Harga Uang Lama Saat Ini: Update 2021
By
Fakhri Zahir
Updated On
Sebagai salah satu alat tukar yang sah, uang merupakan benda yang rasa-rasanya sulit dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena memang tercatat dalam sejarah, sudah sejak ratusan tahun lalu manusia telah mengenal uang, atau setidaknya alat tukar.
Saat ini uang sudah menjadi alat tukar yang sah di seluruh dunia, dengan standar, bentuk, warna, dan nilai yang berbeda-beda antara satu negara dan negara lain. Namun intinya uang saat ini telah menjadi alat tukar yang sah dan bernilai universal.
Meski demikian ada banyak orang yang melihat uang sebagai salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Hal ini karena uang biasanya memiliki umurnya sendiri, dan dalam setiap periode zaman maupun pemerintahan, akan selalu ada uang-uang baru bermunculan.
Nah dari sanalah kemudian para kolektor akan mencari uang-uang lama tersebut, yang biasanya hahrga dari uang lama sekarang pasti meningkat pesat. Namun sebenarnya, berapa sih harga uang lama sekarang secara lebih spesifik?
Yuk cari tahu!
Memutuskan Menjadi Kolektor Uang Lama (Numismatik)
Ada kalanya kamu yang baru ingin menjadi kolektor, ataupun pedagang uang-uang lama, malah menjadi galau. Apalagi bila kamu baru masuk ke dalam bidang ini, dan masih sangat buta soal uang lama.
Sebelum memutuskan terjun ke dunia ini, ada hal yang perlu kamu ingat. Bahwa pada prinsipnya kamu bisa menjadi kolektor uang logam ataupun kolektor uang kertas. Karena di negara manapun, di era manapun, biasanya akan selalu ada uang baik dalam bentuk kertas dan logam.
Setelah memutuskan masuk ke dunia ini, kamu bisa memilih apakah ingin menjadi kolektor uang kertas, kolektor uang logam, atau menjadi kolektor keduanya. Saran kami tentu saja untuk menjadi kolektor salah satu jenis uang terlebih dahulu, belajar hingga paham, dan baru mulai belajar kembali untuk jenis lainnya.
Hal yang harus kamu tahu selanjutnya adalah bahwa sebenarnya kamu bisa belajar soal uang-uang lama mulai dari jenis, seri, hingga tahun pembuatan di dalam Katalog Uang Kertas Indonesia (KUKI), Katalog Uang Logam Indonesia, atau belajar di komunitas kolektor uang secara langsung.
Bila memang sudah benar-benar yakin, barulah kami berani menyarankan kamu untuk benar-benar terlibat di dalam kegiatan koleksi uang kertas ataupun uang logam di Indonesia. Bila kamu cukup jeli dan bisa memanfaatkan peluang, bahkan hobi ini bisa menghasilkan uang juga loh!
Menentukan Harga Uang Lama
Supaya kamu tidak kaget, harga uang lama ternyata tidak hanya ditentukan berdasarkan usia dari uang itu saja loh. Apalagi kamu yang baru masuk ke dalam dunia per-uang-lamaan ini, hal yang pertama kali terpikirkan oleh kamu barangkali “semakin tua semakin mahal”. Padahal tidak demikian.
Jika kamu bertanya kepada orang yang paham soal uang lama, pasti mereka akan menjelaskan bahwa harga uang lama ditentukan berdasarkan nilai kelangkaannya. Tapi kemudian pasti kamu akan bertanya lebih jauh soal bagaimana menentukan kelangkaan tersebut.
Tapi kami punya beberapa acuan yang lazim digunakan oleh kebanyakan orang untuk menentukan harga uang lama yang kamu punya. Berikut ini adalah acuan yang bisa kamu gunakan:
- Kondisi fisik uang – kondisi fisik merupakan salah satu acuan terpenting bagi para kolektor ataupun pedagang uang lama untuk menentukan berapa harga uang tersebut secara umum. Bila dari segi kondisi fisik harganya sudah jatuh, maka faktor yang lain mungkin akan sulit menaikkan harga uang tersebut, kecuali dalam kondisi-kondisi khusus. Secara lebih rinci, kamu bisa mengelompokkan kondisi fisik uang ke dalam 9 grade yang lazim dipakai, yakni:
- UNC (uncirculated) – merupakan jenis uang lama yang bentuk fisiknya sangat mulus sehingga dianggap sebagai uang yang belum pernah beredar. Uang jenis ini termasuk yang paling sulit ditemukan, namun bila ada harganya pasti akan melonjak dibandingkan kondisi lainnya.
- AU (about uncirculated) – merupakan jenis uang lama yang bentuk fisiknya masih halus dan menyerupai UNC, namun bila diteliti lebih detil kamu bisa menemukan “cacat minor” seperti bekas lipatan halus di tengah uang kertas atau di bagian sudut uang kertas. Boleh dikatakan uang AU merupakan jenis uang UNC yang tanda-tanda peredarannya sulit dipastikan.
