Alterra Bills Blog - Artikel Tips dan Bisnis

Mau Kredit Motor Tanpa DP? Baca Ini Dulu!

Written by Fakhri Zahir | Jun 29, 2019 6:16:36 AM

Percaya atau tidak, sepeda motor merupakan salah satu kendaraan terfavorit warga Indonesia. Terbukti dari jumlahnya yang bahkan lebih dari setengah jumlah penduduk Indonesia! Yah bahkan tanpa studi pun, kita bisa lihat dimana-mana motor berseliweran.

Hal ini memang menunjukkan budaya orang Indonesia yang cenderung konsumtif. Memang sih ada dua kemungkinan, bisa jadi kebutuhan yang mendesak mereka untuk membeli motor, atau memang hanya ingin saja.

Namun apapun alasannya, yang jelas hal tersebut membuat para kreditur alias pemberi dana pinjaman dan dealer motor tergiur untuk memberikan banyak promo serta seribusatu jurus marketing untuk menarik pembeli motor sebanyak-banyaknya.

Salah satu yang paling sering digunakan adalah strategi penjualan motor kredit tanpa DP, menggiurkan? Memang! Tapi perlu kamu ketahui sebenarnya penjualan motor secara kredit tanpa DP memiliki banyak risiko tersembunyi loh!

Nah jadi sebelum kamu memutuskan untuk kredit motor tanpa DP, baca ini dulu ya!

Baca Juga Kredit Motor Syariah yang Terjamin

Pahami Aturan Main dari Pemerintah

Aturan DP 0% yang tampak menggiurkan ini sesungguhnya sejak beberapa tahun ke belakang menjadi perhatian besar pemerintah. Bahkan melalui OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, pada tahun 2018 dikeluarkan peraturan khusus terkait hal ini.

OJK sendiri mengeluarkan peraturan ini di dalam peraturan otoritas jasa keuangan RI, No. 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Lebih rinci lagi, perihal DP 0% ini bisa kamu baca di bab IV, pasal 20.

Secara umum rangkuman dari aturan OJK tersebut adalah sebagai berikut:

  1. OJK memang mengizinkan perusahaan pembiayaan untuk memberikan uang muka atau DP sekecil-kecilnya 0% dari harga kendaraan. Namun ada beberapa persuyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan tersebut sehingga bisa menentukan DP sebesar 0%. Persyaratan tersebut adalah:
    • Perusahaan keuangan tersebut wajib memiliki kondisi kesehatan keuangan yang minimum sehat dengan acuan rasio NPF Netto kurang dari atau sama dengan 1%.
    • Meski demikian, memang bagi kita awam yang memang ber”tugas” sebagai debitur, sulit mencari tahu apakah perusahaan A atau B memiliki kondisi keuangan yang dikategorikan sehat.
  2. Selain itu perusahaan pembiayaan berhak menjual beberapa jenis kendaraan kepada debitur yang ingin membeli secara kredit dengan DP 0%. Beberapa jenis kendaraan tersebut adalah:
    • Kendaraan apapun yang memiliki peruntukan angkutan manusia ataupun barang. Hal ini dapat dibuktikan dari izin yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang.
    • Debitur bisa merupakan perseorangan atau orang yang mewakili badan hukum dengan usaha tertentu. Sehingga pada kesimpulannya orang yang membeli motor kredit nol persen bisa jadi menggunakan motor tersebut sebagai motor pribadinya atau membeli atas nama perusahaan (untuk perusahaan).
  3. Pembiayaan ini mengandung risiko yang besar, sehingga hanya dapat diberikan kepada calon debitur alias calon peminjam dana yang memiliki rekam jejak dan profil risiko yang baik.

Selain itu kamu juga perlu tahu bahwa ada peraturan fidusia yang menerangkan secara jelas bahwa dealer dilarang merampas alias mengambil kendaraan bermotor secara tiba-tiba dan arogan dengan debt collector walaupun debitur mengalami kredit macet. Nah!

Pada akhirnya sih memang sulit menelaah apakah perusahaan yang ingin kamu gunakan jasanya sudah taat terhadap aturan di atas, tapi setidaknya dengan ini kamu bisa cukup waspada terhadap penawaran-penawaran DP nol persen macam ini.

