Skip to content

Tips Memulai Usaha Pertanian Organik

featured-img

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Bukan hanya isi perut buminya yang amat kaya, Indonesia terkenal dengan tanahnya yang sangat subur. Sampai-sampai nyaris tak ada tanaman yang tidak tumbuh subur di Indonesia.

Faktor itulah barangkali yang menyebabkan banyak orang Indonesia yang berprofesi sebagai petani, gak heran kalau Indonesia dijuluki sebagai negara agraris.

Fakta itulah yang saat ini juga membuat banyak sarjana pertanian mulai kembali kepada asalnya. Banyak pula sarjana lain yang bukan sarjana pertanian mencoba peruntungannya di usaha pertanian. Tapi gak semua orang loh tau cara dan tips memulai usaha pertanian.

Nah karena itulah kami disini hadir buatkamu yang mau memulai usaha pertanian. Gak usah khawatir karena kami akan bagi cara dan tips memulai usaha pertanian secara cuma-cuma buat kamu.

Cek juga: seputar bisnis kopi dan tips memulainya


Pertanian Organik adalah Kunci

Pertanian Organik

Kembali ke akarnya! Sejak tahun 80-an banyak petani Indonesia yang kembali beralih ke pertanian organik. Gerakan revolusi hijau yang melibatkan berbagai macam senyawa kimia sintetik mulai menunjukkan dampak yang buruk bagi lingkungan dan kesehatan.

Emang sih usaha pertanian gak melulu bertani di tanah lapang, bertani secara organik. Tapi buat kami usaha pertanian organik inilah yang merupakan “ibu” dari usaha pertanian. Dari sinilah nanti banyak berkembang usaha tani yang pastinya menyokong usaha pertanian organik.

Dalam menyiapkan pertanian organik pertama-tama kamu tentu saja wajib mempersiapkan lahan dan irigasi.

Irigasi sawah

Sebagaimana judulnya, lahan pertanian organik haruslah lahan pertanian yang bebas dari residu pupuk serta bahan kimia sintetik. Kalau kamu membeli lahan bekas pertanian konvensional, kamu butuh waktu seenggaknya 3 tahun kawan.

Selama kurun waktu itu tanah yang digunakan untuk bertani masih dianggap menyimpan sisa-sisa senyawa sintetik pertanian konvensional. Boleh dibilang belum memenuhi syarat untuk digunakan sebagai lahan pertanian organik.

Selain itu kalau di samping-samping kebunmu ada kebun orang lain, pastikan bahwa mereka enggak menggunakan zat pencemar. Karena bisa menyebar ke kebun kita. Berhubung kita gak bisa atur itu, pastikan saja kalau kebunmu jauh dari kebun tetangga, atau belilah tanah dengan kebun tetangga yang bebas zat pencemar.

Selain itu kalau ada kebun tetangga yang menggunakan pestisida, insektisida, dan sejenisnya, bisa jadi hama-hama mereka akan lari ke kebunmu. Kamu bisa menyiasatinya dengan menanam tanaman pelindung di kebunmu.

Tanaman pelindung ini bisa jadi berbeda-beda untuk setiap komoditas. Ada beberapa tanaman pelindung yang lazim ditanam para petani untuk melindungi hasil tani mereka.

Diantaranya adalah tanaman sengon jawa, weru, bunga dadap, gamal, lamtoro, dan masih banyak lagi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan khusus untuk bahasan ini silahkan kamu baca lebih lanjut ya. Karena masing-masing komoditas punya pelindung yang dianjurkan, dan umumnya berbeda-beda.

Selain lahan, tidak lupa kamu wajib melihat kondisi pengairan dari lahan perkebunan kamu. Kondisi pengairan tidak boleh tercemar bahan-bahan kimia sintetik, agar lahan pertanian kita bisa dianggap lahan pertanian organik.

Amannya kamu bisa langsung mengalirkan air dari sumber mata air utama dekat dengan lahan pertanian milikmu. Jangan pernah mengalirkan air dari limpahan kebun maupun sawah hasil pertanian konvensional.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan benih tanaman. Sebagaimana namanya pula, bahwa benih yang ditanamkan di kebunmu haruslah benih tanaman organik. Bukan hanya benih yang diawetkan dengan pestisida dan hormone sintetik lainnya, tapi benih hasil rekayasa genetika pun gak bisa loh dipakai untuk pertanian organik.

Benih tanaman

Setelah ini kita bisa bahas penyuburan tanah! Hal ini tentu saja amat penting dalam setiap proses pertanian. Pupuk penyubur tanah yang bisa kamu gunakan untuk pertanian organic adalah pupuk kompos, pupuk hayati, pupuk hijau, hingga pupuk kandang.

Pupuk hijau adalah pupuk hasil pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen hingga tanaman lain yang sengaja ditanam untuk diambil daunnya. Sisa lapukan tanaman ini bisa kamu langsung taruh ke dalam tanah atau diproses dulu dengan proses pengomposan.

Sementara pupuk kandang adalah pupuk hasil dari kotoran hewan. Kalau kamu mau menanam tanaman daun (bayam, kangkung, pokchoy, selada) maka pilihlah pupuk kandang dari hewan yang tidak kencing.