- EF/XF (extremely fine) – merupakan jenis uang lama yang masih mulus namun terlihat tanda yang jelas bahwa uang tersebut sudah pernah beredar di masyarakat. Uang jenis EF ini biasanya masih mulus, dengan sudut-sudut yang tajam, kaku, keras, dan tidak tampak kotor.
- VF (very fine) – merupakan jenis uang lama yang jelas bahwa uang tersebut pernah beredar di masyarakat. Hal yang membedakan grade VF dengan grade di atasnya adalah bahwa uang dengan grade VF ini biasanya tampak lemas, kotor, tidak mulus, dan seringkali ditemukan lipatan vertikal dan horizontal di sana sini. Yang jelas, uang jenis VF merupakan uang lama yang paling mudah ditemukan.
- F (fine) – merupakan jenis uang lama yang sudah tampak kotor, kusam, dengan kerutan serta lipatan disana sini. Selain itu biasanya sudut-sudut uang jenis F pun sudah tidak tajam lagi.
- VG (very good) – merupakan jenis uang lama yang sama persis seperti uang jenis F, namun sudah ditemukan lipatan ataupun robekan yang mengenai gambar. Di Amerika Serikat uang jenis VG seringkali dikenal pula dengan istilah uang heavily circulated.
- G (good) – merupakan jenis uang lama dimana uang sudah tampak cacat berat, tanpa adanya gambar yang hilang ataupun terpotong. Selain itu di beberapa negara lainnya uang jenis G ini dikenal pula dengan uang damaged atau uang yang telah rusak.
- Fair – merupakan jenis uang lama yang sudah rusak dan ditemukan bagian gambar yang hilang. Selain itu uang-uang lama yang sudah memiliki berbagai macam coretan, bekas karatan, serta kotoran-kotoran lain yang mengganggu dianggap sebagai uang jenis fair.
- Poor – uang jenis poor boleh dibilang sebagai uang lama yang tidak layak untuk dikoleksi. Pengecualian hanya dibelikan apabila jenis uang poor yang ditemukan adalah uang yang sangat langka.
- Nomer seri uang – selain dari kondisi fisik uang saat ditemukan, untuk menentukan harga uang lama banyak orang yang mengacu kepada nomor seri yang dimiliki. Namun perlu diperhatikan bahwa menentukan harga berdasarkan nomor seri uang boleh dibilang sebagai salah satu cara yang cukup subjektif.
- Misalnya uang dengan kondisi, tahun emisi, serta nominal yang sama, bisa dihargai berbeda apabila yang satu misalnya memiliki 2 huruf di nomor serinya dan yang satunya memiliki 3 huruf di nomor serinya. Orang-orang akan menghargai uang dengan 2 huruf di nomor seri lebih mahal dibandingkan dengan uang yang satu laginya. Apalagi bila terdapat nomor-nomor atau kombinasi cantik di dalam nomor seri uang tersebut, bisa dipastikan harganya akan melambung tinggi.
- Nomor seri berurutan – salah satu faktor penting untuk menjual uang lama dengan harga mahal adalah bila kamu memiliki lebih dari satu lembar uang dengan nominal dan emisi yang sama, namun dengan nomor seri yang berurutan. Dengan kondisi ini, seluruh paket uang lama tersebut akan dihargai lebih mahal dibandingkan bila terdiri dari beberapa nomor seri yang tidak berurutan alias acak.
- Nominal uang – meskipun uang lama sudah tidak lagi bisa menjadi alat tukar yang sah, di dalam pasar penjualan uang lama nominal dari uang tersebut masih dijadikan sebagai salah satu cara untuk menentukan harga uang lama tersebut.
- Hal ini disebabkan, setiap kali pemerintah mengeluarkan uang yang baru menggantikan uang lama. Masyarakat secara otomatis akan menukarkan uang lama mereka agar tetap dipakai.
- Biasanya uang-uang nominal kecil akan lebih jarang ditukarkan oleh orang-orang, alasannya sebagai kenang-kenangan. Namun uang-uang dengan nominal besar biasanya akan langsung dijual agar bisa dipakai. Karena alasan inilah kemudian secara umum uang lama dengan nominal besar akan dihargai lebih mahal.
- Uang dengan pecahan ganjil – salah satu faktor yang membuat harga uang lebih mahal adalah uang-uang yang memiliki pecahan ganjil. Pecahal ganjil yang dimaksud di sini adalah Rp5, Rp50, Rp500, hingga Rp5.000, yang biasanya dikeluarkan dalam jumlah terbatas setiap tahun emisinya. Hal ini diakibatkan oleh sifat uang ganjil yang biasanya hanya dijadikan sebagai uang pelengkap saja, sehingga jumlahnya terbatas. Karena inilah kemudian harga uang lama dengan pecahan ganjil akan menjadi mahal.
