Bisnis Ternak Lele bisa Beli Lamborghini
By
Fakhri Zahir
Updated On
Lele bagi sebagian orang barangkali merupakan salah satu hewan yang cukup jorok, mengingat tempat tinggalnya yang umumnya penuh lumpur dan lele pun dikenal sebagai hewan yang diketahui pemakan segala.
Meski demikian lele juga bisa menjadi salah satu kuliner primadona bagi banyak orang, karena rasanya yang khas dan gurih. Tidak percaya? Coba saja Anda tengok banyaknya tempat makan pecel lele di pinggir jalan, hingga restaurant besar yang menjual lele seperti Lele Lela.
Dari sanalah kemudian banyak orang yang memutuskan untuk menjadi peternak lele, karena tentu saja bila dihitung-hitung bisnis ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Tapi sebelum memulai bisnis ternak lele, ada baiknya Anda membaca tips dan trik dari kami ini!
Mengapa Ternak Lele?
Pernah dengar nama Muhammad Iqbal? Dialah sang peternak lele yang memulai terobosan dengan melakukan impor lele ke Jepang dan Eropa! Berawal dari kegigihannya beternak lele, ditambah riset terbaru yang membuktikan bahwa kandungan gizi lele melebihi salmon.
Muhammad Iqbal sukses beternak lele hingga ke benua Eropa dan Jepang. Dari sini saja harusnya Anda bisa menyimpulkan bahwa lele merupakan salah satu komoditas yang memiliki prospek usaha yang sangat cerah.
Karena pasar penjualan ikan lele yang luas inilah sehingga kami cukup merekomendasikan Anda yang ingin mencoba berbisnis budidaya ikan untuk mencoba ikan lele. Selain itu Anda bisa memulainya dengan modal yang cukup kecil.
Selain itu perlu diketahui bahwa salah satu komponen penting di dalam berbisnis adalah proses pemasaran alias marketing. Sementara cara pemasaran ikan lele relatif mudah mengingat segmentasi pasar yang amat luas disertai permintaan pasar yang juga tinggi.
Alasan terakhir mengapa Anda perlu mencoba ternak lele adalah karena perawatan dan pemeliharaan ikan lele yang relatif lebih mudah amat cocok terutama bagi Anda yang ingin belajar budidaya ikan konsumsi terlebih dahulu.
Setelah mahir membudidayakan ikan lele Anda bisa melakukan upscaling ataupun mencoba melakukan budidaya ikan konsumsi lainnya. Dengan begini tentu harapannya Anda sudah terbiasa dalam melakukan budidaya ikan konsumsi.
Lalu bagaimana cara budidaya ikan lele yang mudah dan tepat, sehingga bisa dicoba oleh orang-orang yang baru mencoba budidaya ikan konsumsi alias masih pemula?
Persiapan Kolam Lele
Sebagaimana budidaya ikan konsumsi lainnya, hal pertama yang harus Anda siapkan adalah melakukan pengeringan kolam ikan lele. Beberapa tipe kolam yang bisa Anda gunakan untuk budidaya ikan lele diantaranya adalah kolam tanah, semen, terpal, jaring apung, hingga keramba.
Namun salah satu yang akan kita bahas disini adalah budidaya ikan lele dengan menggunakan kolam tanah. Karena menurut kami merupakan salah satu yang termudah dan termausk yang paling banyak dilakukan oleh pembudidaya ikan lele lainnya.
Pengeringan tanah – proses pertama yang harus Anda lewati adalah proses pengeringan tanah yang biasanya dilakukan dalam 3 hingga 7 hari bila cuaca di daerahmu terik terus menerus. Bila tidak tentu saja proses pengeringannya akan semakin lama.
Proses pengeringan tanah bisa Anda lakukan hingga terdapat retakan-retakan di atas tanah, namun masih meninggalkan jejak sedalam 2 hingga 3 cm apabila Anda injak dengan menggunakan kaki Anda.
Lebih dari itu bisa dipastikan tanah kolam yang Anda gunakan sudah terlalu kering dan sulit dijadikan kolam ikan lele. Maka dari itu jangan sampai tanah yang akan Anda gunakan terlalu kering ya.
