Apa Saja Prospek Kerja Teknik Kimia?
By
vonika
Updated On
Teknik kimia boleh dibilang saat ini merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang cukup populer. Peminatnya pun relatif tinggi apalagi bila dibandingkan dengan teknik mesin maupun teknik elektro yang mayoritas diisi oleh laki-laki.
Prospek kerja teknik kimia sendiri cukup baik lho! Banyak pilihan kerja yang bisa dijalankan dan semuanya, cerah!
Teknik kimia sendiri merupakan suatu cabang keilmuan teknik yang mempelajari pemrosesan bahan mentah serta bahan kimia untuk diubah kemudian mejadi suatu produk. Artinya seorang sarjana teknik kimia akan banyak ‘bermain’ di dunia manufaktur.
Nantinya sarjana jurusan teknik kimia akan banyak bekerja dalam perencanaan dan perancangan alat-alat proses, hingga pengoperasian serta pengendalian dan pemeliharaan pabrik. Intinya mereka akan banyak terlibat dalam permrosesan bahan mentah di industri manufaktur,
Kamu yang tertarik untuk masuk ke sini wajib memiliki beberapa kemampuan dan keminatan di bidang kimia (tentunya!), fisika, biologi, dan kalkulus. Selebihnya kamu akan diajarkan berbagai macam ilmu lanjutan teknik kimia.
Wah kayaknya kepanjangan nih intronya, yaudah yuk langsung kita bahas aja prospek kerja teknik kimia satu persatu!
1. Spesialis Kimia
Ternyata bukan cuma dokter lho yang punya spesialisasi tertentu, anak-anak teknik kimia pun bisa menjadi seorang spesialis kimia.
Seorang spesialis kimia umumnya akan melakukan pengujian laboratorium kimia maupun fisika. Mereka dapat bekerja membantu ilmuwan untuk menganalisa zat secara kualitatif maupun kuantitatif.
Selain itu mereka juga bisa bekerja dalam bidang penelitian dan pengembangan produksi baru, quality control, pemeliharaan lingkungan, hingga berbagai jenis pekerjaan yang memerlukan eksperimen dan aplikasi kimia praktis.
Secara spesifik mereka akan mengatur dan merencanakan eksperimen dan analisis kimia dengan berbagai macam teknik. Selain itu mereka akan menyesuaikan hasil produk dengan standar yang ada, serta mencari solusi secara kimia dalam manufaktur sehingga bisa mendapatkan suatu formulasi baru atau menyesuaikannya dengan formulasi standar.
Beberapa pekerjaan spesifik yang bisa dipilih oleh orang yang menjadi spesialis kimia diantaranya adalah analis kimia, teknisi kimia dan formulasi, analis dan teknisi laboratorium, analis persiapan organik, quality control, hingga teknisi penelitian serta teknisi kualitas air.
Memang jika dilihat sepintas pekerjaan spesialis kimia bukanlah untuk semua orang, namun hanya untuk orang-orang yang cinta kepada lab saja. Namun gajinya cukup menggiurkan lho berkisar antara Rp 4.000.000,- hingga Rp 6.000.000,- dan terus bertambah seiring dengan pengalaman dan masa kerja.
2. Ahli Teknik Kimia
Nah loh, apa beda spesialis kimia dengan ahli teknik kimia? Secara mendasar mungkin tidak banyak perbedaan tapi secara garis besar seorang ahli teknik kimia biasanya bekerja dengan teknik kimia terapan dan di dalam lingkungan manufaktur ataupun industri.
Secara prinsip, sama dengan spesialis kimia yang banyak menggunakan ilmu kimia untuk pemrosesan. Hanya saja ahli teknik kimia berfokus kepada pembuatan bahan kimia dan produk dan bisanya dibutuhkan dalam industri karet, plastik, deterjen, semen, hingga kertas.
Secara lebih spesifik mereka bekerja dengan cara menganalisis serta memecahakan masalah dalam proses manufaktur kimia, mengembangkan prosedur keamanan untuk pekerja terkait reaksi kimia dan peralatan pabrik, serta melakukan penelitian dalam mengembangkan proses manufaktur yang baru.
Selain itu seorang ahli kimia juga dituntut mampu mengevaluasi peralatan serta proses kimia sehingga dapat menentukan langkah paling efektif. Akhirnya diharapkan proses manufaktur akan terjadi secara optimal.
Beberapa posisi pekerjaan terkait ahli teknik kimia misalnya ilmuwan teknik, ahli kontrol proses, ahli proses kilang minyak, ahli pengembang proses, hingga ahli kimia serta menjadi insinyur proses.