- Uang Contoh atau Uang Specimen – hal lain yang bisa menyebabkan nilai uang lama melonjak adalah terdapat cetakan uang contoh atau uang specimen di atas uang lama tersebut. Uang-uang lama yang memiliki cetakan uang contoh atau uang specimen macam ini biasanya dicetak dalam jumlah yang amat langka, dan mungkin hanya bisa didapatkan dengan cara-cara ‘khusus’. Oleh karena itulah uang specimen ini menjadi salah satu barang yang amat langka, diincar banyak kolektor, dan tentu memiliki harga yang jauh lebih mahal.
- Uang cacat – cacat yang dimaksud bukanlah cacat karena uang lama tersebut telah beredar. Namun cacat yang dimaksud di sini adalah cacat produksi seperti salah pemotongan, salah pencetakan, hingga uang-uang lama yang cetakannya terbalik, namun lolos edar. Uang cacat seperti ini harganya cukup tinggi, bahkan untuk uang-uang yang masih beredar saat ini.
- Uang uncut – merupakan jenis uang yang dipotong, dan memang dijual oleh otoritas sebagai uang yang dicetak khusus bagi para kolektor. Hal ini ditunjukkan dengan paket penjualan uang uncut yang biasanya dilengkapi dengan folder serta sertifikat yang berisi keaslian uang tersebut. Uang jenis ini meski tidak sulit didapatkan, karena bisa didapatkan secara legal, harganya tetap saja tinggi karena memang sudah dilabel sebagai barang kolektor.
- Uang khusus – uang khusus bisa dibilang juga sebagai uang yang cukup langka dan bahkan hampir tidak bisa ditemukan. Uang yang dikategorikan sebagai uang khusus misalnya adalah uang-uang lama yang memiliki tanda tangan pejabat istimewa, ataupun cap khusus yang tidak pernah digunakan pada uang lainnya di Indonesia. Oleh karena itulah hampir tidak mungkin menemukan uang ini beredar, kecuali memang uang-uang yang telah dimiliki oleh para kolektor uang lama sebeelumnya.
Berdasarkan sembilan poin di atas lah harga uang lama bisa ditentukan di pasar uang lama. Meski ada yang bersifat subjektif, ada pula toh beberapa poin di atas yang sifatnya objektif. Sehingga menurut kami bisa kamu pelajari dan kamu gunakan sendiri untuk menilai uang lama yang kamu punya.
Harga Uang Lama Sekarang
Agar bisa lebih mudah dipahami, kami coba memberikan kamu informasi lengkap seputar harga uang lama sekarang, berdasarkan seri keluarnya uang tersebut. Setelah itu kamu bisa coba telaah ulang berdasarkan sembilan poin di atas.
Karena harga uang-uang lama di bawah ini menurut kami hanyalah harga perkiraan secara umum dikalangan para kolektor uang lama saja. Harga sebenarnya bisa jadi lebih mahal atau malah lebih murah tergantung dari sembilan poin di atas.
Seri Coen – Versi Coen I tahun 1901-1924 dan Coen II tahun 1926 – 1931. Ciri khas dari uang seri Coen, sebagaimana nama dari seri uang ini adalah bahwa di atas uang ini terdapat potret Jan Pieterszoon Coen mantan gubernur Hindia Belanda.
Berikut ini adalah harga uang seri Coen yang sempat beredar di Indonesia:
- Harga pecahan 5 gulden
- Circulated – Rp 50.000,-
- UNC – Rp 1.000.000,-
- Harga pecahan 10 gulden
- Circulated – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 1.500.000,-
- Harga pecahan 25 gulden
- Circulated – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 1.250.000,-
- Harga pecahan 50 gulden
- Circulated – Rp 250.000,-
- UNC – Rp 5.000.000,-
- Harga pecahan 100 gulden
- Circulated – Rp 500.000,-
- UNC – Rp 3.500.000,-
- Harga pecahan 200 gulden
- Circulated – Rp 4.000.000,-
- UNC – Rp 25.000.000,-
- Harga pecahan 300 gulden
- Circulated – Rp 25.000.000,-
- UNC – Rp 60.000.000,-
- Harga pecahan 500 gulden
- Circulated – Rp 5.000.000,-
- UNC – Rp 27.000.000,-
- Harga pecahan 1000 gulden
- Circulated – Rp 6.000.000,-
- UNC – Rp 30.000.000,-
Seri Wayang – adalah salah satu seri uang kertas yang memiliki ciri khas gambarang penari wayang dan teks di dalam 4 bahasa menggunakan aksara yang berbeda beda. Uang seri wayang ini juga termasuk salah satu yang cukup dicari loh.
Uang seri ini menariknya kembali bisa dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni berdasarkan tanda tangan sekretaris dan presidennya yakni Praasterink – Wichers, Waveren – Wichers, serta Smith – Wichers.
Banyak kolektor uang diluar sana yang sengaja mencariuang dengan nominal yang sama namun dengan 3 pasang tanda tangan yang berbeda-beda. Sehingga ketika dipasangkan, harganya bisa secara subjektif menjadi lebih mahal.
