Percaya atau tidak, arsitek merupakan salah satu profesi yang juga digemari oleh anak muda saat ini. Selain memang bergaji besar, banyak anak-anak muda saat ini yang cukup kreatif dengan imajinasi yang luas memiliki idola para arsitek.
Padahal bicara soal arsitek tidak lepas dengan keahlian menggambar, daya baying ruang, hingga rancang bangun. Sebagian besar tentu saja akan berkaitan dengan gambar dan rancang bangun dari rumah, gedung, hingga berbagai monument dan bangunan yang ada.
Kebutuhannya yang cukup tinggi pun membuat sekitar 27 prodi arsitektur universitas negeri dan swasta terbaik ditambah dengan 1 prodi arsitektur interior dan 1 prodi arsitektur lansekap terbaik di Indonesia. Dengan asumsi terbaik berarti memiliki akreditasi A!
Perlu diketahui pula bahwa seluruh kampus yang membuka program studi arsitektur, membukanya untuk anak-anak jurusan IPA. Artinya kamu yang anak IPS wajib mengikuti tes IPC alias lintas jurusan di ujian masuk kampus.
Selain passion (tentu saja), banyak yang menjadikan arsitektur sebagai pilihan karir karena gajinya yang boleh dibilang lumayan besar. Tapi apakah benar gaji arsitek memang sebesar itu?
Baca Juga
Untuk menghitung standar gaji arsitek, kamu pertama-tama harus memahami dulu jenis-jenis bangunan yang dikerjakan oleh sang arsitek. Mencatut dari Ikatan Arsitek Indonesia, kategori bangunan yang dikenal saat ini adalah sebagai berikut:
Dari situlah kemudian dibuat tabel imbal jasa arsitek yang nilainya sudah disesuaikan oleh Ikatan Arsitek Indonesia. Nilainya tercantum di dalam tabel di bawah ini.
[wpsm_comparison_table id="39" class=""]
Nah biaya standar gaji arsitek di atas berlaku bagi arsitek yang bekerja mandiri, dan untuk sampai ke sana butuh waktu yang lama. Bahkan hingga lebih dari 10 tahun hingga para arsitek tersebut benar-benar bisa bekerja mandiri.
Seringkali arsitek fresh graduate akan ikut bergabung dengan firma-firma arsitektur yang ada, dan umumnya mereka akan menerima gaji sesuai porsinya. Rata-rata seorang arsitek fresh graduate akan menerima gaji sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
Selain itu orang-orang juga bisa memperkirakan biaya jasa arsitek berdasarkan nilai proyek yang sedang dikerjakan. Hal ini juga kadang bisa dijadikan acuan bagi para arsitek muda.
Umumnya biaya jasa arsitek di Indonesia saat ini mencapai Rp 200.000,- hingga Rp 750.000,- per meter persegi bangunan yang telah mereka buat. Bisa lebih rendah, khususnya untuk arsitek yang baru merintis karir mereka. Tapi bisa pula lebih tinggi untuk arsitek yang lebih senior.
Nilai ini akan meningkat seiring dengan tingginya pengalaman sang arsitek tersebut. Kuncinya memang jangan pernah menolak proyek yang kecil-kecil, sehingga kamu memiliki banyak portofolio.
Meskipun nilainya tergolong kecil, apalagi untuk arsitek yang masih muda. Hal ini jangan sampai menjadi penghadang bagi kamu yang ingin menjadi seorang arsitek besar, misalnya seperti Ir. Soekarno ataupun Ridwan Kamil.
Toh ketika portofoliomu sudah cukup banyak, namamu sudah dikenal, barulah kamu bisa mendulang pundi-pundi kekayaanmu sebagai arsitek. Selamat berjuang!