Cara Membuat Infografis yang Mudah dan Cepat
By
Fakhri Zahir
Updated On
Infografis merupakan salah satu metode komunikasi yang cukup populer belakangan ini. Hal ini karena dengan kesederhanaan infografis ada banyak pesan yang bisa disampaikan kepada para pembacanya.
Perlu diketahui keberadaan infografis sebenarnya baru diminati sekitar 1 hingga 2 dekade terakhir saja. Akan tetapi perkembangan yang begitu pesat membuat infografis saat ini bisa kita temui di semua tempat.
Mulai dari ruang kelas, di tempat kerja, hingga ketika kamu melakukan presentasi kepada investor ataupun infografis yang dibuat oleh produsen kepada konsumen. Seluruhnya merupakan fungsi infografis yang sulit tergantikan.
Bagi kamu yang masih belum familiar, kami memiliki informasi mengenai Apa itu infografis serta bagaimana cara membuat infografis yang baik dan benar.
Baca Juga Pilihan Bisnis yang Menjanjikan, Usaha Sampingan Untuk Ibu Rumah Tangga, Usaha Sampingan Untuk Karyawan Swasta
Apa itu Infografis
Infografis yang merupakan gabungan dari kata info dan grafis bisa diartikan sebagai representasi visual dari sebuah informasi ataupun data. Artinya nyari semua narasi ataupun data yang ada dalam bentuk tertulis bisa diterjemahkan sebagai grafik.
Meski demikian secara kontekstual definisi dari infografis jauh lebih mendalam daripada itu. Banyak yang mendefinisikan bahwa infografis merupakan gabungan dari gambar, diagram, dengan konsep teks minimal yang membuat pembacanya mengerti keseluruhan topik dengan lebih mudah.
Oleh karena itulah banyak orang-orang yang mengedepankan desain dari infografis yang unik serta bisa menarik perhatian para pembacanya. Sayangnya banyak orang yang baru belajar Justru malah berfokus dalam hal ini.
Membuat infografis yang unik serta menarik merupakan salah satu hal yang cukup potensial sehingga bisa menarik banyak pembaca untuk membaca informasi yang kita berikan. Akan tetapi para pembuat infografis pemula seringkali lupa bahwa esensi dari infografis adalah Pesan yang disampaikan di dalamnya.
Jangan sampai kamu terjebak di dalam lingkaran setan ini. Jangan sampai kamu mampu membuat infografis dengan desain yang unik serta menarik namun esensi dari konten yang kamu sampaikan tidak tersalurkan sehingga para pembaca tidak mengerti apa isi dari infografis tersebut.
Mengapa Saat ini Infografis Begitu Digemari
Sebagaimana yang telah kami sampaikan berulang-ulang di atas, infografis begitu digemari karena kemampuannya untuk menyampaikan informasi yang kompleks sehingga bisa dibaca dan dimengerti oleh orang awam dengan mudah.
Infografis cocok diberikan apabila kamu ingin memberikan informasi mengenai:
- Rangkuman dari keseluruhan topik yang panjang.
- Sebuah proses yang kompleks.
- Hasil dari sebuah penelitian ataupun data survei yang telah diolah sebelumnya.
- Rangkuman dari laman website atau blog yang panjang, serta laporan yang ingin kamu berikan kepada orang awam.
- Perbandingan antara berbagai pilihan.
- Hal-hal ataupun isu yang perlu ditingkatkan awareness nya.
Meski demikian terlepas dari 6 poin di atas Sebenarnya kamu boleh membuat infografis sebagai salah satu media komunikasi yang cukup efektif. apalagi jika kamu ingin memberikan informasi yang cukup kompleks, panjang, namun penting diketahui oleh orang banyak.
Artinya infografis sangat bermanfaat untuk digunakan dalam berbagai kegiatan, termasuk di dalam ilmu pemasaran ataupun marketing. Banyak ahli ahli marketing yang pandai membuat infografis sehingga meningkatkan brand awareness dan meningkatkan engagement.
Selain itu orang-orang yang datang dengan latar belakang akademisi biasanya membuat infografis sebagai salah satu media menyampaikan informasi informasi ilmiah yang biasanya sulit dimengerti oleh alam.
Terakhir ada banyak pula nonprofit organization yang membuat infografis sebagai salah satu cara bagi mereka untuk meningkatkan awareness terhadap isu yang menjadi fokus dari organisasi tersebut.
Tips Membuat Infografis
Sebelum kami menjelaskan kepada kamu mengenai langkah-langkah mudah untuk membuat infografis. Ada baiknya kamu membaca beberapa tips menarik dan penting terkait cara membuat infografis di bawah ini.