Adapun bandrol yang harus kamu keluarkan apabila kamu tertarik untuk mengoleksi uang jenis ini adalah sebagai berikut:
- Harga pecahan 5 gulden
- Biasa – Rp 50.000,-
- Bagus – Rp 75.000,-
- UNC – Rp 400.000,-
- Harga pecahan 10 gulden
- Biasa – Rp 75.000,-
- Bagus – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 600.000,-
- Harga pecahan 25 gulden
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 250.000,-
- UNC – Rp 800.000,-
- Harga pecahan 25 gulden versi tanda tangan Smits – Wichers
- Biasa – Rp 400.000,-
- Bagus – Rp 750.000,-
- UNC – Rp 1.500.000,-
- Harga pecahan 50 gulden
- Biasa – Rp 750.000,-
- Bagus – Rp 1.500.000,-
- UNC – Rp 3.000.000,-
- Harga pecahan 100 gulden
- Biasa – Rp 5.000.000,-
- Bagus – Rp 8.000.000,-
- UNC – Rp 15.000.000,-
- Harga pecahan 200 gulden
- Biasa – Rp 8.000.000,-
- Bagus – Rp 15.000.000,-
- UNC – Rp 25.000.000,-
- Harga pecahan 500 gulden
- Biasa – Rp 10.000.000,-
- Bagus – Rp 25.000.000,-
- UNC – Rp 40.000.000,-
- Harga pecahan 1000 gulden
- Biasa – Rp 10.000.000,-
- Bagus – Rp 25.000.000,-
- UNC – Rp 40.000.000,-
Seri NICA – uang lama seri NICA, sebagaimana namanya adalah uang lama yang dikeluarkan di masa pendudukan ratu tentara NICA di Indonesia. Oleh karena itu pula uang seri NICA ini memiliki ciri khas gambaran Ratu Wilhelmina yang mulai dicetak sejak tanggal 2 Maret 1943.
Adapun uang yang harus kamu keluarkan apabila kamu ingin mengoleksi uang lama seri NICA ini adalah sebagaiberikut:
- Harga pecahan 50 cent kondisi UNC Rp 150.000,-
- Harga pecahan 1 gulden kondisi UNC Rp 100.000,-
- Harga pecahan 2.5 gulden kondisi UNC Rp 300.000,-
- Harga pecahan 5 gulden kondisi UNC Rp 200.000,-
- Harga pecahan 10 gulden kondisi UNC Rp 300.000,-
- Harga pecahan 25 gulden kondisi UNC Rp 2.000.000,-
- Harga pecahan 50 gulden kondisi UNC Rp 750.000,-
- Harga pecahan 100 gulden kondisi UNC Rp 2.000.000,-
- Harga pecahan 500 gulden kondisi UNC Rp 20.000.000,-
Seri Japansche Regeering – seri ini adalah seri yang dibuat di masa Perang Dunia ke-II. Meski demikian harga dari uang seri ini cukup murah karena memang kualitasnya biasanya tidak terlalu baik. Selain itu uang seri ini pun biasanya dikeluarkan tanpa nomor seri. Berikut ini adalah perkiraan harganya:
- Harga pecahan 1 cent
- Biasa – Rp 1.000,- sampai Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 3.000,- sampai Rp 50.000,-
- UNC – Rp 20.000,- sampai Rp 100.000,-
- Harga pecahan 5 cent
- Biasa – Rp 5.000,- sampai Rp 50.000,-
- Bagus – Rp 10.000,- sampai Rp 75.000,-
- UNC – Rp 25.000,- sampai Rp 150.000,-
- Harga pecahan 10 cent
- Biasa – Rp 5.000,- sampai Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 10.000,- sampai Rp 50.000,-
- UNC – Rp 25.000,- sampai Rp 100.000,-
- Harga pecahan ½ gulden
- Biasa – Rp 5.000,- sampai Rp 75.000,-
- Bagus – Rp 10.000,- sampai Rp 200.000,-
- UNC – Rp 25.000,- sampai Rp 350.000,-
- Harga pecahan 1 gulden
- Biasa – Rp 10.000,- sampai Rp 50.000,-
- Bagus – Rp 25.000,- sampai Rp 100.000,-
- UNC – Rp 75.000,- sampai Rp 350.000,-
- Harga pecahan 5 gulden
- Biasa – Rp 10.000,- sampai Rp 30.000,-
- Bagus – Rp 25.000,- sampai Rp 100.000,-
- UNC – Rp 75.000,- sampai Rp 350.000,-
- Harga pecahan 10 gulden
- Biasa – Rp 5.000,- sampai Rp 30.000,-
- Bagus – Rp 20.000,- sampai Rp 100.000,-
- UNC – Rp 75.000,- sampai Rp 350.000,-
Seri Dai Nippon Teikoku Seihu – dari nama uang lama ini, bisa diketahui bahwa uang lama seri ini merupakan uang yang secara khusus dikeluarkan pada zaman pendudukan di Jepang. Selain itu diketahui pula bahwa kualitas uang ini sama dengan uang seri Japanesche Regeering yakni kualitas rendah dan cetakan yang irit warna.
