Biaya Merakit Sepeda Gunung (MTB) Lengkap
By
Fakhri Zahir
Updated On
Bersepeda saat ini sudah bukan lagi menjadi sekadar olahraga hobi, melainkan menjadi gaya hidup. Banyak kalangan milenials yang mulai melek kesehatan saat ini mencoba-coba bersepeda, tentu dengan persiapan yang sangat matang.
Lebih jauh lagi hal ini kemudian membuat pasar sepeda di Indonesia menjadi sangat berkembang. Produsen-produsen mancanegara mulai memusatkan perhatiannya ke negeri kepulauan ini, pun produsen lokal.
Produsen lokal kini banyak membuat sepeda yang memiliki kualitas jempolan dan bisa bersaing dengan merk-merk asing. Hal inilah yang kemudian banyak orang-orang tergiur untuk (bukan hanya) sekadar bersepeda, tapi bergaya dengan sepeda.
Pertanyaannya, bila ingin tampil beda tentu kamu harus merakit sepeda. Sekarang, sebenarnya berapa sih biaya yang dibutuhkan untuk merakit sebuah sepeda gunung?
Merakit Sepeda Gunung Pertamamu
Bagi kamu yang belum pernah bermain sepeda tentu ada banyak pertanyaan yang saat ini muncul di kepalamu, mulai dari apa sih itu sepeda gunung, apa saja jenis sepeda gunung, apa saja komponennya, dan bagaimana merakitnya.
Nah kami akan coba menjawab pertanyaan kamu satu persatu agar kamu tidak kebingungan dan bisa memulai hobi barumu yang satu ini.
#1 Tentukan Jenis Sepeda Gunung (MTB) yang Ingin Dirakit
Pertama-tama kamu harus tahu sepeda gunung jenis apa yang kamu ingin buat. Pada dasarnya saat ini ada banyak sekali jenis sepeda gunung yang bisa kamu buat, dan berikut ini adalah garis besarnya berdasarkan aliran yang kamu inginkan.
Cross Country (XC) - merupakan salah satu jenis sepeda gunung yang memiliki geometri yang cukup sederhana. Sepeda jenis ini biasanya memiliki ciri khas frame yang rigid dan tidak memiliki suspensi belakang.
Umumnya sepeda jenis XC bisa digunakan untuk menjelajahi jalanan perkotaan hingga daerah pedesaan dengan jalanan tanah, makadam, rock garden, dengan tingkat kesulitan rendah hingga menengah.
Sepeda XC cukup direkomendasikan bagi kamu yang memiliki budget terbatas dan bermain MTB dengan jalur-jalur yang tergolong biasa saja, bukan jalur-jalur yang sulit untuk dilalui. Misalnya jalur trail di Puncak hingga kaki gunung.
Namun memang, bagi kamu yang memiliki uang lebih agaknya tidak kami rekomendasikan membeli sepeda jenis XC. Kami khawatir ketika kamu mulai terbiasa bermain di gunung, akan ada keinginan untuk mengupgrade sepeda.
Sayangnya sepeda jenis XC upgrade nya cukup terbatas. Kamu hanya bisa melakukan upgrade di sektor kaki-kaki, shock depan, dan drivetrain saja. Nah, bila ada uang berlebih silahkan coba cek jenis sepeda selanjutnya.
All Mountain (AM) - selain dari XC, salah satu genre yang cukup digemari oleh para penggila sepeda gunung adalah AM atau biasa dikenal dengan istilah Trail Bike. Sepeda AM merupakan salah satu pilihan tepat untuk pegiat sepeda gunung.
Hal ini lantaran desainnya yang dibuat begitu versatile dimana sepeda ini cocok digunakan di daerah urban, pedesaan, dan jalur-jalur ringan, hingga masuk ke dalam jalur hutan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Perbedaan AM dengan XC adalah terdapatnya shock belakang dengan bentuk frame yang fleksibel. Biasanya terdapat engsel-engsel yang lokasinya bergantung dari geometri dari frame sepeda itu sendiri.