Proses pengeringan ini dilakukan agar bibit-bibit penyakit yang nantinya mungkin menyerang ikan lele yang Anda punya mati. Apalagi kalau Anda sebelumnya sudah pernah melakukan budidaya ikan di kolam yang sama.
Pembajakan tanah – setelah dilakukan proses pengeringan hal penting lainnya yang perlu Anda lakukan adalah pembajakan tanah. Proses pembajakan tanah dilakukan dengan cara mencangkul seluruh permukaan tanah yang akan menjadi kolam ikan.
Anda bisa mencangkul dan mengaduk tanah tersebut hingga kedalaman 10 – 15 cm, sekaligus memperhatikan apabila ada sampah plastik ataupun kotoran berbau busuk yang tertinggal di permukaan tanah.
Buanglah seluruh sampah-sampah atuapun kotoran berbau busuk yang Anda temukan tersebut. Kotoran yang berbau busuk biasanya berasal dari pakan ikan yang mengendap hasil dari budidaya ikan di periode sebelumnya.
Pengembalian pH tanah – proses selanjutnya yang tidak kalah penting adalah untuk melakukan pengapuran dengan tujuan menyeimbangkan pH tanah. Nah supaya lebih akurat tentu saja sebelumnya Anda harus mengukur pH tanah kolam ikan lele Anda.
Adapun pH yang dibutuhkan biasanya adalah pH netral yakni berkisar antara 7-8 saja, sementara pH tanah pada umumnya berada di angka 6 ke bawah. Tujuan penetralan pH tanah ini adalah untuk membasmi mikroorganisme jahat yang bisa menyebabkan penyakit pada lele.
Untuk mengembalikan pH tanah ini Anda bisa membeli dolomite ataupun kapur tohor di toko-toko pertanian dan bisa menebarkan kapur tersebut dengan dosis di bawah ini:
- Bila pH kurang dari 4 gunakan kapur pertanian sejumlah 500 hingga 1000 kg per hektar kolam.
- Bila pH antara 5 hingga 6 gunakan kapur pertanian sejumlah 250 hingga 500 kg per hektar kolam.
- Bila pH 6 gunakan kapur pertanian sejumlah 100 hingga 250 kg per hektar kolam.
Bila Anda sudah menaburkan kapur tohor secara merata maka Anda bisa langsung mengaduk tanah hingga kedalaman 10 cm. Setelah itu diamkanlah tanah tersebut selama dua hingga tiga hari setelahnya.
Pemupukan tanah – kemudian Anda bisa melakukan pemupukan tanah dengan menggunakan pupuk organik seperti kompos ataupun pupuk kandang, dan dengan menggunakan pupuk sintetik seperti TSP dan urea.
Tujuan pemupukan tanah adalah agar biota-biota organik kecil seperti fitoplankton bisa tumbuh subur di kolam lele Anda. Biota-biota kecil inilah yang nantinya akan menjadi pakan alami bagi ikan lele yang Anda punya.
Pertama-tama Anda bisa menaburkan pupuk organik sebanyak 1 hingga 2 ton per hektar kolam ikan yang Anda punya, dan kemudian Anda bisa mendiamkan pupuk tersebut selama 1 hingga 2 minggu.
Setelah pupuk organik selesai didiamkan maka Anda bisa menambahkan pupuk sintetik baik pupuk urea sebanyak 50 hingga 70 kg per hektar ataupun dengan menggunakan TSP sejumlah 25 hingga 30 kg per hektarnya untuk kemudian didiamkan selama 1 sampai 2 hari.
Pengisian air kolam – nah sampailah Anda ke tahap pengisian air kolam. Untuk mengisi air kolam pun Anda tidak bisa melakukannya secara langsung. Meski ketinggian air ideal untuk ikan lele adalah 100 – 120 cm, pertama-tama Anda harus mengisi air setinggi 30 – 40 cm saja.
Diamkan air setinggi 30 – 40 cm tersebut selama satu minggu, tujuannya adalah agar sinar matahari tembus hingga dasar kolam dan biota organik yang akan menjadi pakan alami lele bisa tumbuh dengan subur.
Tanda biota organik fitoplankton yang tumbuh subur di kolam adalah warna kolam yang berwarna kehijauan. Setelah itu barulah Anda bisa mengisi air kolam sedikit demi sedikit untuk kemudian ditebarkan benih ikan lele. Semakin besar ikan lele Anda harus mengisi air kolam yang Anda punya hingga ketinggian ideal yang telah kami jelaskan sebelumnya.