Dengan kondisi tersebut, rata-rata uang seri Dai Nippon Teikoku Seihu memiliki harga rata-rata Rp 50.000,- untuk kualitas bagus. Hanya saja khusus pecahan 100 Roepiah dan 1000 Roepiah bisa dihargai Rp 1.000.000,- dan Rp 7.000.000,- untuk kualitar UNC.
Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) – uang lama seri RIS merupakan uang yang cukup bersejarah dimana merupakan salah satu uang yang dikeluarkan awal-awal setelah Indonesia merdeka. Terdiri dari pecahan Rp 5 dan Rp 10 dengan gambar Bapak Ir. Soekarno di atasnya.
Harga uang seri RIS ini pun cukup mahal mengingat jumlah uang seri ini yang beredar di masyarakat memang cukup sedikit. Adapun harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan uang jenis ini adalah sebagai berikut:
- Harga pecahan Rp 5
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 250.000,-
- UNC – Rp 600.000,-
- Harga pecahan Rp 10
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 200.000,-
- UNC – Rp 400.000,-
Seri Pemandangan I – dikeluarkan pada tahun 1951 dan dilanjut dengan Seri Pemandangan II tahun 1953.
- Harga pecahan Rp 1
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 2,5
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
Seri Pemandangan II – merupakan seri lanjutan dari Seri Pemandangan I yang dikeluarkan pada tahun 1953.
- Harga pecahan Rp 1
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 35.000,-
- Harga pecahan Rp 2,5
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 45.000,-
Seri Budaya – uang seri budaya ini merupakan uang yang juga cukup bersejarah karena merupakan uang pertama yang diproduksi oleh Bank Indonesia pada tahun 1952, setelah awalnya banyak diproduksi oleh De Javasche Bank.
Selain itu uang seri ini boleh dikatakan merupakan cikal bakal uang kertas Republik Indonesia, sehingga wajar bila harga dari uang ini pun menjadi cukup mahal.
- Harga pecahan Rp 5 (1 huruf)
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 300.000,-
- UNC – Rp 600.000,-
- Harga pecahan Rp 5 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 75.000,-
- Bagus – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 250.000,-
- Harga pecahan Rp 10
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 125.000,-
- UNC – Rp 300.000,-
- Harga pecahan Rp 25
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 200.000,-
- UNC – Rp 300.000,-
- Harga pecahan Rp 50
- Biasa – Rp 200.000,-
- Bagus – Rp 700.000,-
- UNC – Rp 1.250.000,-
- Harga pecahan Rp 100
- Biasa – Rp 250.000,-
- Bagus – Rp 800.000,-
- UNC – Rp 1.000.000,-
- Harga pecahan Rp 500
- Biasa – Rp 200.000,-
- Bagus – Rp 500.000,-
- UNC – Rp 2.000.000,-
- Harga pecahan Rp 1000
- Biasa – Rp 500.000,-
- Bagus – Rp 1.500.000,-
- UNC – Rp 3.000.000,-
Seri Suku Bangsa – merupakan salah satu uang kertas yang dikeluarkan pada tahun 1954 dan 1956. Adapun harga dari masing-masing seri suku bangsa ini adalah sebagai berikut:
- Harga pecahan Rp 1 (1954)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 2,5 (1954)
- Biasa – Rp 3.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 1 (1956)
- Biasa – Rp 1.000,-
- Bagus – Rp 2.000,-
- UNC – Rp 7.500,-
- Harga pecahan Rp 2,5 (1956)
- Biasa – Rp 1.000,-
- Bagus – Rp 2.000,-
- UNC – Rp 8.000,-
Seri Hewan – uang seri Hewan merupakan uang yang dikeluarkan pada tahun 1957 dan boleh dikatakan cukup langka. Karena jumlahnya yang terbatas inilah kemudian harga uang seri Hewan saat ini menjadi cukup mahal dibanding dengan seri lain di tahun emisi yang sama.
