Infografis merupakan salah satu metode komunikasi yang cukup populer belakangan ini. Hal ini karena dengan kesederhanaan infografis ada banyak pesan yang bisa disampaikan kepada para pembacanya.
Perlu diketahui keberadaan infografis sebenarnya baru diminati sekitar 1 hingga 2 dekade terakhir saja. Akan tetapi perkembangan yang begitu pesat membuat infografis saat ini bisa kita temui di semua tempat.
Mulai dari ruang kelas, di tempat kerja, hingga ketika kamu melakukan presentasi kepada investor ataupun infografis yang dibuat oleh produsen kepada konsumen. Seluruhnya merupakan fungsi infografis yang sulit tergantikan.
Bagi kamu yang masih belum familiar, kami memiliki informasi mengenai Apa itu infografis serta bagaimana cara membuat infografis yang baik dan benar.
Baca Juga Pilihan Bisnis yang Menjanjikan, Usaha Sampingan Untuk Ibu Rumah Tangga, Usaha Sampingan Untuk Karyawan Swasta
Infografis yang merupakan gabungan dari kata info dan grafis bisa diartikan sebagai representasi visual dari sebuah informasi ataupun data. Artinya nyari semua narasi ataupun data yang ada dalam bentuk tertulis bisa diterjemahkan sebagai grafik.
Meski demikian secara kontekstual definisi dari infografis jauh lebih mendalam daripada itu. Banyak yang mendefinisikan bahwa infografis merupakan gabungan dari gambar, diagram, dengan konsep teks minimal yang membuat pembacanya mengerti keseluruhan topik dengan lebih mudah.
Oleh karena itulah banyak orang-orang yang mengedepankan desain dari infografis yang unik serta bisa menarik perhatian para pembacanya. Sayangnya banyak orang yang baru belajar Justru malah berfokus dalam hal ini.
Membuat infografis yang unik serta menarik merupakan salah satu hal yang cukup potensial sehingga bisa menarik banyak pembaca untuk membaca informasi yang kita berikan. Akan tetapi para pembuat infografis pemula seringkali lupa bahwa esensi dari infografis adalah Pesan yang disampaikan di dalamnya.
Jangan sampai kamu terjebak di dalam lingkaran setan ini. Jangan sampai kamu mampu membuat infografis dengan desain yang unik serta menarik namun esensi dari konten yang kamu sampaikan tidak tersalurkan sehingga para pembaca tidak mengerti apa isi dari infografis tersebut.
Sebagaimana yang telah kami sampaikan berulang-ulang di atas, infografis begitu digemari karena kemampuannya untuk menyampaikan informasi yang kompleks sehingga bisa dibaca dan dimengerti oleh orang awam dengan mudah.
Infografis cocok diberikan apabila kamu ingin memberikan informasi mengenai:
Meski demikian terlepas dari 6 poin di atas Sebenarnya kamu boleh membuat infografis sebagai salah satu media komunikasi yang cukup efektif. apalagi jika kamu ingin memberikan informasi yang cukup kompleks, panjang, namun penting diketahui oleh orang banyak.
Artinya infografis sangat bermanfaat untuk digunakan dalam berbagai kegiatan, termasuk di dalam ilmu pemasaran ataupun marketing. Banyak ahli ahli marketing yang pandai membuat infografis sehingga meningkatkan brand awareness dan meningkatkan engagement.
Selain itu orang-orang yang datang dengan latar belakang akademisi biasanya membuat infografis sebagai salah satu media menyampaikan informasi informasi ilmiah yang biasanya sulit dimengerti oleh alam.
Terakhir ada banyak pula nonprofit organization yang membuat infografis sebagai salah satu cara bagi mereka untuk meningkatkan awareness terhadap isu yang menjadi fokus dari organisasi tersebut.
Sebelum kami menjelaskan kepada kamu mengenai langkah-langkah mudah untuk membuat infografis. Ada baiknya kamu membaca beberapa tips menarik dan penting terkait cara membuat infografis di bawah ini.