Hal ini memungkinkan untuk para penunggang sepeda AM melibas trek-trek ekstreme yang membuat sepeda menerima banyak sekali guncangan dan tekanan. Apalagi bagi para rider yang memiliki berat badan berlebih.
Downhill (DH) - nah kebanyakan orang-orang yang baru bermain MTB pasti mengidentikkan sepeda gunung dengan sepeda DH. Padahal sepeda DH inilah yang sebenarnya cukup jarang digunakan oleh para penghobi.
Hal ini karena sifatnya yang tidak terlalu versatile, dimana sepeda DH lebih lazim digunakan untuk menuruni tebing-tebing curam layaknya pada kompetisi-kompetisi sepeda gunung di seluruh dunia.
Alih-alih, sepeda jenis DH tergolong berat dan cukup sulit digunakan untuk menanjak. Sehingga para rider biasanya membutuhkan tenaga yang jauh lebih besar untuk mengendarai sepeda ini di trek pegunungan dengan kombinasi jalur menanjak dan menurun.
Lebih jauh lagi, diantara seluruh saudaranya, sepeda jenis DH memang terkenal dengan harganya yang tidak murah. Sepeda DH, bahkan dari merk lokal saja bisa dihargai puluhan juta rupiah!
Adapun ciri khas sepeda DH adalah shock depan yang begitu panjang, biasanya mencapai setinggi handle bar dari sepeda itu sendiri. Hal ini tentu sesuai dengan peruntukannya, menyerap benturan-benturan tinggi ketika menuruni trek downhill yang ekstreme.
Dirt Jump (DJ) - jenis sepeda MTB terakhir yang bisa kamu beli adalah jenis DJ. Cukup kontroversial barangkali, dimana DJ pada dasarnya adalah hasil kawin silang dari sepeda BMX dengan MTB.
Sebagaimana asal-usulnya, kebanyakan pengguna sepeda DJ adalah para freestyler yang memainkan sepeda mereka di bike park. Secara bentuk menyerupai sepeda XC, namun biasanya memiliki frame dengan sudut yang lebih tajam.
Kami tidak terlalu merekomendasikan kamu merakit sepeda jenis ini, kecuali memang bila secara spesifik kamu ingin mencoba menggeluti dunia dirt jump dengan segala trik dan aksi yang ada di dalamnya.
#2 Tentukan Budget yang Ingin Kamu Gunakan
Saat ini sudah banyak pabrikan sepeda gunung bermunculan, mulai dari yang memiliki kelas lokal hingga internasional. Lebih jauh lagi saat ini pun sudah banyak pabrik komponen sepeda gunung yang bertebaran di Indonesia.
Hal ini akan sangat berdampak dengan budget yang kamu miliki, dimana dengan budget berapapun yang wajar tentunya kamu sudah bisa merakit dan memiliki MTB pertamamu sendiri. Kamu yang tentukan!
Sebagai gambaran misalnya, untuk membangun sebuah MTB yang proper, wajar, dan bisa dibawa bermain ke trek gunung sebenarnya, menurut kami kamu bisa menyediakan budget mulai dari Rp 5.000.000,- hingga Rp 150.000.000,- ke atas!
Dengan range harga yang sebesar itu, tentunya pada akhirnya kembali kepada si rider sendiri. Apakah kamu benar-benar membutuhkan sepeda yang mahal dan bergengsi, atau sekadar bisa ditunggangi di trek gunung sebenarnya.
Bahkan untuk kamu yang hanya menyukai MTB saja, tanpa harus membawanya bermain ke gunung. Saat ini kamu sudah bisa merakit dan membawa pulang MTB dengan budget kurang dari Rp 5.000.000,- lho!
#3 Beli Komponen Dasar Sepeda Gunung
Bila sudah menentukan hal yang kami jelaskan di poin pertama dan kedua, saatnya kamu mulai hunting komponen-komponen dasar dari sebuah sepeda gunung. Kami akan menjelaskan secara singkat masing-masing dengan rentang harganya.