#1 Buat Infografismu untuk Audiens yang Spesifik
Memang benar salah satu tujuan membuat infografis adalah menyampaikan konten yang ada di dalam infografis tersebut kepada masyarakat. Namun pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat infografis menjadi viral sementara ada ribuan orang lain yang juga membuat infografis yang barangkali sama-sama menarik?
Jawabannya adalah dengan cara memahami audiens yang kamu harapkan bisa tertarik kepada infografis yang kamu buat. Memang dalam membuat infografis ada godaan untuk selalu membuat infografis yang cenderung populer secara umum dibandingkan mengikuti keinginan dari target spesifik.
Padahal ketika kamu membuat infografis yang spesifik audiensnya, kamu cenderung akan membuat infografis yang lebih terarah dan tentu saja akan meningkatkan kemungkinan itu grafik tersebut menjadi viral.
Kata kuncinya adalah dengan infografis se-spesifik mungkin, relevan, serta tertarget.
#2 Semakin Simpel Semakin Baik
Karena inti dari infografis adalah menyederhanakan informasi yang amat kompleks. Semakin padat informasi yang kamu tuliskan dalam infografis, semakin simple infografis tersebut, maka semakin sempurna lah infografis tersebut.
Meski terbilang sulit dan butuh banyak pengalaman, justru di situlah tantangan untuk menjadi seorang pembuat infografis yang handal. Karena mereka dituntut untuk bisa menyampaikan informasi sebanyak mungkin dengan konten yang tetap simpel.
#3 Buatlah Infografis yang Terfokus
Godaan lain di dalam membuat infografis adalah keinginan dari si pembuat untuk memasukkan sebanyak-banyaknya data untuk mendukung teori ataupun isu yang diangkat di dalam infografis yang ia buat.
Padahal nyatanya tidak demikian, data-data pendukung yang dimasukkan ke dalam infografis sebaiknya adalah data-data yang terfokus dan kerucut pada satu kesimpulan khusus alih-alih memasukkan seluruh data yang kamu punya.
Semakin terfokus data yang kamu sampaikan kepada pembaca, maka akan semakin menarik lah infografis yang kamu buat. Bila terlalu banyak data yang kamu sajikan, para pembaca akan kebingungan untuk mengambil kesimpulan dari infografismu.
#4 Visual, Visual, dan VisuaL!
Membuat infografik tidak sama dengan memindahkan kata-kata yang ada di dalam artikel dalam bentuk narasi menjadi sebuah poster yang besar. Sesuai namanya visual yang baik merupakan kunci dari infografis yang menarik.
Buatlah data dan sajikanlah data tersebut dengan ikon-ikon ataupun grafis yang menarik serta unik. Alih-alih mengambil dari template di internet, kamu bisa membuat template mu sendiri sehingga grafis tersebut menjadi sangat unik.
#5 Promosikan Infografis yang Kamu Buat
Setelah kamu sukses membuat infografis dengan konten peserta visual yang menakjubkan koma, tidak lantas karya kamu tersebut akan menjadi viral dengan sendirinya. Karena kamu harus mempromosikannya, tentu saja!
Meski terbilang sulit, membutuhkan banyak sumber daya, atau bahkan hingga membutuhkan kulit yang tebal untuk menahan rasa malu. Mempromosikan konten (apapun) yang kamu buat merupakan salah satu kunci dari viralnya konten tersebut..
Beberapa cara promosi di media sosial yang bisa kamu lakukan tanpa harus membuatmu terlihat norak diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kamu bisa menghubungi orang-orang yang berpengaruh di dalam niche mu terkait infografis yang akan kamu buat. Kalau orang-orang tersebut untuk berkolaborasi di dalam pembuatan infografismu.
- Biar bagaimanapun kontenmu harus tersebar, Buatlah infografis mu udah di Sumbar ataupun shareable dengan menggunakan plugin media sosial.
- Kamu bisa minta para pembaca ataupun user dari laman website yang kamu punya untuk membagikan infografis tersebut.
Percaya atau tidak ada banyak infografis yang menurut kami menarik dan bisa menjadi killer content di internet mati begitu saja. Alasannya adalah karena sang pembuat tidak mengalokasikan waktunya untuk melakukan promosi, wah sayang sekali ya!
#6 Resize? Boleh, tapi Pikir-Pikir deh!
Kesalahan komunikasi antara si pembuat infografis dengan developer biasanya membuat infografis yang ia buat menjadi terlalu kecil dan sulit dibaca oleh para user di dalam website yang mereka punya.
