Cara Buat dan Contoh Surat Lamaran Kerja
By
Fakhri Zahir
Updated On
Salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh para lulusan baru adalah keterampilan di dalam membuat surat lamaran kerja. Sayangnya banyak sekali lulusan muda yang baru pertama kali mencari kerja, belum bisa membuat surat lamaran yang tepat.
Padahal dengan membuat surat lamaran kerja yang sesuai, akan meningkatkan kemungkinan kamu diterima bekerja. Banyak pelamar kerja yang potensial namun tidak diterima hanya karena surat lamaran kerja yang dikirimkan tidak sesuai.
Bagi kamu yang merupakan seorang fresh graduate ataupun Angkatan kerja yang ingin membuat surat lamaran kerja yang bisa memikat HRD, kamu sudah berada di artikel yang tepat.
Karena kami akan membahas cara buat dan contoh surat lamaran kerja, serta tips dan cara mengirimkan surat lamaran kerja menggunakan email dengan baik dan benar. Harapannya sih tentu saja supaya kualitas surat lamaran kerjamu membaik, agar diterima kerja!
Tips dan Cara Buat Surat Lamaran Kerja
Sebelum memahami beberapa bagian yang ada di surat lamaran kerja, kami ingin mencoba memberian beberapa tips penting sehingga surat lamaran kerja yang kamu kirimkan tampak lebih menonjol dan kemungkinan dipanggil wawancara akan lebih tinggi.
EYD, penting tapi sering diabaikan – ketika kamu mengirimkan surat formal tanpa memerhatikan EYD maka kemungkinan besar surat lamaran yang kamu kirimkan tidak akan dibaca seluruhnya oleh pihak HRD perusahaan.
Hal ini sangat wajar karena pihak HRD tentu menerima lamaran dari ribuan orang dan cara terbaik adalah dengan melakukan screening saja. Surat lamaran dengan banyak kesalahan EYD tentu akan menyulitkan pihak HRD, nah jangan harap mereka akan menerima surat tersebut.
Paragraf pertama dan terakhir adalah kunci – paragraf pertama harus berisi diri sendiri, atau dengan kata lain kamu harus menjual apa yang kamu miliki, skill, hingga pengalaman pribadi. Akan tetapi cukup tuliskan dengan singkat dan tidak berbelit-belit. Lebih lengkapnya biarkan pihak HRD membaca CV dan portofoliomu.
Sementara di paragraf terakhir kamu boleh-boleh saja secara tegas meminta perusahaan untuk menghubungimu kembali apabila berkenan. Hindari paragraf yang mengambang dan terlalu rendah hati apalagi tampak tidak peduli.
Perhatikan isi surat – nah ada beberapa patokan yang bisa kamu ikuti untuk membuat surat lamaran kerja. Pertama-tama biacarakan beberapa hal mengenai perusahaan yang telah kamu tahu, seputar apa yang mereka kerjakan dan bagaimana nantinya kamu akan cocok disana.
Kemudian tunjukkanlah orisinalitas dan kepribadianmu melalui surat lamaran kerja yang kamu buat. Meski demikian jangan sebutkan seluruh kemampuan dan portfolio yang kamu punya di surat lamaran kerja. Karena HRD tidak akan mau pusing membacanya dua kali (di CV dan di surat lamaran kerja).
Selain itu perhatikan frasa berikut ini: more is less! Buatlah surat lamaran kerja dengan sesingkat mungkin. Singkat namun padat, adalah kunci dari surat lamaran kerja yang berkualitas.
Selain memudahkan dalam pembuatan, surat lamaran kerja yang berbobot juga mempermudah kerja HRD dalam menyeleksi para calon pelamar. Kuncinya adalah mempermudah kerja HRD dalam seleksi awal.
Doa – terakhir, jangan lupa selalu berdoa dan boleh juga meminta doa dari orang tua. Usaha boleh maksimal, tapi tetap saja Tuhan yang menentukan. Nah akhirnya dengan mengikuti kaidah-kaidah ini kami harap kamu bisa lanjut ke tahapan wawancara.
Contoh Surat Lamaran Kerja
Meski tidak ada format baku alias standard dalam pembuatan surat lamaran kerja, ada beberapa komponen yang menurut kami cukup penting untuk dicantumkan di dalam surat lamaran kerja yang Anda buat.
Berikut ini adalah beberapa komponen penting yang bisa Anda cantumkan di dalam surat lamaran kerja Anda:
- Tempat dan tanggal penulisan surat lamaran kerja.
- Perusahaan yang dituju, lengkap dengan alamat perusahaan. Dalam hal ini Anda juga boleh menujukan surat lamaran kerja kepada pihak HRD.
- Salam pembuka.
- Kata pengantar, yang berisi maksud dari surat yang Anda buat tersebut. Buatlah sesingkat dan sepadat mungkin.
- Data diri secara singkat, yang terpenting adalah berisi nama, tempat tanggal lahir, alamat, serta riwayat pendidikan terakhir. Lebih dari itu sebaiknya tidak dituliskan, karena informasi tersebut bisa didapatkan di dalam CV Anda.
- Pengalaman kerja, skill, portfolio secara singkat. Jangan ditulis secara lengkap dan blak-blakan karena informasi semacam ini bisa didapatkan di dalam CV Anda. Tulislah beberapa pengalaman serta skill dan portfolio milik Anda yang Anda rasa paling menonjol.