Maksudnya adalah pupuk kandang dari hewan seperti ayam, itik, bebek, dan unggas-unggasan. Pupuk kandang jenis ini memiliki nitrogen tinggi, dan sedikit fosfor dan kalium. Penguraiannya pun akan lebih cepat.

Nah kalau kamu mau menanam tanaman buah dan biji (kacang, mentimun, terong, apel, manga, jeruk, dll) maka kamu harus memilih pupuk kandang dari hewan yang kencing, seperti kambing, sapi, hingga kerbau. Pupuk kandang jenis ini memiliki kandungan nitrogen rendah tapi fosfor dan kalium yang tinggi.

Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan bahan organik yang diuraikan oleh organisme pengurai (decomposer) berupa jamur, bakteri, kapang, hingga cacing tanah.

Selain pupuk, kamu juga perlu menambahkan beberapa mineral alami yang masih diperbolehkan digunakan pada pertanian organik. Beberapa mineral alami yang diizinkan misalnya kapur, belerang, gypsum, dolomit, fosfat, hingga natrium klorida.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengendalian hama dan penyakit. Dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit, tentu saja kamu dilarang menggunakan obat-obatan sintetik yang banyak dijual di pasaran.

Strategi pengendalian hama dan penyakit yang bisa kamu gunakan diantaranya adalah dengan memilih varietas yang sesuai, melakukan rotasi tanaman, penerapan kultur teknis yang baik, penggunaan predator hama, penerapan ekosistem pertanian yang multivariat (beragam).

Sementara itu, kalau kamu merasa penggunaan pestisida adalah pilihan yang lebih aman, pastikan pestisida yang kamu gunakan adalah pestisida organik. Pestisida organik adalah campuran obat-obatan pengendali hama dan penyakit tanaman dari bahan-bahan alami.

Bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat pestisida alami? Untuk lebih jelasnya yuk liat tabel di bawah!

[wpsm_comparison_table id="22" class=""]

Setelah semuanya selesai kamu lakukan, sekarang saatnya memperhatikan semua hal yang terkait pascapanen. Setelah melakukan panen ada baiknya kamu melakukan pencucian hasil panenmu. Setelah itu tentu saja perhatikan penyimpanan hasil panen.

Dalam proses pencucian dan penyimpanan hindari penggunaan zat-zat kimia sintetik dan peralatan yang sekiranya terkontaminasi zat-zat kimiawi.

Setelah itu lakukanlah pemasaran hasil pertanianmu. Kamu bisa memasarkan hasil pertanianmu di pasar tradisional, pasar modern, ataupun menggunakan penjualan langsung. Di masa sekarang ini penjualan langsung tampaknya bukan hal yang sulit, apalagi dengan terbukanya pasar-pasar online di Indonesia.

Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, kamu juga bisa loh melakukan sertifikasi hasil panenmu. Banyak lembaga swasta maupun pemerintahan saat ini yang mau melakukan sertifikasi pertanian organik, dengan harga yang terjangkau!

Nah itulah kira-kira tips untuk memulai usaha pertanian organik. Tapi pertanyaan selanjutnya, gimana kalau kamu gak berminat menjadi petani, tapi masih mau terlibat di usaha pertanian organik. Tenang kita punya jawabannya.


Peluang Usaha Pertanian Lain yang Menjanjikan

Sebagaimana yang kita jelaskan di awal tadi, pertanian organik adalah induk dari segala usaha pertanian. Dengan menjamurnya lahan-lahan pertanian organik, banyak cabang-cabang usaha pendukung yang bisa dibuka, yang tentu saja akan kita bahas satu persatu.

Alat alat pertanian

Bisnis yang pertama adalah bisnis penjualan alat-alat pertanian. Kamu bisa kok melakukan bisnis ini tanpa modal, yakni dengan melakukan reselling. Kamu bisa mencari calon-calon pembeli alat-alat pertanian ini, dan kalau sudah ketemu silahkan laukan reselling.

Kalau kamu punya cukup modal, kamu juga bisa loh menjadi distributor alat-alat pertanian. Kamu bisa menjualnya ke penyalur yang ada di sekitar desa-desa dimana banyak petani disana.

Tapi kalau modalmu pas-pasan, atau kamu gak berminat menjadi pemain besar. Kamu bisa kok menjual bibit dan pupuk. Dimanapun lokasi pertaniannya, apapun jenis pertaniannya, bibit dan pupuk merupakan dua hal yang tentu saja wajib dimiliki.

Bibit dan pupuk pertanian di gudang

Oleh karena itu menurut kami penjualan bibit dan pupuk untuk pertanian organik merupakan usaha pertanian yang meimiliki prospek paling menjanjikan. Karena pasarnya amat luas, dan permintaannya amatlah tinggi.

Terakhir, kalau kamu gak mau menjual barang kamu bisa loh mengajak teman-teman sarjana pertanian untuk membuat tim konsultan bagi para petani. Kamu bisa membuat tim konsultan sehingga proses pertanian bisa meningkat berkali-kali lipat.

Untuk tarif bisa saja kalian meminta persentase dari keuntungan pertanian, sehingga kamu enggak memberatkan para petani itu!

Biar bagaimanapun, Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Tips memulai usaha pertanian ini kamu buat spesial untuk kamu, dengan harapan semakin banyak nih orang-orang terpelajar yang mau terjun serta ke dunia pertanian ini.

Tags