Berikut ini adalah harga dari setiap uang seri hewan bila kamu ingin memilikinya:
- Harga pecahan Rp 5 (1 huruf)
- Biasa – Rp 150.000,-
- Bagus – Rp 800.000,-
- UNC – Rp 2.000.000,-
- Harga pecahan Rp 5 (2 huruf)
- Biasa – Rp 150.000,-
- Bagus – Rp 200.000,-
- UNC – Rp 400.000,-
- Harga pecahan Rp 5 (3 huruf)
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 350.000,-
- Harga pecahan Rp 10 non specimen
- Biasa – Rp 7.000.000,-
- Bagus – Rp 15.000.000,-
- UNC – Rp 35.000.000,-
- Harga pecahan Rp 10 specimen
- Biasa – Rp 4.000.000,-
- Bagus – Rp 5.000.000,-
- UNC – Rp 12.000.000,-
- Harga pecahan Rp 25 non specimen
- Biasa – Rp 3.000.000,-
- Bagus – Rp 4.000.000,-
- UNC – Rp 15.000.000,-
- Harga pecahan Rp 25 specimen
- Biasa – Rp 2.000.000,-
- Bagus – Rp 3.000.000,-
- UNC – Rp 7.000.000,-
- Harga pecahan Rp 50 (1 huruf)
- Biasa – Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 450.000,-
- Harga pecahan Rp 50 (2 huruf)
- Biasa – Rp 20.000,-
- Bagus – Rp 100.000,-
- UNC – Rp 350.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (1 huruf)
- Biasa – Rp 50.000,-
- Bagus – Rp 275.000,-
- UNC – Rp 1.250.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 20.000,-
- Bagus – Rp 150.000,-
- UNC – Rp 700.000,-
- Harga pecahan Rp 500 (1 huruf)
- Biasa – Rp 750.000,-
- Bagus – Rp 2.500.000,-
- UNC – Rp 10.000.000,-
- Harga pecahan Rp 500 (2 huruf)
- Biasa – Rp 500.000,-
- Bagus – Rp 1.500.000,-
- UNC – Rp 7.000.000,-
- Harga pecahan Rp 1000 (1 huruf)
- Biasa – Rp 600.000,-
- Bagus – Rp 2.000.000,-
- UNC – Rp 5.000.000,-
- Harga pecahan Rp 1000 (2 huruf)
- Biasa – Rp 500.000,-
- Bagus – Rp 1.500.000,-
- UNC – Rp 2.500.000,-
- Harga pecahan Rp 2500 (1 huruf)
- Biasa – Rp 600.000,-
- Bagus – Rp 2.500.000,-
- UNC – Rp 7.000.000,-
- Harga pecahan Rp 2500 (2 huruf 4 angka)
- Biasa – Rp 500.000,-
- Bagus – Rp 1.600.000,-
- UNC – Rp 6.000.000,-
- Harga pecahan Rp 2500 (2 huruf 5 angka)
- Biasa – Rp 500.000,-
- Bagus – Rp 1.500.000,-
- UNC – Rp 3.000.000,-
Seri Pekerja Tangan – Uang seri pecahan tangan merupakan salah satu seri menarik dimana uang seri ini memiliki variasi terbanyak, dikeluarkan pada tahun 1958 dan 1964, dengan Seri Pekerja Tangan 1, 2, dan 3.
- Harga pecahan Rp 5 (seri 1)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp5.000,-
- UNC – Rp 15.000,-
- Harga pecahan Rp 10 (seri 1)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp5.000,-
- UNC – Rp 15.000,-
- Harga pecahan Rp 25 (seri 1)
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 15.000,-
- UNC – Rp 35.000,-
- Harga pecahan Rp 50 (seri 1)
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 15.000,-
- UNC – Rp 55.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (seri 1)
- Biasa – Rp 3.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 500 (seri 1)
- Biasa – Rp 150.000,-
- Bagus – Rp 700.000,-
- UNC – Rp 2.500.000,-
- Harga pecahan Rp 1000 (seri 1) hijau
- Biasa – Rp 20.000,-
- Bagus – Rp 50.000,-
- UNC – Rp 200.000,-
- Harga pecahan Rp 1000 (seri 1) coklat
- Biasa – Rp 20.000,-
- Bagus – Rp 75.000,-
- UNC – Rp 350.000,-
- Harga pecahan Rp 5000 (seri 1) coklat
- Biasa – Rp 200.000,-
- Bagus – Rp 500.000,-
- UNC – Rp 1.000.000,-
- Harga pecahan Rp 5000 (seri 1) ungu
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 250.000,-
- UNC – Rp 750.000,-
- Harga pecahan Rp 10 (seri 2)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 15.000,-
- Harga pecahan Rp 25 (seri 2)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 20.000,-
- Harga pecahan Rp 50 (seri 2)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 20.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (seri 2)
- Biasa – Rp 2.500,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (seri 3)
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 25.000,-
- UNC – Rp 70.000,-
- Harga pecahan Rp 10000 (seri 3) merah
- Biasa – Rp 30.000,-
- Bagus – Rp 200.000,-
- UNC – Rp 500.000,-
- Harga pecahan Rp 10000 (seri 3) hijau
- Biasa – Rp 50.000,-
- Bagus – Rp 100.000,-
- UNC – Rp 200.000,-
- Harga pecahan Rp 5 (seri 3) garuda
- Biasa – Rp 125.000,-
- Bagus – Rp 250.000,-
- UNC – Rp 600.000,-
Seri Bunga – boleh dibilang juga sebagai salah satu seri yang cukup bersejarah. Karena seri bunga adalah uang seri rupiah pertama yang dicetak dengan tekonologi tinta berpendar yang menyala bila disinari lampu UV.