- Salam penutup.
- Tanda tangan disertai tanggal, tempat, dan nama jelas.
Adapun contoh-contoh surat lamaran kerja yang bisa Anda tiru bisa Anda lihat di bawah ini, dengan mengubah beberapa keterangan pribadi Anda tentunya!
Lalu Bagaimana Cara Mengirim Surat Lamaran Kerja via Email yang Baik?
Untuk melakukan pengiriman surat lamaran kerja, tentu kamu bisa menggunakan pos alias dengan menggunakan cara tradisional. Cukup cetak surat lamaran kerja, masukkan ke dalam amplop cokelat dan kirim langsung ke perusahaan yang mau kamu tuju.
Meski kenyataannya banyak perusahaan yang masih menganut sistem tradisional ini, di era informatika seperti sekarang ini tentu saja banyak perusahaan yang juga menerima surat lamaran kerja elektronik yang dikirmkan via email.
Berbeda dengan pengiriman surat lamaran kerja via pos, ada beberapa etika penting yang perlu diperhatikan apabila ingin mengirim surat lamaran kerja via email. Yuk kita bahas saja satu persatu.
Tulis judul dan prakata – meski penulisan judul dan prakata jarang dilakukan, apalagi bagi kamu yang hanya menggunakan email untuk bertukar tugas dengan teman di kampus atau sekolah. Sifatnya menjadi wajib ketika kamu ingin mengirim surat lamaran kerja.
Jangan hanya menulis judul, email kosong, lalu lampiran / attachment surat lamaran kerja saja. Sebaiknya kamu menulis judul, lalu tulislah prakata atau pembukaan singkat yang berisi data diri, maksud melamar pekerjaan, dan jangan lupa salam pembuka dan penutup.
Jangan lupa pula, hal yang paling penting dari pengiriman pesan via email adalah dengan mempertahankan gaya bahasa yang formal dan tentu saja sopan. Isi surat lamaran kerja (apalagi CV) boleh saja se-kreatif mungkin, apalagi bila memang melamar di perusahaan industri kreatif. Tapi prakata, menurut kami cukup vital untuk diisi secara formal dan sopan.
Alamat email formal – poin penting kedua yang sering kali diabaikan oleh para first jobber adalah seringkali mereka tidak memperhatikan alamat email yang digunakan untuk mengirimkan surat lamaran pekerjaan.
Memang sih tidak ada aturan baku mengenai mana alamat email yang formal dan mana yang tidak formal. Tapi setidaknya, kamu yang masih menggunakan nama alias (nama asing) sebagai alamat email, boleh menggantinya menjadi nama email yang mengandung unsur nama sendiri.
Penulisan surat lamaran kerja yang baik dan sesuai – mengapa sesuai dan bukan rapi? Tentu saja maksud kami adalah sesuai dan rapi. Namun perlu diingat bahwa di era modern ini banyak juga perusahaan yang (justru) meminta para pelamar membuat surat lamaran sekreatif mungkin.
Sehingga menurut kami lebih tepat rasanya bila kamu membuat surat lamaran kerja yang memang sesuai dengan keinginan perusahaan. Bila perusahaan ingin yang formal, buatlah surat formal dengan format yang mudah dibaca (font, margin, justify) oleh pihak HRD.
Kirim di waktu yang baik – selain proses pembuatan dan konten dari surat lamaran kerja, penting untuk diketahui bagi Anda para first jobber untuk mengirimkan surat lamaran kerja di waktu yang tepat.
Waktu yang menurut kami paling tepat untuk mengirimkan surat lamaran kerja via email adalah di jam kerja, karena kemungkinan besar para HRD sedang membuka inbox email mereka. Di luar itu, bisa-bisa lamaranmu tertumpuk di bawah pelamar lainnya.
Jujur dalam membuat resume – percayalah, banyak orang yang mencoba menipu pihak HRD dengan cara menyembunyikan periode kerjanya. Sehingga di dalam resume hanya terlihat riwayat pekerjaan tanpa adanya masa atau waktu kerja.
Dengan cara ini biasanya orang tersebut bisa menyembunyikan masa-masa menganggur mereka. Nah saran kami jujurlah kepada perusahaan, karena selain pihak HRD pasti bisa mengendus kedustaan ini, seringkali periode menganggur tidak berdampak besar kok pada lamaranmu.
Karena itulah, meski (misalnya) pernah memiliki periode menganggur hingga 6 bulan lamanya, jangan takut untuk mencantumkan hal tersebut. Hal tersebut jauh lebih baik dibandingkan berbohong, dan (pasti) diketahui oleh pihak HRD.
Jangan posesif – kami mengerti kegelisahanmu yang sedang mencari kerja, pasti membutuhkan jawaban secepatnya. Tapi coba tenangkan pikiranmu dan pahami lah bahwa pihak HRD sedang menyeleksi ratusan atau malah ribuan surat lamaran.
Tentu saja mereka pun membutuhkan waktu untuk melakukan seleksi tersebut. Lagipula biasanya perusahan akan memberi pengumuman dengan jelas kok terkait timeline penerimaan karyawan baru.
Akan lebih bijak apabila kamu yang menunggu balasan email dari pihak perusahaan dibanding harus mengirimkan email hingga 2 sampai 3 kali untuk meminta balasan.
Baca Juga: Cara Buat Surat Keterangan Sehat