Memang benar salah satu tujuan membuat infografis adalah menyampaikan konten yang ada di dalam infografis tersebut kepada masyarakat. Namun pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat infografis menjadi viral sementara ada ribuan orang lain yang juga membuat infografis yang barangkali sama-sama menarik?
Jawabannya adalah dengan cara memahami audiens yang kamu harapkan bisa tertarik kepada infografis yang kamu buat. Memang dalam membuat infografis ada godaan untuk selalu membuat infografis yang cenderung populer secara umum dibandingkan mengikuti keinginan dari target spesifik.
Padahal ketika kamu membuat infografis yang spesifik audiensnya, kamu cenderung akan membuat infografis yang lebih terarah dan tentu saja akan meningkatkan kemungkinan itu grafik tersebut menjadi viral.
Kata kuncinya adalah dengan infografis se-spesifik mungkin, relevan, serta tertarget.
Karena inti dari infografis adalah menyederhanakan informasi yang amat kompleks. Semakin padat informasi yang kamu tuliskan dalam infografis, semakin simple infografis tersebut, maka semakin sempurna lah infografis tersebut.
Meski terbilang sulit dan butuh banyak pengalaman, justru di situlah tantangan untuk menjadi seorang pembuat infografis yang handal. Karena mereka dituntut untuk bisa menyampaikan informasi sebanyak mungkin dengan konten yang tetap simpel.
Godaan lain di dalam membuat infografis adalah keinginan dari si pembuat untuk memasukkan sebanyak-banyaknya data untuk mendukung teori ataupun isu yang diangkat di dalam infografis yang ia buat.
Padahal nyatanya tidak demikian, data-data pendukung yang dimasukkan ke dalam infografis sebaiknya adalah data-data yang terfokus dan kerucut pada satu kesimpulan khusus alih-alih memasukkan seluruh data yang kamu punya.
Semakin terfokus data yang kamu sampaikan kepada pembaca, maka akan semakin menarik lah infografis yang kamu buat. Bila terlalu banyak data yang kamu sajikan, para pembaca akan kebingungan untuk mengambil kesimpulan dari infografismu.
Membuat infografik tidak sama dengan memindahkan kata-kata yang ada di dalam artikel dalam bentuk narasi menjadi sebuah poster yang besar. Sesuai namanya visual yang baik merupakan kunci dari infografis yang menarik.
Buatlah data dan sajikanlah data tersebut dengan ikon-ikon ataupun grafis yang menarik serta unik. Alih-alih mengambil dari template di internet, kamu bisa membuat template mu sendiri sehingga grafis tersebut menjadi sangat unik.
Setelah kamu sukses membuat infografis dengan konten peserta visual yang menakjubkan koma, tidak lantas karya kamu tersebut akan menjadi viral dengan sendirinya. Karena kamu harus mempromosikannya, tentu saja!
Meski terbilang sulit, membutuhkan banyak sumber daya, atau bahkan hingga membutuhkan kulit yang tebal untuk menahan rasa malu. Mempromosikan konten (apapun) yang kamu buat merupakan salah satu kunci dari viralnya konten tersebut..
Beberapa cara promosi di media sosial yang bisa kamu lakukan tanpa harus membuatmu terlihat norak diantaranya adalah sebagai berikut:
Percaya atau tidak ada banyak infografis yang menurut kami menarik dan bisa menjadi killer content di internet mati begitu saja. Alasannya adalah karena sang pembuat tidak mengalokasikan waktunya untuk melakukan promosi, wah sayang sekali ya!
Kesalahan komunikasi antara si pembuat infografis dengan developer biasanya membuat infografis yang ia buat menjadi terlalu kecil dan sulit dibaca oleh para user di dalam website yang mereka punya.
Seringkali para developer harus melakukan downsize dari infografis yang dibuat. Nah apabila kamu kerja bersama orang lain dan berpotensi mengalami hal serupa pastikanlah infografismu tetap terbaca walaupun harus di-downsize.