Teknologi ini merupakan bentuk proteksi uang kertas yang masih digunakan sampai sekarang, namun merupakan salah satu bentuk teknologi yang cukup baru di masanya. Dikeluarkan pada tahun 1959. Berikut ini adalah harga uang seri bunga yang bisa kamu koleksi:
- Harga pecahan Rp 5 (1 huruf)
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 15.000,-
- UNC – Rp 75.000,-
- Harga pecahan Rp 5 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 2.000,-
- Bagus – Rp 2.500,-
- UNC – Rp 10.000,-
- Harga pecahan Rp 10 (1 huruf)
- Biasa – Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 75.000,-
- UNC – Rp 150.000,-
- Harga pecahan Rp 10 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 15.000,-
- Bagus – Rp 30.000,-
- UNC – Rp 125.000,-
- Harga pecahan Rp 25 (1 huruf)
- Biasa – Rp 20.000,-
- Bagus – Rp 75.000,-
- UNC – Rp 200.000,-
- Harga pecahan Rp 25 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 45.000,-
- Harga pecahan Rp 50 (1 huruf)
- Biasa – Rp 40.000,-
- Bagus – Rp 100.000,-
- UNC – Rp 250.000,-
- Harga pecahan Rp 50 (2 dan 3huruf)
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 25.000,-
- UNC – Rp 150.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (1 huruf)
- Biasa – Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 250.000,-
- UNC – Rp 450.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 25.000,-
- UNC – Rp 100.000,-
- Harga pecahan Rp 100 (1 huruf dan 4 angka)
- Biasa – Rp 1.000.000,-
- Bagus – Rp 1.750.000,-
- UNC – Rp 3.500.000,-
- Harga pecahan Rp 500 (1 huruf dan 5 angka)
- Biasa – Rp 1.000.000,-
- Bagus – Rp 1.750.000,-
- UNC – Rp 3.500.000,-
- Harga pecahan Rp 500 (2 dan 3 huruf)
- Biasa – Rp 200.000,-
- Bagus – Rp 1.000.000,-
- UNC – Rp 2.250.000,-
- Harga pecahan Rp 500 (1 huruf)
- Biasa – Rp 1.000.000,-
- Bagus – Rp 2.000.000,-
- UNC – Rp 5.000.000,-
- Harga pecahan Rp 1000 (2 huruf)
- Biasa – Rp 300.000,-
- Bagus – Rp 1.000.000,-
- UNC – Rp 2.500.000,-
- Harga pecahan Rp 1000 (3 huruf)
- Biasa – Rp 250.000,-
- Bagus – Rp 750.000,-
- UNC – Rp 1.000.000,-
- Harga pecahan Rp 5 (2 huruf di atas 1 huruf)
- Biasa – Rp 15.000,-
- Bagus – Rp 100.000,-
- UNC – Rp 400.000,-
Seri Sandang Pangan – merupakan uang lama yang dikeluarkan pada tahun 1960 dan 1961. Uang seri ini merupakan salah satu barang koleksi yang cukup mudah untuk ditemukan bahkan dalam kondisi UNC.
- Harga pecahan Rp 1 (seri 1)
- Biasa – Rp 1.000,-
- UNC – Rp 20.000,-
- Harga pecahan Rp 1 (seri 2)
- Biasa – Rp 1.000,-
- UNC – Rp 7.500,-
- Harga pecahan Rp 2,5 (seri 1)
- Biasa – Rp 1.000,-
- UNC – Rp 20.000,-
- Harga pecahan Rp 2,5 (seri 2)
- Biasa – Rp 1.000,-
- UNC – Rp 7.500,-
Seri Soedirman – uang seri ini merupakan uang yang dikeluarkan pada tahun 1968. Menariknya, seluruh pecahan uang seri ini memiliki gambar Jenderal Besar Soedirman di depannya, dengan warna yang digunakan sebagai pembeda antar nominalnya.
- Harga pecahan Rp 1
- Biasa – Rp 3.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 15.000,-
- Harga pecahan Rp 2,5
- Biasa – Rp 3.000,-
- Bagus – Rp 5.000,-
- UNC – Rp 15.000,-
- Harga pecahan Rp 5
- Biasa – Rp 5.000,-
- Bagus – Rp 10.000,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 10
- Biasa – Rp 2.500,-
- Bagus – Rp 4.500,-
- UNC – Rp 25.000,-
- Harga pecahan Rp 25
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 20.000,-
- UNC – Rp 35.000,-
- Harga pecahan Rp 50
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 20.000,-
- UNC – Rp 40.000,-
- Harga pecahan Rp 100
- Biasa – Rp 10.000,-
- Bagus – Rp 25.000,-
- UNC – Rp 60.000,-
- Harga pecahan Rp 500
- Biasa – Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 60.000,-
- UNC – Rp 100.000,-
- Harga pecahan Rp 1000
- Biasa – Rp 25.000,-
- Bagus – Rp 90.000,-
- UNC – Rp 150.000,-
- Harga pecahan Rp 5000 (2 huruf)
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 35.000,-
- UNC – Rp 1.200.000,-
- Harga pecahan Rp 5000 (3 huruf)
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 350.000,-
- UNC – Rp 1.000.000,-
- Harga pecahan Rp 10000 (2 huruf)
- Biasa – Rp 150.000,-
- Bagus – Rp 350.000,-
- UNC – Rp 1.250.000,-
- Harga pecahan Rp 10000 (3 huruf)
- Biasa – Rp 100.000,-
- Bagus – Rp 300.000,-
- UNC – Rp 1.000.000,-
Harga uang lama logam – bila dibandingkan, uang logam memang tidak sepadan dengan uang kertas. Harga uang logam lama biasanya jauh lebih murah dibandingkan dengan uang kertas lama, hal ini karena uang logam merupakan uang yang seringkali dicetak dalam jumlah amat banyak di masyarakat.
