM ini diperbolehkan dengan syarat barang yang dijual merupakan produk halal, baik dan berkualitas, serta jauh dari syubhat atau keragu-raguan.

Syarat berikutnya adalah sistem akad antar personil harus memenuhi kaidah jual beli dalam syariat (fiqh muamalah), serta sistem operasional, kebijakan, budaya korporat, dan sistem akuntansi wajib sesuai dengan syariat.

Beberapa syarat sistem yang sesuai syariat tersebut misalnya:

  1. Tidak diperkenankan adanya mark up harga berlebihan (melebihi 100% harga pembelian). Dikhawatirkan hal ini akan menzalimi anggota dengan harga yang mahal dan tidak sepadan dengan kualitas dan manfaat produk.
  2. Terdapat dewan pengawas syariah di dalam struktur organisasi, terdiri dari ulama yang memiliki latar belakang ekonomi
  3. Formula insentif adil dan tidak sewenang-wenang
  4. Pembagian bonus harus sesuai dengan usaha masing-masing anggota
  5. Tidak ada eksploitasi pembagian bonus antara anggota yang gabung di awal dan di akhir
  6. Insentif diberikan jelas angka nisbahnya sejak awal
  7. Tidak memfokuskan di barang-barang tersier apabila masyarakat yang ditargetkan masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan primer
  8. Penghargaan kepada anggota berprestasi tidak boleh dilakukan dengan hura-hura dan berpesta pora
  9. Perusahaan wajib berorientasi kepada maslahat ekonomi umat

Penutup

Meski bisnis MLM tampak menjanjikan, sebenarnya banyak ahli ekonomi yang tidak menyarankan kamu untuk bergabung ke dalam bisnis ini. Karena mayoritas hanyalah money game yang biasanya menguntungkan orang-orang di atas.

Dari sisi agama pun, meski ada MLM syariah, tetapi mungkin belum ada perusahaan yang menerapkan sistem MLM syariah secara keseluruhan. Jadi boleh dibilang sistem ini masih penuh keragu-raguan.

Terakhir dari sisi entrepreneurship, ada anggapan bahwa MLM bukanlah entrepreneur. Karena kamu tidak punya kebebasan atas diri kamu untuk mengembangkan usahamu. Meskipun keuntungan yang dijanjikan biasanya memang besar.

Pada akhirnya semuanya dikembalikan kepada kamu ya!

Tags