Cicilan Nol Persen Berarti Memperbesar Nilai Cicilan Per Bulan

Hal yang seringkali dilupakan oleh para calon peminjam adalah, bahwa cicilan nol persen sebenarnya merupakan hal yang justru memberatkan mereka di masa mendatang. Karena dengan cicilan tanpa DP, artinya kamu tidak memiliki modal di awal, sehingga hutangmu kemudian cenderung besar.

Ambil contoh motor seharga Rp 20 juta, dijual kredit DP 20% dengan cicilan Rp 1 juta selama 2 tahun, sementara dengan DP 0% di jual dengan cicilan Rp 1 juta selama 3 tahun. Meski ini hanya contoh, tapi pada praktiknya kira-kira begini lah pembayaran yang harus kamu lakukan.

Ketika kamu membeli tunai, kamu hanya akan mengeluarkan Rp 20 juta untuk sebuah motor tersebut. Bila menggunakan cicilan DP 20%, total kamu akan mengeluarkan uang sebesar Rp 28 juta, dan dengan cicilan DP 0% kamu akan mengeluarkan uang sebesar Rp 36 juta.

Ini dengan bunga fix alias tetap, belum lagi kalau pihak leasing hanya menawarkan bunga floating alias tak tetap yang nilainya bisa berubah-ubah setiap bulannya mengikuti harga pasar. Bisa lebih repot lagi!

Dari sana saja kamu bisa melihat, uang yang harus kamu keluarkan jauh lebih besar dengan tenor yang lebih lama. Artinya kemungkinanmu mengalami kredit macet tentu akan menjadi semakin besar di masa mendatang.

Konsekuensinya tentu saja bisa berujung kepada penarikan kembali motor kreditanmu. Alternatif lain yang bisa diambil adalah dengan melakukan over kredit alias pemindahan kredit kepada orang yang bersedia membeli motormu.

Tapi dengan kemudahan pembelian motor bekas, dan banyaknya motor-motor baru dengan harga murah seperti saat ini, menurut kami sepertinya cukup sulit mencari pembeli motor over kredit.

Cicilan Bulanan Lebih Besar, bukan Berarti Tenor Lebih Lama

Itulah dia minus nya cicilan motor DP nol persen. Meski kamu harus membayar cicilan bulananan yang cenderung lebih besar daripada DP 5%, 10%, atau 20%, tapi tenor alias lamanya pinjaman justru lebih lama.

Intinya sih, memang banyak perusahaan kredit yang menawarkan kamu untuk melakukan pembelian secara kredit DP 0%, dan ini dia alasan sebenarnya. Tentu karena keuntungan yang didapatkan bisa sangat besar.

Nah biasanya kalau melihat kamu keberatan dengan cicilan bulanan yang besar, sang kreditur pun biasanya menawarkanmu tenor yang lebih lama lagi dengan cicilan bulanan yang lebih kecil. Sepintas menarik ya?

Tapi coba deh kamu perhatikan lebih jeli, coba kamu kalkulasi biaya total yang memiliki tenor lebih lama dengan yang lebih sebentar. Kami jamin tenor yang lebih lama totalnya akan lebih besar daripada tenor yang lebih kecil.

Meski menarik, kamu tetap harus berhati-hati ya. Kamu benar-benar harus menyesuaikan perkreditan ini dengan kondisi keuanganmu. Ada sih beberapa ahli keuangan keluarga yang menyarankan batas cicilan total setiap bulannya adalah 30% dari gaji.

Ingat ya! Total! Berarti bukan hanya cicilan motormu saja, tapi cicilan-cicilan lain apabila kamu memang hobi mencicil-cicil barang. Kalau tidak dihitung-hitung seperti ini, hati-hati (lagi), bisa-bisa kamu berhadapan dengan kredit macet yang menyiksa!

Apakah Ada Alternatif DP Nol Persen?

Bila setelah kamu melihat penjabaran kami di atas, dan merasa tidak mampu untuk melakukan kredit dengan DP 0%, tapi tetap butuh sepeda motor murah, kami punya beberapa alternatif buat kamu!

Alternatif pertama adalah dengan cara membeli motor bekas. Hanya saja memang dalam membeli motor bekas, kamu harus berhati-hati terhadap kondisi sebelumnya yang seringkali sulit diketahui.