Adapun harga uang logam lama yang bisa kamu jadikan acuan untuk berjual beli uang logam lama adalah sebagai berikut:
- Koin VOC
- Koin VOC sendiri memiliki seri Holland, Utrecht, West Friesland, dan Zeeland.
- Jumlahnya dibuat amat banyak, dan ketika ditemukan sekarang biasanya sudah dalam kondisi yang buruk dan terkadang tidak layak untuk dijual. Artinya dari segi kondisi dan kelangkaan, cukup sulit menjual koin VOC dengan harga mahal.
- Seluruh koin VOC yang berseri Holland, Utrecht, West Friesland, hingga Zeeland umumnya dihargai sekitar Rp 6.000,- hingga Rp 50.000,- per kepingnya.
- Koin Nederlandsch Indie
- Terdiri atas pecahan 2.5 Gulden, 1/10 gulden, 1/4 gulden, 1 cent, 1/5 cent, 5 cent, serta 1 cent dengan motif lain.
- Bila dibandingkan dengan koin VOC, koin Nederlansh Indie memiliki harga yang lebih mahal.
- Untuk pecahan terbesar yakni 2.5 gulden biasanya dihargai dengan harga Rp 15.000,- hingga Rp 150.000,-
- Koin Masa Pendudukan Jepang
- Koin masa pendudukan Jepang inilah yang saat ini menjadi primadona bagi kebanyakan kolektor uang logam lama. Karena harganya yang bisa dibilang sangat mahal. Apalagi bila kamu bisa menunjukkan bahwa koin tersebut masih berada dalam kondisi UNC.
- Desain koin ini adalah pahatan wayang arjuna di depannya serta jumlah nominal di belakangnya. Pecahan yang diketahui dikeluarkan pada masa itu adalah 10 sen, 1 sen, dan 5 sen.
- Pecahan 10 sen dihargai Rp 1.200.000,- kondisi biasa dan Rp 2.500.000,- untuk kondisi UNC.
- Pecahan 1 sen dihargai Rp 2.500.000,- kondisi biasa dan Rp 4.000.000,- untuk kondisi UNC.
- Pecahan 5 sen dihargai Rp 80.000.000,- untuk kondisi biasa dan Rp 150.000.000,- untuk kondisi UNC.
- Koin Koleksi Emas dan Perak – berbeda dengan koin-koin sebelumnya, koin ini sebagaimana namanya tidak dapat digunakan sebagai alat tukar. Koin ini memang sengaja dikeluarkan oleh pemerintah RI hanya sebagai koin koleksi saja.
- Rp 200 perak bergambar Burung Cendrawasih dihargai lebih dari Rp 500.000,-
- Rp 200 emas bergambar Burung Cendrawasih dihargai lebih dari Rp 1.000.000,-
- Rp 250 perak bergambar Arca Candi Tumpang Malang dihargai lebih dari Rp 500.000,-
- Rp 250 emas bergambar Arca Candi Tumpang Malang dihargai lebih dari Rp 2.500.000,-
- Rp 500 perak bergambar Penari Wayang dihargai lebih dari Rp 600.000,-
- Rp 500 emas bergambar Penari Wayang dihargai lebih dari Rp 5.000.000,-
- Rp 750 perak bergambar Patung Garuda Bali dihargai lebih dari Rp 700.000,-
- Rp 750 emas bergambar Patung Garuda Bali dihargai lebih dari Rp 10.000.000,-
- Rp 1.000 perak bergambar Jenderal Besar Soedirman dihargai lebih dari Rp 800.000,-
- Rp 1.000 emas bergambar Jenderal Besar Soedirman dihargai lebih dari Rp 10.000.000,-
- Rp 10.000 perak bergambar babirusa seri WWF dihargai lebih dari Rp 500.000,-
- Rp 2.000 perak bergambar macan seri WWF dihargai lebih dari Rp 300.000,-
- Rp 5.000 perak bergambar orangutan seri WWF dihargai lebih dari Rp 300.000,-
- Rp 100.000 emas bergambar komodo dihargai lebih dari Rp 10.000.000,-
- Rp 200.000 emas bergambar badak jawa dihargai lebih dari Rp 3.000.000,-
Di luar koin-koin yang kami sebutkan di atas, harganya sudah tidak bisa diprediksi. Apalagi koin keluaran tahun 1952 ke atas, umumnya para pembeli hanya mau mengeluarkan uang Rp5.000,- hingga Rp10.000,- per kepingnya, itupun harus dalam kondisi yang baik.
Kesimpulannya, menjadi kolektor uang koin akan jauh lebih mudah karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan menjadi kolektor uang kertas. Akan tetapi agak sulit rasanya bila kamu memutuskan untuk berjualan uang koin lama mengingat harganya tersebut.