Sama seperti media massa, ketika kamu sukses membuat hiasan yang menarik maka kamu sudah 50% membuat konten yang viral. Meski terdengar mudah, membuat headline yang menarik dan mengundang orang untuk membaca membutuhkan pengalaman yang banyak loh!
Tapi menurut kami ada beberapa patokan yang bisa kamu gunakan terkait headline yang baik. Beberapa ciri khas dari headline yang baik adalah:
Memang killer headline bukanlah sebuah kewajiban, namun perlu diingat bahwa tanpa ada headline yang cukup powerful dijamin infografis yang kamu buat tidak akan menarik banyak orang untuk membaca.
Menyajikan data di dalam infografis merupakan salah satu nilai tambah yang disukai oleh banyak pembaca, apalagi di era yang serba digital dimana informasi bisa dicari dengan mudah. Data yang akurat akan menambah nilai jual.
Sebaliknya, dengan akses informasi yang begitu mudahnya berarti kamu harus selalu melakukan rechecking data yang akan kamu gunakan di dalam infografis tersebut. Pastikan pula bahwa sumber yang kamu rujuk dapat dipercaya, dan menggunakan data yang riil.
Setelah membaca mengenai seluk beluk infografis, saatnya kamu mengetahui bagaimana cara untuk membuat infografis dengan mudah. Yuk kita bahas satu persatu langkahnya!
Sebelum sampai ke dalam pembahasan desain, layout, dan jenis-jenis diagram apa yang akan kamu pakai di dalam infografismu. Kamu pertama-tama harus berpikir keras mengenai apa tujuan dari pembuatan infografis tersebut.
Tujuan yang harus kamu tentukan pun tidak muluk-muluk kok. Tujuan pembuatan infografis bukanlah “untuk meningkatkan traffic website” ataupun “menyimpulkan isu-isu kompleks”. Melainkan tujuan sederhana, seperti “menyajikan perbandingan data antara produk A dan produk B sebagai tujuan promosi” dan semacamnya.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu dan tim yang kamu punya akan terhindar dari memasukkan segala macam informasi serta data-data yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan ke dalamnya.
Selain itu kamu juga bisa membuat pertanyaan terkait infografis yang ingin kamu buat:
Setelah menentukan tujuan pembuatan infografis, serta membuat outline dari infografis yang kamu buat tersebut. Kamu bisa langsung mengumpulkan berbagai macam data penunjang yang bisa ditampilkan di dalam infografis.
Data penunjang yang ingin kamu sajikan di dalam infografis bisa berupa data sekunder yang kamu ambil dari penelitian ataupun survey yang sudah ada sebelumnya, ataupun berupa data primer alias data yang kamu ambil sendiri langsung kepada subjek.
Sampailah kamu ke bagian yang menurut kami cukup sulit, karena tidak semua orang di bumi ini dibekali dengan kemampuan seni desain grafis yang baik. Padahal untuk membuat infografis yang menarik, dibutuhkan kemampuan seni desain grafis yang tinggi loh!
Menariknya lagi, meski ada ratusan jenis dan bentuk diagram, kamu bisa menentukan diagram mana yang harus kamu sajikan untuk data yang kamu punya dengan menggunakan metode ICCORE:
Meski tergolong sulit, ada beberapa aturan tidak tertulis yang bisa kamu ikuti agar infografis yang kamu buat tampak menarik:
Pada dasarnya untuk membuat suatu infografis tidak ada panduan yang baku, melainkan dari kreativitas si pembuat infografis itu sendiri. Namun panduan di atas yang kami berikan setidaknya akan membuat infografismu tampak lebih alami dan lebih mudah untuk dibaca.
Setelah melewati proses layouting, sampailah kita ke langkah yang paling menarik yakni proses styling atau ‘menghias’ infografis tersebut. Buatlah infografis tersebut menjadi se-estetik mungkin tanpa harus terlihat norak.