Frame Sepeda
Saat ini ada banyak sekali jenis frame, merk, dan bahan pembuatan frame yang tersedia dipasaran. Secara umum ketiga hal tersebut lah yang membuat harga dari frame sepeda bisa demikian beragamnya.
Saran kami pilih saja salah satu yang paling sesuai dengan budget yang kamu miliki. Cukup pilih frame sesuai kebutuhan, karena saat ini merk-merk lokal semacam United, Dominate, Thrill, dan Polygon pun memiliki frame dengan kualitas jempolan.
Adapun harga yang harus dikeluarkan untuk frame sepeda adalah yang paling beragam, mulai dari Rp 1.000.000,- s/d Rp 100.000.000,- ++.
Drivetrain
Setelah menentukan frame sepeda yang ingin kamu beli, saatnya menentukan drivetrain mana yang harus kamu beli. Sebelum lanjut, istilah drivetrain sendiri mengacu kepada beberapa komponen dasar yang menggerakkan sepeda gunung.
- Crankset - merupakan bagian yang mengacu kepada komponen yang kamu gunakan untuk menggowes sepeda. Crankset sendiri terdiri atas chainring, crank arm, bottom bracket dan pedal. Biasanya awam melihatnya sebagai satu kesatuan saja.
- Rantai - bagian yang menyalurkan tenaga dari crank hingga ke gear belakang.
- Cassette Sprocket - merupakan komponen gear belakang yang langsung berhubungan dengan roda belakang. Menyambung dari crankset dengan menggunakan rantai.
- Front Derailleur - merupakan komponen untuk mengganti gigi di bagian crank (depan).
- Rear Derailleur - merupakan komponen untuk mengganti gigi di bagian cassette sprocket (belakang).
- Shifter - sebenarnya bukan komponen drivetrain langsung. Namun shifter adalah alat yang diletakkan di handlebar yang berguna untuk mengganti gigi depan maupun belakang.
Saat ini ada dua merk yang konsumennya cukup luas di seluruh dunia, yakni Shimano dan SRAM. Keduanya sangat cocok dibeli bagi kamu yang baru saja bermain sepeda gunung ataupun bahkan sepeda roadbike.
Dari sisi harga kamu bisa melihatnya di bawah ini, adapun urutannya kami tulis berdasarkan kualitas, level, dan teknologi yang dimiliki (harga e-commerce per Oktober 2021):
- Shimano
- Shimano Tourney Rp 1.000.000,- s/d Rp 1.800.000,-
- Shimano Altus M2000 Rp 1.300.000,- s/d Rp 2.100.000,-
- Shimano Acera M3000 Rp 2.300.000,- s/d Rp 2.900.000,-
- Shimano Alivio M3100 Rp 2.500.000,- s/d Rp 3.200.000,-
- Shimano Deore M6100, M5100, M4100 Rp 4.500.000,- s/d Rp 7.500.000,-
- Shimano SLX M7100 Rp 8.000.000,- s/d Rp 9.500.000,-
- Shimano Deore XT M8050 Rp 10.000.000,- s/d Rp 13.000.000,-
- Shimano Deore XT M8100 Rp 10.000.000,- s/d Rp 13.000.000,-
- Shimano XTR M9050 Rp 20.000.000,- s/d Rp 32.500.000,-
- Shimano XTR M9100 Rp 20.000.000,- s/d Rp 32.500.000,-
- Shimano Downhill Specific
- Shimano Zee M640 Rp 2.500.000,- s/d Rp 3.200.000,-
- Shimano Saint M820 Rp 4.500.000,- s/d Rp 7.500.000,-
- SRAM
- SRAM X5 Rp 1.300.000,- s/d Rp 2.100.000,-
- SRAM X7 Rp 2.500.000,- s/d Rp 3.200.000,-
- SRAM X9 Rp 4.500.000,- s/d Rp 7.500.000,-
- SRAM NX Rp 4.500.000,- s/d Rp 7.500.000,-