Secara umum prospek kerja teknik kimia di bidang ini cukup cerah lho. Gaji rata-rata lulusan baru ahli teknik kimia adalah Rp 4.000.000,- hingga Rp 7.000.000,-! Cukup banyak bukan? Apalagi gaji ini akan bertambah seiring dengan pengalaman dan masa kerjanya.
3. Ahli Kimia
Loh loh, apalagi ini? Apa bedanya spesialis kimia, ahli teknik kimia, dengan ahli kimia (tanpa embel-embel ‘teknik’)?
Secara prinsip pekerjaan seorang ahli kimia pastilah sama dengan seorang ahli teknik kimia serta spesialis kimia. Namun ada beberapa perbedaan mendasar seorang ahli kimia dengan keduanya, terutama ahli teknik kimia.
Karena seorang ahli kimia, serupa dengan spesialis kimia, lebih sering bekerja di dalam laboratorium. Keduanya pun sama-sama bertugas untuk melakukan pengontrolan kualitas dan proses serta terlibat dalam pengembangan produk dan pengetahuan baru.
Meski sama-sama bekerja di laboratorium, ahli kimia tetap memiliki sedikit perbedaan dengan spesialis kimia. Seorang ahli kimia biasanya banyak bekerja di laboratorium namun masih berhubungan dengan kimia terapan.
Beberapa pekerjaan ahli kimia secara terperinci misalnya ahli kimia forensik, ahli kimia kontrol kualitas, ahli kimia senior, ahli penelitian kimia, hingga ilmuwan!
Tanggung jawab utamanya tentu melakukan analisis senyawa untuk kemudian menentukan sifat, komposisi, struktur, hubungan, hingga reaksi kimia dan fisikanya. Mereka juga dituntut untuk menjaga dan memelihara instrument lab hingga memastikan protokol lab dipatuhi.
Hmm memang agak sulit yah dibedakan dengan spesialis kimia. Meski demikian prospek kerja teknik kimia masih cerah kok, apalagi di bidang-bidang yang jarang terjamah oleh orang seperti ahli kimia forensik.
Meski demikian gaji rata-rata yang didapatkan oleh ahli kimia adalah Rp 5.000.000,- hingga Rp 7.000.000,-. Menggiurkan juga bukan?
4. Pengajar Kimia
Menjadi pengajar kimia alias dosen kimia merupakan suatu profesi mulia, namun mungkin bukan cita-cita semua orang. Karena kami yakin kemampuan mengajar bukanlah kemampuan yang dimiliki oleh semua orang.
Sebagaimana namanya, seorang pengajar kimia tentu bertugas untuk mengajarkan para mahasiswa tentang ilmu-ilmu kimia. Baik ilmu kimia dasar, ilmu kimia terapan, hingga ilmu-ilmu teknik kimia lanjut.
Selain tidak menjadi pilihan semua orang, untuk menjadi dosen kimia saat ini kamu harus setidaknya menempuh pendidikan S2 sesuai aturan yang berlaku. Tentu saja tidak semua orang berminat untuk menempuh pendidikan S2 bukan?
Bicara soal gaji, tentu akan mengikuti dengan aturan yang ada. Apalagi kalau kamu memutuskan untuk menjadi dosen di universitas negeri, tentu gaji yang kamu terima akan sesuai dengan aturan gaji pegawai negeri sipil.
5. Insinyur Terapan
Secara umum kami memang cukup sulit untuk merangkum jenis pekerjaan ini, tapi mungkin insinyur terapan inilah yang memiliki prospek kerja paling cerah dibandingkan dengan pekerjaan anak-anak teknik kimia lainnya.
Beberapa insinyur terapan yang dicari-cari oleh perusahaan manufaktur misalnya ceramic engineer yang terlibat dalam proses pengubahan keramik dan bahan mentah lainnya menjadi produk keramik jadi.
Contoh lain misalnya composites engineer yang bertanggung jawab dalam mengubah bahan baku dengan campuran dan teknologi khusus untuk menjadi barang jadi. Biasanya composites engineer dibutuhkan dalam industri dengan teknologi yang cukup canggih.
Ada pula metallurgical engineer, plastics engineer, hinggasemiconductor processing engineer. Intinya seluruh insinyur ini mengerjakan semua hal yang berkaitan dengan kimia terapan, dan umumnya masuk di dalam perusahaan manufaktur.
Terakhir, bicara soal gaji. Tentu saja insinyur terapan ini memiliki gaji yang terbilang wah, apalagi yang memiliki masa kerja dan jabatan tinggi, ditambah jika bekerja di perusahaan asing. Percayalah gaji mereka mencapai nilai puluhan juta rupiah!
Jadi kesimpulannya, pekerjaan apa yang kamu pilih?