Bila meragukan, kamu bisa loh mencari teman-teman atau kerabat dekatmu yang memang kamu percaya dan kebetulan ingin menjual motornya. Biasanya bahkan kamu akan diberikan harga lebih murah loh!

Kalau kamu anti barang-barang bekas, maka kamu bisa rajin-rajin hunting promo menarik dari toko-toko sepeda motor yanenarik loh.

Nah dengan promo-promo dan diskon menarik ini bisa jadi kamu menemukan sepeda motor impianmu dengan harga yang miring. Daripada memaksakan kredit, tentu saja pilihan ini lebih oke buatmu.

Bila Tetap Ingin Kredit: Pertimbangkan Kondisi Keuangan dan Mentalmu

Kalau kamu sudah membaca beberapa kekurangan dari kredit motor nol persen di atas dan tetap ingin melakukan kredit, yah apa boleh buat. Meski kami tidak menyarankanmu untuk kredit, setidaknya ada beberapa hal yang bisa membantumu.

Hal pertama tentu saja pastikan kondisi keuanganmu cukup untuk membayar cicilan. Kondisi cukup bukan hanya berarti cicilan totalmu sudah kurang dari 30% dari gaji dan pendapatan bulananmu.

Akan tetapi kamu juga harus memastikan bahwa selama masa tenor, kamu sudah dalam masa kerja yang stabil. Artinya mungkin sulit bagi kamu yang masih pekerja kontrak, apalagi pekerja lepas yang masih serabutan untuk mengambil kredit.

Selain itu perbaiki mentalmu terlebih dahulu. Pahami diri, apakah kamu benar-benar membutuhkan sepeda motor atau kamu hanya ingin saja. Karena meski terdengar mirip, kedua hal ini merupakan hal yang jelas-jelas berbeda dan berbahaya.

Karena ketika kamu sebenarnya tidak terlalu membutuhkan namun menginginkan sepeda motor, bisa-bisa penilaianmu terhadap motor yang ingin kamu beli menjadi bias. Kemudian kamu bisa jadi sasaran empuk para dealer dan leasing untuk menawarkan promo-promo yang “tampak menarik”. Duh duh!

Bila Tetap Ingin Kredit: Carilah Leasing atau Dealer yang Bonafit

Selain mempersiapkan diri, kamu juga harus rajin-rajin melakuan googling dan banyak bertanya kepada orang yang mengerti tentang leasing dan dealer kendaraan bermotor. Carilah penjual yang memang memiliki reputasi yang oke.

Meski sulit, terlebih lagi bila kita memang awam yang sama sekali tidak paham seluk beluk dunia perkreditan. Tapi setidaknya ada beberapa hal yang kami rekomendasikan bagi kamu yang ingin memilih dealer motor yang bonafit, ini dia:

  1. Tentu saja bagi kamu yang beragama muslim tahu bahwa proses kredit yang mengandung riba itu diharamkan. Nah tapi kamu jangan khawatir karena saat ini banyak kok lembaga-lembaga perkreditan yang sudah berdasar syariah. Tapi tetap saja ya waspada, pastikan lembaga tersebut sudah terverifikasi oleh OJK maupun MUI mengenai kehalalannya.
  2. Selain itu carilah dealer yang sudah memiliki nama besar dengan reputasi yang oke. Biasanya sih dealer-dealer macam ini, tanpa perlu kamu googling pun kamu merasa pernah mendengar namanya. Selain itu kemungkinan besar teman-teman dan kerabatmu pun pasti tahu dealer-dealer besar macam ini.
  3. Terakhir pastikan tempatmu membeli motor nantinya memiliki layanan purnajual alias aftersale yang oke. Kamu bisa mulai dengan menanyakan layanan apa saja yang kira-kira akan diberikan selama kamu melakukan kredit, dan garansi serta jaminan apa saja yang bisa mereka tawarkan kepadamu. Dari sana kamu bisa langsung membandingkan penawaran yang ada dengan beberapa pemberi kredit lainnya.

Nah dengan bermodalkan tiga poin penting di atas, kami rasa sih sudah cukup buat kamu untuk melakukan penilaian terhadap lembaga kredit yang ingin kamu pilih. Semoga menemukan motor impianmu ya!