Persiapan Benih Lele
Selain kolam yang baik, memilih benih lele juga merupakan salah satu tahapan penting yang cukup menentukan di dalam melakukan budidaya ikan lele. Pemilihan benih lele yang baik akan menentukan keuntungan Anda nantinya.
Bila Anda penggemar lele pasti Anda pernah mendengar ikan lele dumbo yang sempat hits beberapa tahun yang lalu. Namun sayangnya reputasi ikan lele dumbo semakin hari semakin turun karena memang kualitasnya yang dirasa semakin turun pula.
Nah oleh karena itulah pemerintah melalui BBPBAT Sukabumi mencoba mengembangkan varian lain ikan lele konsumsi dari ikan lele dumbo yang kemudian diberi nama dengan varian ikan lele sangkuriang.
Untuk Anda yang baru mencoba melakukan budidaya ikan lele, kami cukup menyarankan Anda untuk melakukan budidaya ikan lele jenis sangkuriang ini loh karena memang diketahui cukup menghasilkan!
Pemilihan benih unggul – untuk membeli benih ikan lele Anda bisa mencari di toko-toko peternakan terdekat dengan rumah Anda. Adapun beberapa patokan yang bisa Anda gunakan untuk memilih benih unggul adalah sebagai berikut:
- Ukuran benih lele relatif seragam dan tidak berebeda terlalu jauh antara yang satu dengan yang lainnya.
- Gerakannya relatif lincah dan biasanya benih yang sakit akan cenderung diam di pinggir kolam. Anda juga bisa melakukan pengujian sederhana dengan cara meletakkan benih ikan lele di arus air, benih ikan yang sehat dan unggul seharusnya bisa berenang dengan baik melawan arus.
- Tidak terdapat luka ataupun kecacatan di permukaan tubuh benih ikan.
- Ukuran benih ikan yang ideal untuk dipilih adalah dengan besar 5 hingga 7 cm.
Pemilihan benih dengan ukuran tersebut dan benih yang seragam akan memudahkan Anda di dalam pemeliharaan dan perhitungan pemberian pakan lele. Dengan benih ukuran 5 – 7 cm biasanya Anda bisa mendapatkan 9 hingga 12 ekor lele per kg dalam 2-3 bulan pembudidayaan.
Penebaran benih lele – setelah mendapatkan benih yang diinginkan Anda bisa langsung melakukan penebaran benih. Sebagaimana penebaran benih ikan konsumsi lainnya, Anda harus melakukan penebaran benih dengan perlahan-lahan.
Anda bisa melakukan penyesuaian suhu dan air dengan cara memasukkan kantong plastik atau wadah berisi benih terapung di dalam kolam. Biarkan selama setengah jam hingga suhu wadah dengan kolam bisa sama.
Setelah itu Anda bisa membuka ikat plastik atau memiringkan wadah berisi benih dan membiarkan benih ikan lele keluar dengan sendirinya. Benih yang sudah keluar merupakan benih-benih yang sudah berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan kolam.
Nah menariknya di dalam budidaya ikan lele Anda bisa menebar benih dengan kepadatan yang sangat tinggi bahkan bila dibandingkan dengan ikan-ikan konsumsi lainnya, yakni mencapai 200 hingga 400 ekor per meter persegi.
Bahkan diketahui bila Anda bisa mempersiapkan kolam dengan lebih optimal dan lebih baik lagi, Anda bisa menebarkan benih dengan kepadatan yang lebih tinggi dari kepadatan di atas. Untuk alasan inilah mengapa budidaya lele disebut sebagai salah satu yang paling optimal di dalam mendapatkan keuntungan.
Pemeliharaan Ikan Lele
Bila sudah mempersiapkan kolam dan menebarkan benih, tentu kini saatnya Anda melakukan pemeliharaan lele dengan baik agar lele-lele yang Anda punya bisa menjadi besar dan memberikan Anda Lamborghini.
Pemberian pakan lele – pakan lele yang dianjurkan merupakan pakan dengan kandungan protein hewani yang cukup tinggi. Tapi Anda tidak perlu bingung karena Anda cukup memilih pakan lele yang sudah banyak tersedia di pasaran, pilihlah yang bergizi dengan harga yang relatif menguntungkan.
