Selamat Jalan Pak Bacharudin Jusuf Habibie
By
Dwi Arianto
Updated On
Berita duka datang dari negara kita tercinta Tanah Air Indonesia. Seseorang yang memiliki banyak ilmu di bidang penerbangan, sekaligus pernah menjabat sebagai presiden ke 3 di Indonesia telah meninggal dunia pada hari Kamis 11 September pukul 18.05. Pak Habibie telah meninggal di usia 83 tahun di rumah sakit RSPAD. Kabar meninggalnya Pak Habibie ini telah di benarkan oleh anaknya yang bernama Thareq Kemal Habibie.
Pak Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada tahun 25 Juni 1936 ini, dikenal sebagai Bapak Teknologi (IPTEK) Indonesia. Khususnya di bidang kedirgantaraan atau penerbangan sekaligus pemegang 45 hak paten yang beliau temukan di bidang auronautika.
Apa saja sih yang ditemukan pak Habibie di bidang auroneutika, atau ilmu yang terlibat dalam pengkajian, perancangan dan pembuatan mesin-mesing berkemampuan terbang, atau berbagai teknik pengoperasian pesawar terbang dan juga roket atmosfer. Dan sampai selamanya pak habibie tetap akan dikenal sebagai seorang yang ahli dalam kedirgantaraan dan mengembangkan teknologi pesawat terbang.
Teori crack adalah salah satu di antara banyak karya pak Habibie di bidang teknologi auronautika atau ilmu pesawat terbang yang dipakai oleh dunia penerbangan di seluruh dunia sampai saat ini. Dan saking fenomenalnya ini, Pak Habibie dijuluki sebagai Mr.Crack.
Pak Habibie memang sangat mumpuni dalam menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Teori crack sendiri ditemukan Pak Habibie pada tahun 1960-an, ketika teknologi pesawat terbang belum secanggih seperti sekarang ini.
Jenazah Presiden RI ke 3 Pak Habibie akan dimakankam di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan Pada siang hari nanti pukul 01.00 WIB. Sebelum dimakamkan, akan dilakukan upacara penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah yang akan digelar di kediaman Pak Habibie.
Semoga semakin banyak anak muda di Indonesia yang bisa meniru karya dari mantan Presiden RI ke 3 yaitu Pak Habibie atau juga bisa meneruskan apa yang sudah diperjuangkan oleh beliau. "Dulu saya takut sekali mati, tapi sekarang tidak, karena yang pertama menemui saya adalah Ainun." — BJ Habibie. Selamat jalan Pak Habibie, jasa-jasamu akan selalu di kenang.