- SRAM GX Rp 7.000.000,- s/d Rp 8.500.000,-
- SRAM XO Rp 8.000.000,- s/d Rp 9.500.000,-
- SRAM XO1 Rp 10.000.000,- s/d Rp 13.000.000,-
- SRAM XX Rp 15.000.000,- s/d Rp 19.000.000,-
- SRAM XX1 Rp 18.000.000,- s/d Rp 20.000.000,-
- SRAM Eagle (Versi Terbaru)
- SRAM SX Eagle Rp 4.500.000,- s/d Rp 7.500.000,-
- SRAM NX Eagle Rp 4.500.000,- s/d Rp 7.500.000,-
- SRAM GX Eagle Rp 7.000.000,- s/d Rp 8.500.000,-
- SRAM XO1 Eagle Rp 25.000.000,- s/d Rp 30.000.000,-
- SRAM XX1 Eagle Rp 25.000.000,- s/d Rp 30.000.000,-
Pada akhirnya untuk urusan drivetrain, kamu wajib menyesuaikannya dengan budget dan peruntukkan. Untuk kamu yang menggunakan sebagai sepeda trail seminggu 1-2 kali misalnya cukup berhenti di Shimano SLX hingga Deore XT.
Umumnya penggunaan drivetrain berharga puluhan juta seperti SRAM XO1 Eagle atau XTR adalah khusus untuk racer yang bermain sepeda di level profesional. Tapi tetap saja, sebagai penghobi bila ada uangnya sih tidak masalah membeli drivetrain tersebut.
Shock
Sama seperti drivetrain untuk urusan peredam, rentang harga yang bisa kamu temukan terlalu luas. Sehingga kamu harus memahami terlebih dahulu kira-kira sepeda yang kamu gunakan peruntukannya seperti apa.
Shock sendiri terbagi menjadi Front Shock (Fork) dan Rear Shock. Rear Shock atau shock belakang pun hanya ada pada sepeda-sepeda AM dan DH. Untuk sepeda XC ataupun hardtail biasanya tidak memiliki rear shock.
Beberapa merk shock yang bisa kamu coba di entry level misalnya Suntour, Manitou dan Venom. Adapun kelas mid-range hingga high end bisa mencoba Rock Shox, Fox, hingga Marzocchi.
Hal paling penting yang harus kamu tentukan untuk memilih fork adalah ketinggiannya. MTB di masa lalu umumnya menggunakan Fork dengan Travel 80 mm hingga 100 mm.
Saat ini banyak orang yang lebih menyukai menggunakan travel 100 mm hingga 120 mm. Tapi secara umum XC menggunakan 100-120 mm, AM menggunakan 100-160 mm, dan DH menggunakan 180-200 mm.
Terakhir kamu juga bisa memilih antara fork dan rear shock yang menggunakan coil (pegas) ataupun air (udara). Biasanya para pengguna DH yang ekstreme menggunakan rear shock pegas ketimbang udara. Namun hal ini masih sangat diperdebatkan.
Wheelset
Salah satu komponen yang cukup mahal dari sepeda adalah wheelset, yang terdiri dari:
- Hub dan Freehub yang merupakan poros dari ban sepeda.
- Rims yang merupakan velg dan tentu termasuk jari-jari sepeda.
- Tires yang tentu bisa amu artikan secara harfiah sebagai ban sepeda.
Untuk harga, sama seperti beberapa komponen di atas dimana lagi-lagi harus kamu sesuaikan dengan budget. Saat ini tersedia wheelset seharga Rp 1 jutaan hingga Rp 20-30 juta ke atas.
Komponen Pendukung Frame
Tidak ada istilah yang benar-benar tepat sebenarnya untuk menyebutkan komponen ini. Tapi beberapa komponen yang kami maksud adalah sebagai berikut:
- Seatpost merupakan bagian yang menghubungkan frame sepeda dengan saddle atau tempat duduk.