Pemberian pakan lele bisa didasarkan atas bobot tubuh lele. Cara mengukur bobot lele adalah dengan mengambil random sampling setiap 10 hari sekali untuk kemudian Anda kali dengan jumlah lele yang ada di kolam yang Anda punya.
Untuk alasan inilah mengapa di awal pemilihan benih Anda perlu memilih benih lele dengan ukuran yang seragam sehingga nanti pembesarannya pun akan seragam dan tidak menyulitkan di dalam pemberian pakan.
Adapun pemberian pakan lele yang lazim diberikan adalah sekitar 3-6% dari total bobot tubuh lele. Akan tetapi Anda perlu mengurangi pemberian pakan hingga 3% bobot tubuh lele sekitar 2 minggu menjelang panen.
Selain itu pemberian pakan lebih dari yang dianjurkan bisa menyebabkan lele terkena penyakit pecah usus. Hal ini diakibatkan karena sifat dasar ikan lele yang merupakan ikan yang cukup rakus sehingga berapapun makanan yang diberikan pasti akan disantap oleh lele tersebut.
Pemberian pakan bisa dilakukan sebanyak 4 hingga 5 kali dalam sehari. Intinya sih semakin besar ikan lele maka semakin jarang frekuensi pemberian pakan dilakukan. Lakukan pemberian pakan secara rutin dan teratur. Selain itu kami rekomendasikan Anda lebih banyak memberi pakan di sore dan malam hari berhubung lele merupakan hewan yang lebih aktif di malam hari.
Selain pakan utama Anda juga bisa memberikan pakan tambahan yang bisa mempercepat pembesaran ikan lele yang Anda punya. Ada banyak pilihan pakan tambahan yang bisa Anda beli untuk lele yang Anda punya.
Pakan tambahan tersebut biasanya merupakan limbah-limbah makanan konsumsi manusia yang tidak bisa dikonsumsi manusia. Contohnya adalah ikan rucah, limbah ayam, daging keong mas, dan limbah konsumsi lainnya.
Tapi ingat ya sebelum diberikan kepada lele yang Anda punya Anda bisa merebus dan mencincang-cincang makanan tersebut sehingga bisa dikonsumsi lele dengan lebih mudah.
Selain itu hal penting yang harus Anda perhatikan di dalam budidaya ikan lele adalah jangan sampai membuat ikan lele kelaparan karena diketahui lele merupakan ikan yang bisa menjadi kanibal bila kekurangan makanan di dalam ekosistemnya.
Pengelolaan air kolam – meskipun ikan lele merupakan ikan yang cukup tahan dengan kondisi kolam yang jelek sekalipun, Anda tetap saja harus memperhatikan kualitas kolam yang Anda punya sehingga pertumbuhan lele yang Anda punya tetap optimal.
Biasanya kolam mulai tidak sehat bila tercium bau busuk yang berasal dari sisa sisa pakan yang tidak termakan oleh lele yang Anda punya. Nah sisa-sisa inilah yang akan menimbulkan gas-gas yang bisa merusak kualitas air dan lele yang Anda punya.
Pengendalian hama, penyakit, dan predator – sama seperti budidaya ikan lainnya, Anda harus selalu mengawasi ikan yang Anda punya dari serangan-serangan hama, predator, serta penyakit yang mungkin ada.
Perbedaan lele dengan ikan lainnya adalah kebanyakan yang merusak budidaya ikan lele adalah predator-predator besar seperti ular, musang air, burung, hingga linsang. Maka dari itu Anda perlu proteksi berupa pagar dan saringan di jalan masuk dan keluar air kolam yang Anda punya.
Selain itu Anda bisa waspada terhadap beberapa penyakit di bawah ini:
- Bintik putih yang disebabkan oleh protozoa, yang sebenarnya merupakan penyakit dari semua ikan air tawar konsumsi. Biasanya sih ikan lele yang terkena penyakit ini akan menggosok-gosokkan badannya ke dasar kolam atau dinding kolam. Untuk mencegah penyakit ini pastikan suhu air berada di kisaran 28oC, dan rutin mengatur sirkulasi air. Adapun obat untuk penyakit bintik putih adalah perendaman ikan di dalam formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam.
