Pahami Tagihan Usaha untuk Bisnis Anda
By
vonika
Published On
Tagihan usaha menjadi hal menjadi salah satu unsur dari aktiva lancar di suatu perusahaan. Tagihan usaha umum terjadi oleh perusahaan yang bergerak dibidang jasa atau produk jual beli.
Tagihan usaha atau yang sering disebut piutang sangat melekat dengan transaksi bisnis. Tagihan usaha menjadi tuntutan dari perusahaan kepada pihak eksternal yang harus diselesaikan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Mulai dari jumlah uang pinjaman yang harus dikembalikan serta jangka waktunya.
Ada banyak alasan dari perusahaan yang menerapkan tagihan usaha, salah satunya dikarenakan daya beli konsumen yang minim. harapannya, konsumen masih tetap menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga siklus jual beli tetap berjalan dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan.
Pengertian Tagihan Usaha
Pada dasarnya, tagihan usaha terjadi karena adanya penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Tagihan usaha adalah utang yang dilakukan oleh pihak lain berupa uang yang dihasilkan dari pembelian barang jasa yang mereka lakukan.
Baca juga: Peran Sistem Pengolahan Transaksi untuk Perusahaan
Tagihan usaha dipilih perusahaan untuk meningkatkan penjualan, tapi dibalik itu ada dampak buruk yang harus diterima perusahaan. Misalnya, tidak dipungkiri jika piutang ini mengalami kendala atau sulit untuk dilunasi yang dapat berisiko pada kemajuan perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum perusahaan Anda melakukan kebijakan tagihan usaha, ada baiknya diketahui dulu ciri-ciri dan jenisnya berikut ini.
Ciri Ciri Tagihan Usaha atau Dagang
Tagihan utang memiliki ciri-ciri yang harus Anda ketahui sebelum melakukannya. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kerugian untuk perusahaan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini ulasan selengkapnya.
Memahami Istilah Jatuh Tempo
Jatuh tempo merupakan istilah sudah tidak asing lagi dalam dunia bisnis. Jatuh tempo menjadi kata yang cukup krusial karena memiliki makna yang penting. Jatuh tempo dibagi menjadi dua pengertian, pertama nilai jatuh tempo dan tanggal jatuh tempo.
Nilai jatuh tempo adalah istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan jumlah dari transaksi utama ditambah dengan nilai bunga yang harus dibayarkan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan kredit barang, harus membayar nilai barang yang telah dibeli ditambah dengan bunganya. Nilai bunga ini ibarat batas waktu yang diminta oleh konsumen dalam membayar utang.
Baca juga: Mengenal Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi
Selanjutnya ada tanggal jatuh tempo. Istilah ini diartikan sebagai tanggal yang telah ditetapkan untuk membayar utang. Contohnya, konsumen Anda mengambil tanggal jatuh tempo untuk membayar piutang tanggal 25 setiap bulannya. Maka, konsumen tersebut harus komitmen dan wajib membayar piutang ditanggal yang telah ditetapkan.
Konsekuensi Telat Membayar
Poin kedua ini dampak jika konsumen tidak membayar sesuai tanggal jatuh tempo yang sudah ditetapkan. Anda bisa mencari konsekuensi yang pas jika ada konsumen yang telat melakukan pembayaran. Sebab, fakto ini lah yang akan berisiko terhadap keberlangsungan operasional perusahaan.
Jenis - Jenis Tagihan Usaha
Umumnya, jenis tagihan usaha terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
Tagihan Dagang
Tagihan dagang adalah suatu transaksi jual beli yang terjadi secara kredit. Tagihan dagang biasanya berlaku dalam waktu 30-60 hari.
Tagihan Wesel
Tagihan wesel berbentuk surat formal yang diterbitkan untuk pengukuran utang. Sama seperti tagihan dagang, wasel juga memiliki batas waktu, yaitu antara 60-90 hari atau bisa lebih lama yang diikuti dengan kewajiban konsumen membayar dengan tambahan bunga.
Tagihan Lainnya
Tagihan lainnya ini mencakup semuanya kecuali tagihan dagang, diantaranya tagihan gaji, uang muka karyawan, utang bunga, restitusi pajak, dan lainnya. Umumnya, tagihan jenis ini bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan, sehingga dapat diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah di neraca.
Sebagai contoh, tagihan jenis ini akan dilakukan pembayaran dalam waktu satu tahun, maka tagihan ini diklasifikasi sebagai aktiva lancar. Namun, sebaliknya jika melampaui lebih dari satu tahun, maka diklasifikasi sebagai aktiva tidak lancar.
Baca juga: Mengulik Kegiatan Produsen dari Perseorangan ataupun Perusahaan
Itulah pemahaman dasar dari tagihan usaha yang mungkin akan Anda terapkan di perusahaan. Seperti yang sudah dijelaskan, ada banyak unsur yang harus diterapkan agar tagihan usaha yang dijalankan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.