Seringkali para developer harus melakukan downsize dari infografis yang dibuat. Nah apabila kamu kerja bersama orang lain dan berpotensi mengalami hal serupa pastikanlah infografismu tetap terbaca walaupun harus di-downsize.
#7 Killer Headline is Killing
Sama seperti media massa, ketika kamu sukses membuat hiasan yang menarik maka kamu sudah 50% membuat konten yang viral. Meski terdengar mudah, membuat headline yang menarik dan mengundang orang untuk membaca membutuhkan pengalaman yang banyak loh!
Tapi menurut kami ada beberapa patokan yang bisa kamu gunakan terkait headline yang baik. Beberapa ciri khas dari headline yang baik adalah:
- Mampu menjelaskan keseluruhan isi dari infografis yang kamu buat. Artinya ketika ada orang yang membaca headline tersebut, setidaknya ia sudah bisa membayangkan mengenai apa isi dari infografis tersebut.
- Secara visual dan konten, mampu menarik perhatian pembaca.
- Meski harus lengkap, headline yang biak biasanya terdiri dari sedikit karakter. Tidak ada standar yang baku mengenai jumlah karakter yang baik pada satu headline, namun menurut kami 70-80 karakter merupakan batas yang wajar untuk sebuah headline.
Memang killer headline bukanlah sebuah kewajiban, namun perlu diingat bahwa tanpa ada headline yang cukup powerful dijamin infografis yang kamu buat tidak akan menarik banyak orang untuk membaca.
#8 Cek dan Ricek
Menyajikan data di dalam infografis merupakan salah satu nilai tambah yang disukai oleh banyak pembaca, apalagi di era yang serba digital dimana informasi bisa dicari dengan mudah. Data yang akurat akan menambah nilai jual.
Sebaliknya, dengan akses informasi yang begitu mudahnya berarti kamu harus selalu melakukan rechecking data yang akan kamu gunakan di dalam infografis tersebut. Pastikan pula bahwa sumber yang kamu rujuk dapat dipercaya, dan menggunakan data yang riil.
Bagaimana Cara Membuat Infografis
Setelah membaca mengenai seluk beluk infografis, saatnya kamu mengetahui bagaimana cara untuk membuat infografis dengan mudah. Yuk kita bahas satu persatu langkahnya!
#1 Membuat Outline dari Infografis
Sebelum sampai ke dalam pembahasan desain, layout, dan jenis-jenis diagram apa yang akan kamu pakai di dalam infografismu. Kamu pertama-tama harus berpikir keras mengenai apa tujuan dari pembuatan infografis tersebut.
Tujuan yang harus kamu tentukan pun tidak muluk-muluk kok. Tujuan pembuatan infografis bukanlah “untuk meningkatkan traffic website” ataupun “menyimpulkan isu-isu kompleks”. Melainkan tujuan sederhana, seperti “menyajikan perbandingan data antara produk A dan produk B sebagai tujuan promosi” dan semacamnya.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu dan tim yang kamu punya akan terhindar dari memasukkan segala macam informasi serta data-data yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan ke dalamnya.
Selain itu kamu juga bisa membuat pertanyaan terkait infografis yang ingin kamu buat:
- Burning Problem – pertanyaan utama yang akan dijawab oleh infografis yang akan kamu buat.
- Supporting questions – pertanyaan penunjang yang bisa membantu menguatkan argumentasi dari pertanyaan utama yang dijawab.
- Probing questions – pertanyaan yang akan memberikan insight terkait pertanyaan utama.
#2 Mengumpulkan Data
Setelah menentukan tujuan pembuatan infografis, serta membuat outline dari infografis yang kamu buat tersebut. Kamu bisa langsung mengumpulkan berbagai macam data penunjang yang bisa ditampilkan di dalam infografis.
Data penunjang yang ingin kamu sajikan di dalam infografis bisa berupa data sekunder yang kamu ambil dari penelitian ataupun survey yang sudah ada sebelumnya, ataupun berupa data primer alias data yang kamu ambil sendiri langsung kepada subjek.
#3 Visualisasi Data
Sampailah kamu ke bagian yang menurut kami cukup sulit, karena tidak semua orang di bumi ini dibekali dengan kemampuan seni desain grafis yang baik. Padahal untuk membuat infografis yang menarik, dibutuhkan kemampuan seni desain grafis yang tinggi loh!
Menariknya lagi, meski ada ratusan jenis dan bentuk diagram, kamu bisa menentukan diagram mana yang harus kamu sajikan untuk data yang kamu punya dengan menggunakan metode ICCORE:
- Inform – ketika kamu memiliki data seputar informasi yang berkaitan dengan fakta yang tidak membutuhkan konteku untuk dipahami, gunakanlah teks berwarna menyala, besar, dan bold. Gunakan piktograf ataupun diagram lingkaran untuk meng-highlight persentase dari suatu data.