- Penyakit gatal yang disebabkan oleh protozoa. Sama seperti bintik putih, untuk mengobati lele yang terkena penyakit ini bisa direndam di dalam larutan formalin 40 ppm selama 24 jam.
- Penyakit akibat bakteri Aeromonas hydrophila yang menyebabkan perut ikan lele gembung dan berisi cairan. Untuk mengobati lele yang terinfeksi bakteri ini bisa dengan menggunakan antibiotik oksistetrasiklin dengan dosis 50 mg/kg pakan ikan lele selama 7 hingga 10 hari. Selain itu ganti air kolam dua hari sekali ditambah garam dapur dengan dosis 100-200 gram/m3 air.
- Penyakit cotton wall disease yang merupakan penyakit akibat bakteri Flexibacter columnaris yang menyebabkan luka dan lecet pada sekujur tubuh lele. Untuk mencegah serangan bakteri ini Anda harus memastikan tidak ada makanan yang membusuk di dasar kolam dan mencegah suhu air terlalu tinggi. Obat dari penyakit ini adalah oksistetrasiklin dengan dosis 50 mg/kg pakan ikan lele selama 7 hingga 10 hari.
- Penyakit akibat channel catfish virus yang menyebabkan lele perdarahan di sirip dan perut serta tampak lemah dan berenang tegak vertikal di permukaan kolam. Untuk mencegah serangan virus ini Anda harus rajin membersihkan kolam, dan sayangnya belum ada obat untuk penyakit ini.
- Avitaminosis C alias kekurangan vitamin C yang ditandai dengan tubuh bengkok dan tulang kepala retak. Untuk mengobati kekurangan vitamin C pada ikan lele bisa dengan cara pemberian vitamin mix dengan dosis 1 gram per kg pakan lele selama 5 hingga 7 hari.
Panen Ikan Lele
Setelah melakukan perawatan dengan baik dan benar, tentu saja tahapan panen merupakan salah satu yang paling Anda tunggu-tunggu bukan? Untuk bisa memanen ikan lele Anda bisa menunggu ikan hingga mencapai besar 9-12 ekor per kg nya.
Nah perlu diingat selama 24 jam sebelum panen Anda tidak perlu memberikan pakan apapun kepada ikan lele sehingga ketika proses transportasi ikan lele tidak akan buang kotoran yang justru akan merusak kualitasnya.
Selain itu jangan lupa lakukan proses penyortiran ikan lele berdasarkan ukuran tubuhnya saat panen. Karena biasanya pemisahan ukuran lele ini berhubungan dengan harga jual ikan lele maka menurut kami proses penyortiran ini merupakan salah satu proses yang cukup penting.
Penutup
Pada dasarnya sama seperti budidaya ikan konsumsi lainnya, bahwa keuntungan yang kalian dapatkan akan bergantung dengan modal yang kalian punya. Selain itu keuntungan juga amat bergantung dengan tingkat kematian ikan lele.
Memang sih tidak ada angka yang pasti berapa tingkat kematian yang dianggap normal dan dianggap terlalu tinggi. Namun ketika sudah mencapai 2 digit maka Anda perlu mewaspadai tingkat kematian lele yang Anda punya.
Untuk mengantisipasinya tentu Anda bisa belajar lebih jauh lagi dengan berbagai macam ilmu yang ada saat ini. Selain itu ada pula beberapa probiotik yang diklaim bisa menekan angka kematian lele dengan sangat baik.
Nah bila menemukan hal-hal semacam itu Anda bisa banyak bertanya kepada petani-petani lele yang sudah mahir dan barulah membeli produk tersebut bila Anda memang benar-benar yakin dengan manfaatnya. Jangan lupa juga buat proposal bisnis yang baik ya!
Bila sudah menemukan formulanya barulah Anda bisa melakukan upscaling usaha lele ini mengingat prosesnya relatif mudah dengan kepadatan yang sangat tinggi. Ditambah dengan pemasaran kelas wahid bukan tidak mungkin usaha lele yang Anda punya bisa memberikan Anda Lamborghini lho!
Baca Juga 10 pengusaha tersukses di Indonesia, Dropshiper vs Reseller, Franchise Pilihan