- Saddle merupakan bagian yang digunakan untuk duduk.
- Stem merupakan bagian yang menghubungkan frame, fork, dan handle bar.
- Headset merupakan komponen yang menutup ujung atas fork. Beberapa merk yang ternama misalnya Chris King dan Cane Creek.
- Handle Bar merupakan tempat kamu meletakkan kedua tanganmu untuk mengendalikan sepeda.
- Grip ujung-ujung handle bar, tempat meletakkan kedua tangan.
- Wire sebagaimana namanya, merupakan komponen 'kabel' yang menghubungkan rem, shifter (pengganti gigi), dsb kepada komponen-komponen drivetrain.
Mengingat banyaknya jumlah komponen di atas, harga yang bisa kamu keluarkan untuk seluruh komponen ini pun terlalu beragam. Namun secara umum kamu bisa membeli seluruhnya mulai dari harga Rp 1 juta hingga di atas Rp 20 juta.
Komponen Pendukung Rider
Nah kalau yang satu ini, adalah hal yang cukup penting namun seringkali dilupakan oleh para rider pemula. Meski demikian saat ini komponen pendukung macam ini kadang dijadikan salah satu alat untuk dipamerkan di instagram para rider.
Beberapa komponen pendukung rider diantaranya, diurutkan dari yang paling penting:
- Helm adalah komponen pendukung wajib yang harus kamu beli dan gunakan selama melakukan riding. Harganya variatif mulai dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah.
- Gloves atau sarung tangan, biasanya penting untuk rider yang mengendarai sepeda dalam jarak yang jauh. Saat ini tersedia gloves yang memiliki gel di bagian telapaknya sehingga bisa mengurangi nyeri saat riding.
- Sepatu yang bisa membantumu saat riding. Nah, untuk yang satu ini kamu tidak perlu membeli sepatu khusus bersepeda. Selama bagian punggung kaki dan tumit tertutup maka itu sudah lebih dari cukup.
- Jersey sama seperti sepatu, kamu tidak perlu membeli jersey atau seragam sepeda khusus. Selama bahan yang digunakan menyerap keringat dan bisa cepat kering, tentu semakin baik untuk digunakan riding yang cukup lama.
- Backpack untuk yang satu ini, kamu bisa membeli tas khusus seperti hydropack yang bisa menyimpan air untuk riding dalam waktu lama.
- Water Bottle merupakan salah satu komponen penting bila memang kamu ingin riding dalam jarak yang jauh.
- Knee and Shin Protector yang biasanya digunakan para rider yang bermain sepeda ke gunung. Kami taruh di urutan bawah karena tergantung peruntukannya, bila main di gunung tentu menjadi prioritas.
- Kacamata menurut kami pribadi lebih menjadi barang fashion ketimbang keperluan riding.
Di luar itu kami tidak terlalu merekomendasikan kamu untuk membelinya. Karena lebih kepada pelengkap saja ketimbang untuk bermain dengan nyaman.
Penutup
Pada akhirnya memang untuk melakukan suatu hobi, dalam hal ini bersepeda, kamu harus mengeluarkan sejumlah uang. Tapi bila melihat apa yang kami jabarkan di atas, seharusnya sih jumlah uang yang dikeluarkan bisa disesuaikan.
Jangan pernah terintimidasi dengan orang-orang yang sudah memiliki sepeda dengan harga ratusan juta rupiah. Bisa saja mereka memang profesional, atau bisa saja memang mereka memiliki penghasilan jutaan atau miliaran rupiah per bulannya.
Hal yang terpenting adalah memahami peruntukkan dari MTB yang ingin kamu rakit tersebut, disesuaikan dengan keuangan yang kamu punya, dan main saja dulu!
Ketimbang berlama-lama menabung, lebih baik merakit perlahan dari yang relatif murah dan sesuai kantong. Agar kamu bisa lebih cepat memulai berolahraga. Semangat!