- Compare – ketika kamu ingin membandingkan banyak data, gunakanlah diagram di bawah ini:
- Gunakan diagram batang, bubble chart, dan bubble cloud untuk membandingkan data independen.
- Gunakan diagram pie, diagram donat, piktograf, atau treemap untuk membandingkan satu data dari seluruh data yang ada.
- Gunakan stacked area chart apabila kamu ingin membandingkan tren dari waktu ke waktu.
- Change – ketika kamu memiliki banyak data dan ingin memperlihatkan tren data dari waktu ke waktu, kamu bisa menggunakan diagram garis ataupun stacked area chart. Apabila kamu ingin menyajikan kejadian dalam urutan waktu, gunakan diagram alur waktu alias timeline. Adapun kamu yang ingin menyajikan data spasial, gunakanlah chloropleth map ataupun map series bila ingin menyajikan tren data spasial dari waktu ke waktu.
- Organize – kamu bisa membuat infografis dalam bentuk list bila ingin menyajikan urutan atau ranking, flowchart bila ingin menyajikan urutan di dalam suatu proses, mind map bila ingin menyajikan data dari satu grup yang sama.
- Relationship – kamu bisa membuat infografis dalam bentuk scatterplot atau multi-series plot apabila ingin menyajikan hubungan antara satu data dengan data yang lainnya.
- Explore – kamu membiarkan pembacamu secara bebas untuk mengeksplorasi data serta mendapatkan insight-insight baru untuk mereka sendiri.
#4 Layouting
Meski tergolong sulit, ada beberapa aturan tidak tertulis yang bisa kamu ikuti agar infografis yang kamu buat tampak menarik:
- Secara alamiah mata manusia akan membaca infografis dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. Bila memang infografis yang kamu buat memiliki urutan, buatlah se-alami mungkin sehingga mudah terbaca.
- Infografis dengan alur linear (satu alur) bisa menggunakan layout centered, single-column
- Infografis yang berisi perbandingan bisa menggunakan two column layout.
- Infografis yang menyajikan fakta-fakta dan bukan alur yang runut, boleh menggunakan multi-section layout.
Pada dasarnya untuk membuat suatu infografis tidak ada panduan yang baku, melainkan dari kreativitas si pembuat infografis itu sendiri. Namun panduan di atas yang kami berikan setidaknya akan membuat infografismu tampak lebih alami dan lebih mudah untuk dibaca.
#5 Styling
Setelah melewati proses layouting, sampailah kita ke langkah yang paling menarik yakni proses styling atau ‘menghias’ infografis tersebut. Buatlah infografis tersebut menjadi se-estetik mungkin tanpa harus terlihat norak.
- Gunakan font yang tidak sulit dibaca, dan hindari penggunaan ukuran font yang seragam di dalam satu infografis. Header biasanya dibuat lebih tebal dan besar sehingaa menarik orang untuk membaca.
- Grid atau garis batas yang tegas membantu komposisi dari layout yang kamu punya tampak lebih solid. Akan tetapi pastikan gaya yang kamu gunakan konsisten dan tidak berubah ubah ya.
- Tambahkan ikon untuk menegaskan fakta atau konsep-konsep tertentu di dalam infografis. Meski demikian pastikanlah bahwa warna, gaya, serta ukuran dari ikon yang kamu gunakan konsisten sehingga tampak menyatu dengan infografis yang kamu punya.
- Misaligntment adalah kesalahan fatal yang harus kamu hindari di dalam pembuatan infografik, karena akan membuat orang malas membaca infografik yang kamu punya.
- Gunakan symbol-simbol yang umum agar infografik mudah dimengerti.
- Kamu yang sudah mahir atau sudah terbiasa mendesign (dalam level pemula), boleh mencoba teknik yang dinamakan dengan negative space. Carilah teknik ini di internet dan cobalah terapkan dalam pembuatan infografismu, niscaya infografismu akan semakin keren!
- Warna memang penting, namun camkan lah bahwa infografis walaupun berwarna hitam putih akan tetap disebut sebagai infografis yang baik apabila sukses mengundang banyak orang untuk membaca dan menyampaikan kontennya secara efektif. Kamu yang tidak terbiasa untuk menentukan warna bisa menggunakan color scheme yang teresebar banyak di dunia maya. Salah satu yang kami rekomendasikan misalnya Adobe Color CC yang bisa kamu akses secara gratis dengan bermodalkan internet saja!